12 : Kebetulan

605 23 0
                                    

Justin Bieber - Company

"Okay boy..." Alice menyanyi sambil lompat-lompat kegirangan di atas ranjangnya sampai ia terpantul oleh per kasur.

Ya, ia suka dengan Avril Lavingne. Apalagi lagunya yang berjudul Alice.

Ia berlompat-lompat di atas ranjangnya sambil memutar lagu Alice dari Avril karena kegirangan. Harinya terasa lebih bahagia. Siapa lagi yang membuat itu kalau tidak Ken?

Musik yang ia dengarkan sampai ke lantai bawah.

Alice lalu membuka kamarnya dan teriak dari balkon dalam kepada Rena, ibunya.

"MAKASIH YA, MA, UDAH KASIH NAMA AKU ALICE!" teriak Alice kegirangan. Rena hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Lalu Alice kembali ke kamarnya sambil bernyanyi riang lagi. Dan kemudian keluar lagi dan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.

"MA, AKU BOLEH GANTI NAMA JADI 'AVRIL' NGGAK? KAN DEPANNYA SAMA - SAMA HURUF 'A'," teriak Alice kegirangan.

"Alice!" jawab Rena dengan nada sedikit tegas.

"YAAH, YAUDAH DEH KALO ENGGAK BOLEH," kata Alice yang agak lesu dan kembali masuk ke kamarnya.

Tiba-tiba dari ponselnya muncul nada dering panggilan telepon.

Alice lalu membaca dari siapa panggilan itu. Dan sekilas ia meliriknya jantungnya langsung berdebar dengan ritme tak menentu. Darahnya mulai berdesir.

Ken.

Ia segera mematikan musiknya dengan cepat-cepat dan menjawab panggilan Ken.

"Halo?" kata Alice yang melembut. Tidak seperti tadi. Dua kepribadian yang dengan cepatnya berubah.

"Hai," suara Ken membuat Alice seketika menjadi mendidih. Kakinya seakan melunak seperti jeli.

"Lagi ngapain, Al?" tanya Ken. Khas, suara Ken yang lembut nan maskulin membuat kaki Alice tak tahan untuk berdiri. Ia lalu berbaring di tempat tidurnya.

"Lagi emm tadi belajar," kata Alice berbohong.

"Eh, enggak. Maksudnya tadi lagi nyanyi-nyanyi nggak jelas gitu," yup. Alice menjawabnya selalu dengan gugup. Hati Alice mulai berdebar-debar. Sesekali ia sesak untuk bernapas karena saking gugupnya.

"Nyanyi dong buat aku," jawab Ken yang membuat Alice semakin gugup.

"N--nyanyi? Suara aku jelek. Kamu aja yang nyanyi," jawab Alice blak-blakan. Ia sebenarnya tak bermaksud membuat Ken bernyanyi. Tetapi entah kenapa saraf di otaknya memerintahkan Alice untuk berkata seperti itu.

"Aku nyanyi? Oke deh," jawab Ken yang membuat Alice tak percaya.

Ini gue mimpi apa bukan?, tanya Alice dalam hati.

"Akan kulakukan semua untukmu.. akan kuberikan seluruh cintaku.. janganlah engkau berubah.. dalam menyayangi dan memahamiku.." lagu yang tepat untuk membuat Alice semakin luluh. RAN yang berjudul Kulakukan Semua. Lagu yang membuat Alice meleleh.

"Gombal ah," jawab Alice sambil malu - malu kucing mendengarnya.

"Nggak gombal kok," jawab Ken. Alice semakin mendidih dibuatnya.

GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang