Galantis - Pillowfight
Malam bertabur bintang di angkasa mulai semakin menunjukkan ketenangan malam ini. Tamu yang datang malam ini juga terlihat sumringah untuk menghadiri pesta ini. Terlihat dekorasi serba putih di mana-mana. Mulai dari food court, panggung, dan tentunya juga gaun yang dikenakan oleh saudara kembar yang sedang merayakan hari istimewa di hidupnya.
Alice dan Alicia mulai turun dari dalam tangga rumahnya sambil mengenakan gaun putih setumit tanpa lengan. Terlihat lekuk-lekuk dari gaun itu sehingga membuat yang memakainya tampak lebih anggun. Wajah mereka juga telah dihias oleh petugas salon yang senja hari tadi datang ke rumahnya.
Mereka kini mulai menuju ke atas panggung. Pesta hari ulang tahun ke tujuh belas ini berada di rumah mereka. Tepat di pinggir kolam renang yang tampak memberikan biasan cahaya yang pas dengan pantulan biru dari keramik-keramik kolam.
Alicia dan Alice mulai menyambut para tamu yang menghadiri acara yang sangat penting bagi mereka. Dengan sumringah. Walau tampaknya Alice risih dengan make up dan gaun yang menyulitkannya untuk berlarian. Dan juga gerah.
Mereka mulai memegang microphone. Terdengar suara nyaring sejenak, lalu mereka mengangkat suara dengan senyum yang selalu terpancar.
"Halo semuanya," sapa mereka semua pada para hadirin yang datang.
"Ehm, makasih ya udah dateng ke acara ulang tahun kita. Mau jadi bagian dari memori kita. Mau menyempatkan waktu ke kita," kata Alice sumringah.
"Makasih buat semuanya yang mau dateng ke acara ini ya. Kita berdua seneng kalian udah mau dateng di acara ini. Dan silakan nikmati pestanya ya!" tambah Alice dengan menggebu-gebu.
Tepuk tangan dan semburat senyuman mulai menghiasi tamu-tamu yang hadir. Alice dan Alicia mulai turun dari panggung untuk menyapa dan membaur dengan tamu yang datang.
Mereka berpisah untuk bertemu orang yang ingin ditemui masing-masing. Alice menghampiri teman band nya yang kini tengah berada di court minuman. Sadar Alice datang menghampiri mereka, pandangan mereka kini menuju ke Alice.
"Wih cantik banget, Al," kata Nate sambil memperhatikan Alice dari ujung kaki hungga ujung rambut Alice.
Alice mulai tertawa renyah, "Apaan sih, Nate. Biasa aja kali." Disusul dengan tawa dari mereka.
"Nih hadiah buat lo," kata Jovin sambil menggerakkan tangan Alice agar dapat memeluk kado darinya.
Karena terinspirasi oleh Jovin, Josh ikut-ikutan, "Nih buat lo," katanya sambil melakukan hal yang sama dengan Jovin.
"Nih."
"Nih."
Alice menerima semua barang dengan susah payah. Sampai-sampai kado milik Josh jatuh.
"Ih bantuin gue bawa dong!" kata Alice kewalahan.
"Iyadeh. Buat yang ultah," jawab Luke.
Mereka membawa barang-barang mereka ke meja yang telah tertumpuk banyak kado dengan pembungkus yang sangat menarik.
Mereka berlima kembali bercanda gurau disertai dengan alunan musik yang dimainkan band yang disewa di atas panggung.
Refasha dan Cindy mulai menghampiri Alice juga saat Alice sedang bersama teman band nya. Mereka berdua tampaknya janjian untuk memakai pakaian yang sama. Mereka mengenakan gaun hitam selutut tanpa lengan. Yang membuat mereka terlihat elegan.
"Al, happy birthday. Tua ya sekarang," kata Cindy sambil menyodorkan kotak kado berwarna biru pada Alice.
Alice menerimanya sambil berkata, "Makasih ya, seenggaknya wajah gue masih imut unyu," jawab Alice tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone
Novela JuvenilKau akan menemukan seseorang yang dikhianati jika kau membaca ini. Dan kau akan menemukan seseorang yang sekarang telah berpindah hati menyukai orang lain. Dan bagian terburuknya adalah, ia menyukai sahabatnya sendiri. Ini bisa jadi cerita klise bia...