"Aku memanggilmu kesini sebenarnya bukan tentang pekerjaan. Tapi tentang Jodha" ucap Jalal to the point.
"Jodha....Ada apa dengan Jodha pak? Apa dia berbuat kesalahan?" tanya Ruqaya kuatir.
"Tidak. Bukan karena itu. Aku minta maaf sebelumnya kalau harus menanyakan masalah pribadi Jodha padamu. Aku hanya ingin tau mengapa Jodha selalu bersikap dingin dan jutek padaku. Apa aku berbuat salah padanya?"
Ruqaya diam. Dia bingung apakah harus jujur atau tidak. Dia sudah berjanji pada Jodha untuk tidak mengatakan tentang aibnya pada siapapun.
"Ruqaya, kenapa kamu diam?"
"Eh...iya pak" Ruqaya kaget dari lamunannya, "maaf pak,saya ingin bertanya sebelumnya. Apa pak Jalal mencintai Jodha?"
Ditanya seperti itu awalnya Jalal kaget. Tapi perasaan ini memang setiap hari semakin membuatnya gelisah. Kalau perasaan seperti ini dinamakan cinta, maka memang benar kata kakaknya kalau dia sedang jatuh cinta.
"Ya, aku mencintainya" ucap Jalal penuh keyakinan.
Ruqaya merasa lega dan dugaannya memang benar kalau Jalal mencintai Jodha. Seorang pria yg mencintai Jodha dengan tulus.
"Jodha bersikap dingin dan jutek pada pria yg mencoba mendekatinya karena dia trauma pak" Akhirnya Ruqaya menceritakannya.
Dalam hati dia minta maaf pada Jodha karena telah melanggar janjinya. Tapi dia tidak akan menceritakan tentang kegagalan pernikahan Jodha.
"Trauma?" Tanya Jalal heran.
"Ya...Jodha pernah ditinggalkan begitu saja oleh pria yg dia cintai tanpa ada alasan ataupun kata2 yg jelas sehingga membuat Jodha tidak mau lagi untuk jatuh cinta pak. Dia takut bila dia jatuh cinta lagi, dia akan tersakiti. Cukup baginya sekali saja merasakan sakit hati yg begitu besar"
Jalal yg mendengar cerita Ruqaya mengepalkan tangannya menahan amarah. Rahangnya mengeras. Ingin rasanya dia memukul pria yg sudah membuat Jodha-nya terluka. Namun Jalal tetap berusaha untuk tenang dan mengendalikan amarahnya.
Ruqaya tau kalau Jalal sedang mencoba menahan amarahnya "anda tidak apa2 pak?"
"Ya. Aku tidak apa2. Teruskan saja"
Ruqaya menghembuskan nafasnya sedikit lega melihat Jalal sudah bisa menguasai amarahnya "sejak saat itu sikap Jodha mulai dingin dan cuek pada pria yg mencoba mendekatinya. Dia tidak percaya lagi dengan yg namanya cinta sejati. Baginya semua pria itu sama. Dia membangun tembok yg tinggi bagi siapa saja yg mencoba mengetuk hatinya"
Jalal merasa miris dengan apa yg dialami Jodha. Sebegitu bencikah dia pada lelaki itu hingga harus membuatnya menutup pintu hatinya rapat2. Pantas saja Jodha selalu jutek dan dingin padanya.
"Kalau pak Jalal memang benar mencintai Jodha dengan tulus. Saya harap agar pak Jalal jangan pernah menyakitinya. Karena bila dia tersakiti sekali lagi,maka dia akan hancur lagi" tak terasa mata Ruqaya berkaca-kaca menceritakan kisah Jodha.
"Aku berjanji Ruqaya,aku tidak akan membuatnya sedih. Bahkan aku akan membuatnya selalu bahagia hingga dia lupa akan kesedihannya. Aku mencintainya sejak pertama aku bertemu dengannya. Rasanya seperti ada sesuatu di dirinya yg menarikku untuk ingin selalu berada didekatnya." Jalal mengatakannya dengan mata berbinar.
Ruqaya tersenyum dengan kata cinta yg keluar dari mulut bosnya "saya percaya anda bisa membuat Jodha ceria lagi seperti dulu. Untuk itulah saya berani menceritakan kisah Jodha pada anda"
"Terima kasih banyak Ruqaya kau sudah percaya padaku dan mau menceritakan semuanya. Aku akan buktikan padanya kalau cintaku itu murni untuk dia. Aku akan tunjukkan padanya kalau cinta itu indah. Kau bisa pegang kata2ku"
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN TAKUT JATUH CINTA ( END )
Fiksi PenggemarPernikahannya batal dikarenakan calon suaminya meninggalkannya disaat ijab kabul. Sejak saat itu, dia tidak mau lagi jatuh cinta. Dia tidak ingin tersakiti untuk kedua kalinya.