"Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak, bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka, bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merasa rindu dan cemburu"
-----------------#####----------------
"Jawab aku Jodha!!!"
Jalal berteriak didepan wajah Jodha hingga membuat Jodha tersentak kaget. Jodha merasakan matanya memanas dan sebentar lagi air mata pasti akan jatuh. Jantung Jodha berdetak kencang saking kagetnya.
Karena Jodha hanya diam, Jalal menyimpulkan kalau pertanyaannya memang benar. Hatinya terluka melihat Jodha hanya diam dan lebih membela Surya.
Jodha tidak menjawab karena takut dengan kemarahan Jalal. Dengan hati terluka Jalal pergi dari hadapan Jodha. Jodha hanya diam terpaku dengan air mata yg mulai merembes di pipinya. Ruqaya yg melihat Jalal pergi langsung mengejarnya.
Ruqaya memanggil-manggil nama Jalal namun Jalal bahkan tidak menoleh padanya. Ruqaya tidak bisa menyamakan langkahnya dengan Jalal karena Jalal begitu cepat berjalan. Jalal masuk ke mobil dan mengemudikan mobilnya dengan cepat.
Ruqaya terlambat menyusul Jalal. Nafasnya sampai ngos-ngosan. Akhirnya dia kembali kedalam dan melihat keadaan Jodha. Lidia membantu Surya berdiri dan mendudukkannya disofa. Ruqaya masuk ke dapur untuk mengambil handuk dan baskom untuk mengompres luka lebam di wajah Surya.
Setelah mengambilnya, Ruqaya memberikannya ke Lidia. Sedangkan Jodha terduduk di sofa dengan menangis menutup wajahnya. Ruqaya menghampiri Jodha dan merangkul bahunya.
"Sudah Jodha, jangan menangis. Kita bisa menjelaskannya ke Jalal"
"Aku...aku tidak pernah melihat Jalal marah seperti itu. Aku takut melihat amarah Jalal" ucap Jodha sambil menangis.
"Maafkan aku Jodha bila membuat kau dan Jalal jadi bertengkar. Aku memang pantas mendapatkannya. Bahkan lukaku ini tak sebanding dengan luka hati yg kuberikan padamu.. ssshhh...." ujar Surya sambil meringis kesakitan.
"Tolong maafkan Jalal, Sur. Dia sedang emosi" sahut Jodha sambil menghapus air matanya.
"Tidak apa2 Jodha. Sebelum ini aku juga mendapatkan pukulan dari adikmu"
"Apa? Daniyal memukulmu?"
"Iya. Saat aku kerumahmu, Dani juga langsung menghajarku persis seperti yg Jalal lakukan"
Jodha dan Ruqaya yg mendengar ucapan Surya jadi terenyuh mendengarnya. Bahkan Surya sudah mendapatkan hukumannya sebelum Jodha memaafkannya. Jodha jadi merasa kasihan pada Surya.
"Kami akan menemui Jalal untuk menjelaskan yg sebenarnya Jodha" ucap Lidia.
"Tidak perlu. Biar aku saja yg menjelaskan padanya. Nanti kalau kalian yg menjelaskan, bisa2 Surya malah masuk rumah sakit" Jodha bercanda untuk mencairkan suasana.
Ruqaya, Lidia dan Surya tertawa mendengar candaan Jodha.
"Hufffttt...sepertinya aku harus menjinakkan Mr modus" gumam Jodha lirih.
¤¤¤
Jalal mengemudikan mobilnya dengan kencang. Untung saja jalanan tidak begitu ramai. Jalal memukulkan tangannya ke setir untuk sekedar melampiaskan amarahnya.
"B******k!!! Kenapa bajingan itu harus kembali lagi. Apa dia ingin baikan dengan Jodha. Aaarrrgghhhh!!!!"
Jalal mengemudi tak tau arah. Hingga tak terasa mobilnya sampai disebuah bukit. Jalal menghentikan mobilnya lalu menyandarkan tubuhnya di kursi. Dia memejamkan matanya sejenak dan menghembuskan nafasnya lalu membuka matanya dan keluar dari mobil untuk melihat pemandangan kota di malam hari. Jalal duduk di kap mobil dengan memandang keindahan alam didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN TAKUT JATUH CINTA ( END )
FanfictionPernikahannya batal dikarenakan calon suaminya meninggalkannya disaat ijab kabul. Sejak saat itu, dia tidak mau lagi jatuh cinta. Dia tidak ingin tersakiti untuk kedua kalinya.