Glaza Song

10.9K 662 0
                                        

Glaza POV

Saat aku tau dia menatapku aku memalingkan wajahku menatap arah lain. Sial gue gak bisa diliatin terus kaya gini. Ucapku dalam hati.

"Eumm guys gue duluan ke kelas ya". Ucapku meninggalkan Nabila, Jessie dan Mara. Aku tidak memperdulikan panggilan dari Jessie yang terus menerus memanggil namaku.

Saat sudah berada di lorong sekolah aku berjalan lambat mengatur nafasku perlahan lahan.

"Fyuhh". Aku menghapus keringatku yang berada dikeningku. Aku menoleh ke arah belakang bagus gak ada yang ikutin.

Saat aku kembali menghadap depan aku malah bertabrakan dengan laki laki yang baru saja keluar dari kelasnya itu.

"Aww!". Ucapku menyentuh keningku.

"Upss I'm sorry". Ucapnya melihat wajahku. Dia agak sedikit menunduk karna memang kelihatannya lebih tinggi lelaki ini daripada aku. Bisa dibilang tinggiku setelinga laki laki yang ada dihadapanku ini.

"Eumm.. Gapapa ka". Ucapku menunduk.

"Lo Glaza kan?". Ucap laki laki itu yang mungkin masih memperhatikan ku. Aku masih menunduk lalu mengangguk. Aku memainkan jari tanganku.

Itu sudah menjadi kebiasaan ku untuk menghilangkan rasa gugup atau sedang malu.

"Maafin tingkah mantan gue itu ya". Ucapnya menepuk pundakku pelan. Aku mendongak menatap wajahnya.

Aku membelalakan mataku. Sumpah demi apapun! Cowok ini ganteng banget! Matanya coklat, rambutnya juga agak coklat dibiarkan rapih tersisir ke belakang. Kulitnya putih, tinggi lagi. Aaa idaman banget.

Aku tidak mengedipkan mataku saat melihatnya. Lelaki itu mengibaskan tangannya tepat didepan wajahku.

"Hey? You okay?". Tanyanya. Aku hanya mengangguk saja dengan posisi tatapan mata yang masih sama.

"Eumm gue Nathan, dan lo?". Tanyanya mengulurkan tangannya ke arahku.

"Ehh.. Emm.. Glaza". Ucapku menjabat tangannya dengan gugup.

"Nama yang bagus". Balasnya melepas jabatan tangannya dan tersenyum manis ke arahku.

Oh god! Bahkan dia punya lesung pipi dikedua pipinya itu. Membuat wajahnya makin manis.

"Glaza!". Teriak laki laki dari arah belakang membuatku menoleh ke asal suara.

"Hey Niel?". Ucap Nathan membuatku mengkerutkan keningku kembali menatap Nathan.

"Jangan deket deket cewe gue". Ucap Glaniel saat sudah berada disampingku dan merangkulku. Aku menoleh ke arahnya dan memukul bahunya kencang.

"Aww". Glaniel meringis menyentuh pundaknya.

"Sorry gue harus ke kelas". Aku berlari lagi meninggalkan Nathan dan Glaniel.

"Ishh cowok gila". Ucapku saat sudah sampai kelasku. Saat aku duduk bel masuk berbunyi. Semua murid yang berada di luar kelas masuk seperti semut mengerubungi gula.

"Kita ditinggal". Ucap Mara yang baru saja masuk ke dalam kelas. Lalu duduk bersamaan dengan Jessie dan Nabilah.

"Sorry, abis gue gak betah diliatin Glaniel terus". Aku mengerucutkan bibirku lalu mengeluarkan buku pelajaran matematika.

Saat Jessie ingin bicara guru math ku masuk ke kelas.

"Siang anak anak". Ucap bu Mitha.

"Siang Bu". Jawab murid kelasku.

Bu Mitha pun langsung menerangkan pelajaran yang akan dipelajari. Kulihat Mito cowok yang sekelas denganku. Cowok yang sangat nakal padahal baru masuk sekolah sebagai murid kelas 10 tapi dia sudah dikenal guru guru akibat kenakalannya itu.

Glaza & GlanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang