7. No focus

4.3K 198 5
                                    

Setelah Jodha menjelaskan dengan detail hasil rancangannya,semua orang merasa puas dengan rancangan Jodha. Terlebih Jalal,dia begitu kagum dengan kecerdasan Jodha.

"Bila ada yg kurang mengerti dengan rancangan saya, saya persilahkan untuk bertanya" ucap Jodha pada seluruh anggota meeting.

Semuanya diam. Sepertinya mereka semua sudah mengerti. Kecuali satu orang yg masih terpana dengan Jodha.

"Jalal...." Rian memanggil Jalal.

Jalal langsung menoleh begitu namanya disebut "iya..."

"Apa kau mendengarkan penjelasan nona Jodha? Kok sepertinya kamu tidak fokus"

Semua orang spontan melihat Jalal. Termasuk Jodha. Jalal gelagapan karena menjadi pusat perhatian. Untuk menutupi rasa malunya karena tidak fokus, Jalal berlagak mengerti tentang semua penjelasan Jodha.

"Ehem.." Jalal berdehem, "saya fokus dengan penjelasan nona Jodha dan menurut saya hasil rancangannya begitu bagus" Jalal mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Ck...siapa juga yg tanya pendapatmu" batin Rian.

Rasanya ingin sekali Rian menertawakan Jalal. Tapi dia menahannya karena tak ingin adiknya itu semakin malu di depan orang banyak. Jodha tersenyum sinis sedangkan Moti tersenyum sambil menutup mulutnya.

"Penjelasan nona Jodha begitu detail dan mudah dimengerti" semua orang kembali fokus ke Rian.

"Menurutmu, bagaimana prosentase awal promosi wahana baru ini,nona Jodha?" Tanya Rian.

"Saya targetkan di minggu pertama sekitar 50% dan 50% lagi di minggu ke 2 hingga ke 3" ucap Jodha penuh percaya diri.

"Bagus. Saya suka dengan optimisme dan semangatmu nona Jodha. Bila dalam 1 bulan ini kamu berhasil membuat AZZA Wonderland mengalami peningkatan, maka saya janji kamu akan dapat bonus besar" ujar Rian antusias.

"Terima kasih pak. Saya akan berusaha semaksimal mungkin. Saya melakukan ini semua bukan demi hadiah atau bonus. Tapi karena murni demi kemajuan AZZA Wonderland"

Semua orang bertepuk tangan dan bangga dengan pemikiran Jodha.

"Saya tidak salah memilih kamu menjadi Chief Marketing. Kamu memang berbakat" Rian tulus memuji, "baiklah, karena sebentar lagi makan siang. Saya rasa meeting kita cukup sampai disini. Selamat siang semua"

"Siang pak...." 

Semua anggota meeting mulai membubarkan diri termasuk Jodha dan Moti. Kecuali Jalal dan Rian.

"Jalal...aku ingin bicara denganmu"

"Ya kak, ada apa?" Jalal mendekat ke Rian.

"Kamu tuh kenapa sih? Dari tadi gak konsen! Apa kamu memikirkan sesuatu?" Rian menatap Jalal tajam.

Jalal jadi salah tingkah ditatap Rian seperti itu "aku gak mikirin apa2 kak"

"Beneran???" Rian menatap curiga.

"Iya kak...beneran. udah siang nih. Kita makan yuk" Jalal mengalihkan pembicaraan.

"Dasar...mencoba menghindar..hmm!!"

Jalal tersenyum sambil garuk2 kepalanya yg tidak gatal.

"Ya sudah....kamu makan siang saja dulu. Kakak masih ada urusan"

"Ok"

Jalal bernafas lega karena selamat dari pertanyaan kakaknya.

₹₹₹₹

Jalal saat ini sedang makan siang sendirian. Kali ini ia ingin menyendiri. Biasanya dia makan siang bersama anak buahnya. Entahlah mengapa dia hari ini jadi galau. Padahal banyak gadis2 yg melihat kearahnya dengan tatapan memuja. Tapi Jalal seakan tak perduli.

JANGAN TAKUT JATUH CINTA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang