35 : Birthday Plan

159 19 13
                                    

Marshmello  - Alone

"Ma," panggil Alice lalu melahap sandwich mayo miliknya.

"Gimana, Alice?" tanya Rena sambil memotong roti beroles selai kacang dengan pisau dan menahannya dengan sendok. Lalu melahapnya.

"Inget 'kan minggu depan hari apa?" tanya Alice sambil melanjutkan lahapannya yang kelima kalinya.

"Inget lah, pasti. Ulang tahun kalian, 'kan?" jawab Rena sambil menghentikan aktivitasnya untuk memotong roti tawar, lalu melanjutkannya lagi.

"Nah iya ulang tahun kita!" Alicia yang bersemangat mendentingkan pisau dan garpunya ke piring tiga kali.

"Ya pasti inget dong, masa lupa?" jawab Reza yang tengah tersenyum disaat mengunyah sarapan paginya.

"Ya bagus deh, kalo inget. Sweet seventeen lho. Jadi, harus heboh ya, Ma, Pa," kata Alice sambil membentuk pola abstrak dengan garpunya di udara.

"Iya, yang heboh. 'Kan sekali seumur hidup," sambung Alicia dengan riang.

"Bisa diatur lah pokoknya! Enggak usah khawatir. Ya enggak, Pa?" kata Rena lalu melirik Reza.

"Iya dong, pastinya." Reza mengacungkan dua ibu jarinya.

"Oh iya, temen - temen band kamu mana, Al? Biasanya hari Sabtu sama Minggu sleep over 'kan di sini? Besok apa nanti suruh mereka ke rumah ya. Ada yang mau mama omongin sama mereka," kata Rena dengan tersenyum tipis.

"Oh iya, Lic. Si Laurel 'kan sahabat kamu di kelas, jangan lupa juga buat ketemu Mama sama Papa ya, bilang aja ada urusan penting," kata Reza juga menambahi.

"Iya. Emang ada apa sih, Pa?" tanya Alicia bingung.

"Ya ada deh pokoknya. Yang penting, jangan lupa ngasih tahu temenmu ya!" jawab Reza tersenyum.

"Iya - iya."

"Alice juga jangan lupa ya, ajak temen band kamu," kata Rena mengingatkan.

"Bisa diatur. Yaudah, berangkat sekarang yuk. Nanti telat."

"Josh, kemaren tuh bokap nyokap gue ngomongin apa sih?" tanya Alice yang selalu mengikuti langkah Josh yang kesana kemari untuk mencari pick gitar miliknya yang hilang.

"Mau tahu aja," jawab Josh melirik Alice, lalu kembali mencari pick gitarnya di tumpukan buku.

"Jelaslah gue pingin tahu banget! Lagian kalian kayak mau bikin konspirasi aja. Pake rapat - rapat segala," desis Alice sambil menyipitkan matanya.

"Ya pokoknya sesuatu lah yang kita omongin," jawab Josh sambil menghirup udara kelelahan.

"Ih lo pingin tahu amat ya, Al?" tanya Nate.

"Iya lah, Nate! Kasih tahu gue dong. Plis plis plis," kata Alice sambil menyatukan kedua telapak tangannya lalu mengusapnya berkali - kali.

"Wani piro?" tanya Jovin.

"Ih, orang gue enggak ngomong sama elo," desis Alice menyipitkan mata.

"Gimana, Nate? Mereka ngomongin apaan? Kasih bocoran satu kalimaat aja. Kalimat yang diucapin bokap nyokap gue," kata Alice dengan wajah memelas.

"Yaudah deh gue kasih tahu," jawab Nate santai.

"Yes! Mereka ngomong apaan?" tanya Alice dengan semangat yang menggebu - gebu.

"Lho, Nate, kok lo kasih tau?" tanya Luke tidak terima.

"Ah udah, tenang aja," jawab Nate sambil mengibaskan tangannya di udara.

GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang