14. Jahil

4K 182 13
                                    

"Kenapa kau selalu menggangguku? Kenapa kau selalu ikut campur urusanku?"

"Karena aku tertarik padamu Jodha. Aku mencintaimu"

Jodha terkejut dengan pengakuan cinta Jalal yg tiba2. Dia hanya diam mematung.

"Aku mencintaimu sejak pertama kita bertemu. Tiap hari bayang-bayangmu selalu menyiksaku. Setiap hari aku selalu ingin bertemu denganmu. Selalu ingin didekatmu. Apa yg sudah kaulakukan padaku Jodha?"

Jodha kemudian mengubah wajah terkejutnya dengan datar. Seolah pernyataan cinta Jalal tak berpengaruh padanya "Cinta itu hanya membuat orang sakit hati dan menderita. Kau tidak pernah tau apa yg terjadi padaku. Dan sebaiknya simpan saja rasa cintamu itu"

Jodha kembali berbalik tapi sekali lagi Jalal menarik tangannya hingga tubuh Jodha bertabrakan dengan tubuhnya. Jalal melingkarkan tangannya di pinggang Jodha.

"Aku tau kalau kau juga mencintaiku Jodha..."

Wajah mereka begitu dekat hingga bisa merasakan hembusan nafas masing2.

"Aku tidak mencintaimu Jalal!!"

Jodha mencoba berontak dari pelukan Jalal tapi Jalal semakin erat mendekapnya.

"Mulutmu bisa berbohong Jodha tapi matamu mengatakan segalanya..."

Sungguh posisi ini membuat jantung Jodha berdetak kencang. Semoga saja Jalal tidak mendengarnya "kau terlalu percaya diri tuan Jalal!"

"Aaaawww...."

Jodha menginjak kaki Jalal hingga membuat Jalal mengaduh kesakitan dan melepaskan pelukannya. Kesempatan itu dimanfaatkan Jodha untuk melarikan diri dari Jalal.

"Larilah terus Jodha!! Semakin kau menghindariku, aku semakin gencar mengejarmu!! Aku tidak akan menyerah sampai aku mendapatkan cintamu" Jalal berteriak pada Jodha yg berlari menjauhinya.

Jodha tak perdulikan teriakan Jalal. Dia terus berlari untuk menenangkan debar jantungnya. Entah kenapa rasanya dia ingin menangis setelah mendengar kata cinta dari Jalal. Dia tidak tau bagaimana perasaannya yg sebenarnya.

Saat Jodha ada di dekat pintu lobi, dia bertemu dengan Moti yg sudah selesai menelepon.

"Jodha,kau kenapa? Kenapa lari-lari begitu?"

"Eh...Moti. tidak apa2. Aku menyusulmu karena...perutku lapar sekali. Ayo kita segera makan." Jodha mengalihkan pembicaraan agar Moti tidak banyak bertanya. Jodha menarik tangan Moti menuju restoran.

Moti merasakan ada yg tidak beres dengan Jodha. Tapi nanti saja dia tanyakan meskipun penasaran karena perutnya juga sudah konser tanda minta makan.

₪₪₪₪

Makan malam berlangsung cukup hening. Jalal yg biasanya banyak bicara kini lebih banyak diam. Jalal duduk tepat berhadapan di depan Jodha. Dia terus menatap Jodha hingga membuat Jodha jengah dan hanya menundukkan kepalanya tidak mau melihat Jalal. Jodha tidak nafsu makan. Dia hanya mengaduk-aduk makanannya sambil sesekali menyuapkan sedikit ke mulutnya.

"Apa makanannya tidak enak nona Jodha?" Tanya Jalal.

Jodha terperanjat dengan pertanyaan Jalal. Semua orang menoleh padanya "eh...tidak...eh... maksud saya, makanannya enak kok" Jodha gugup karena semua orang melihatnya.

"Lalu kenapa kau hanya mengaduknya saja?" Ucap Jalal semakin memojokkan Jodha.

"Sialan kau Jalal!! Kau ingin mempermalukan aku lagi" batin Jodha.

"Saya mengaduknya agar tercampur dengan benar pak dan bumbunya meresap sampai kedalam" jawab Jodha asal.

"Kaubilang tadi sangat lapar Jodha?" Moti berbisik ditelinga Jodha.

JANGAN TAKUT JATUH CINTA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang