27. Dia milikku

4.4K 177 14
                                    



Jodha tiba-tiba mencium Jalal. Membuat Jalal kaget. Sedangkan Sesha yg melihat kejadian tersebut langsung hatinya panas. Apa yg dia rencanakan telah gagal.

Jalal awalnya masih kaget dengan serangan mendadak Jodha, tapi setelah itu dia membalas ciuman Jodha. Jarang2 Jodha seagresif ini tapi Jalal tak perduli. Rezeki tak boleh ditolak bukan.

Dengan hati dongkol, Sesha pergi dari sana. Tidak tahan dengan adegan yg membuatnya panas dingin.

^

Jalal mulai memeluk pinggang Jodha untuk lebih dekat dengannya. Jalal tersenyum disela-sela ciumannya. Jalal mulai melumat, menghisap bergantian bibir bawah dan atas milik Jodha. Jodha menjadi terlena dengan ciuman Jalal. Tangan Jodha kini berpindah ke belakang kepala Jalal dan meremas rambutnya.

Gila! Ini benar2 sudah gila...

Jodha yg awalnya ingin memberi pelajaran pada Sesha dengan mencium Jalal didepannya justru dia sendiri yg kini terjebak dalam permainannya. Ciuman Jalal sungguh membuatnya terhipnotis dan Jodha tidak bisa menolaknya.

Karena pasokan udara yg menipis, akhirnya Jalal melepaskan ciuman mereka untuk menghirup oksigen. Meskipun dia enggan untuk melepasnya. Kini kening mereka saling menempel, sehingga mereka berdua bisa merasakan hembusan nafas masing2. Wajah Jodha memerah karena malu.

"Kau kenapa sayang? Kenapa kamu seagresif ini, hmm?" tanya Jalal dengan suara parau.

Jodha tak berani menatap mata Jalal "Aku melakukannya karena aku tak ingin wanita lain merebutmu dariku!"

Jalal menjauhkan wajahnya "apa maksudmu Jodha?"

"Tadi Sesha mengikutimu kemari. Sebelum dia sampai disini maka akulah yg harus sampai disini terlebih dahulu" ucap Jodha dengan amarah.

"Jadi kamu cemburu?" Jalal tersenyum menggoda.

"Ya. Aku cemburu!!! Aku tidak akan membiarkan wanita manapun merebutmu dariku"

Tangan Jalal membelai pipi Jodha "Kau tahu sayang, aku suka sekali melihatmu cemburu. Kau terlihat seksi dan agresif. Kalau seperti ini, aku jadi ingin segera menikahi dan memilikimu. Kalau saja aku tidak ingat kalau kita belum menikah, aku pasti sudah menerjangmu sekarang juga" Wajah Jodha kembali memanas dan malu mendengar ucapan Jalal.

Jarinya turun ke bibir Jodha dan mengusapnya. Bibirnya agak belepotan karena lipstiknya dan juga karena ulahnya "Sepertinya aku harus berterima kasih pada Sesha karena membuatmu cemburu"

"Apa!" Jodha membelalakkan matanya tak terima, "Jangan macam2 Jalal!" ancam Jodha.

Jalal terbahak "Hahaha..aku hanya bercanda sayang. Aku hanya akan macam2 denganmu saja" goda Jalal.

Jodha cemberut karena Jalal menggodanya.

"Jangan cemberut gitu. Apa kamu mau aku cium lagi?"

"Jangan aneh2 Jalal! Ayo kita kembali ke pesta. Nanti mereka mencari kita" Jodha menggandeng lengan Jalal supaya Jalal tidak terus menggodanya.

"Ya tinggal aku bilang saja ke mereka kalau kita habis berci...hmmptt"

Belum Jalal menyelesaikan kalimatnya, Jodha menutup mulut Jalal dengan telapak tangannya "Jangan bilang apa2!! Awas kalau kau sampai membocorkannya!"

"Hhmmpptt" Jalal menunjuk tangan Jodha dengan matanya. Jodha lalu melepasnya.

"Baiklah, aku tidak akan bilang. Tapi sebagai ganti tutup mulut,  kau harus menciumku dulu"

"Iihhh...dasar Mr.modus!!" Jodha memukul bahu Jalal dan Jalal malah makin terbahak.

👠👠👠

JANGAN TAKUT JATUH CINTA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang