Game Over

7.2K 496 1
                                        

Jangan ragu untuk mengungkapkan..
Jangan ragu untuk menyatakan..
Kau tau? Penyesalan selalu datang di akhir cerita atau kisah hidup kita..

Aqilah♥

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Glaza POV

"I always love you Za". Ucap Nathan mengelus rambutku. Aku sudah tidak kaget lagi saat dia mengucapkan itu. Aku tau dia sayang padaku sebagai sahabat. Iyaa, status sahabat diantara kita.

"I love you to". Jawabku melepas pelukannya. "Mau mampir?". Tanyaku.

"Enggak deh gue masih ada urusan dirumah".

"Eummm yaudah. Makasih ya udah mau anterin gue pulang". Ucapku lalu keluar dari mobil Nathan. Nathan menurunkan kaca mobilnya dan menatapku.

Aku tersenyum tipis begitupun dia. Aku menatap mata coklatnya yang kali ini terlihat sendu.

Aku berusaha untuk tidak memperdulikannya. Nathan mengangguk memberi isyarat agar aku masuk lebih dulu ke apartemenku.

"Bye". Aku melambaikan tanganku. Kulihat mobil Nathan pergi menjauh hingga tak terlihat lagi olehku. Aku menghembuskan nafas lelah dan berjalan ke arah apartemenku.

Setelah aku masuk ke dalam apartemenku aku melempar tas ku ke arah sofa dan membuka seragam sekolahku dan melemparnya asal. Jangan khawatir aku mengenakan kaos untuk dalaman memang.

Aku menggunakan kaos hitam bertuliskan "its me" dan celana levis pendek berwarna putih. Aku menjatuhkan tubuhku diatas sofa dan membanting pelan kepalaku pada senderan sofa.

Aku memijat pelipisku pelan dan memejamkan mataku.

"Udah pulang rupanya". Suara berat laki-laki membuatku menegakkan tubuhku dan membulatkan mataku.

"Glaniel!". Ucapku dengan nada yang benar-benar kaget. Glaniel menaruh gelas yang sehabis dia minum dimeja makan. Glaniel berjalan ke arah ku dan duduk disebelahku.

"Lo .. Lo--".

"Gue udah pulang dari rumah Gadis dan kebetulan gue lewat rumah lo yaudah gue main". Ucapnya menyalakan televisi dan mengganti-ganti chanelnya.

Aku berdeham pelan. Untung gue belom lepas nih iketan kepang dua dirambut gue jadi masih keliatan culun dikit lah. Batinku.

Aku menghembuskan nafasku pelan lalu beranjak bangun. Mengambil seragam sekolah yang tadi kubuang asal dan juga tasku. Aku menaruh baju kotor ku dimesin cuci dan bergegas pergi ke kamarku.

Aku tidak memperdulikan panggilan Glaniel yang terus memanggil namaku. Aku tidak mau menatapnya karena dengan begitu hatiku akan makin terasa sakit. Aku membuka pintu kamarku dan menutupnya. Aku menghempaskan badanku dan memeluk boneka Minion kesayanganku.

Dalam waktu sebentar setelah aku memejamkan mataku aku tertidur pulas.

Nathan POV

Sedikit rasa sesak menjalar pada tubuhku saat ucapan kata 'I love you' ku dibalas dengannya yang memang kuarasa dia tau bahwa kami hanya sebatas sahabat.

Tapi, tidak ada cara lain lagi selain aku menjadikannya sahabat. Kenapa? Agar aku bisa selalu didekatnya dan menjaganya. Kenapa aku tak mengungkapkannya? Terlebih lagi masalah yang baru dia dapat sekarang. Masalah akan perasaannya pada Glaniel.

Aku tauu kesalahan besarku adalah kenapa aku mencintai Perempuan itu juga?. Aku penasaran padanya. Yaa, aku penasaran. Dengan tingkah nya yang kadang angkuh dan baik terhadap sekitarnya.

Glaza & GlanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang