Broken

7.6K 477 0
                                    

Luapkan rasa sakitmu pada air matamu. Karena air matamu mengerti sakitnya hatimu dan air mata lah yang dapat membuat hati mu menjadi tenang kembali. Maka menangislah.

Aqilah♥

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Glaza POV

"Rumah gue. Yuk turun". Ajak Nathan yang sudah keluar dari mobilnya duluan. Aku masih terduduk diam dan menatap lurus kedepan. Aku menarik dan menghembuskan nafasku berulang kali. Berusaha tetap menetralkan fikiran ku.

"Ayo turun". Ucap Nathan yang sudah membuka pintu mobil dan menarikku untuk keluar.

"Ka Aza!!!". Teriak Rica yang basah kuyub. Sepertinya dia sedang bermain air di dekat kolam renang bersama Rico. Yaa, rumah Nathan memiliki kolam renang yang cukup luas.

"Haii cantik". Ucapku mengelus rambut Rica yang sedang memeluk kakiku. Bahkan rok panjangku sudah basah sekarang.

"Rica lepas dulu yaa kasian ka Aza nya basah nanti rok nya". Ucap Nathan menarik lembut tangan mungil milik Rica.

"Upss maaf kak yaudah Rica main lagi yaa". Rica berlari menjauh sedangkan Nathan menggelengkan kepalanya pelan.

Aku memasuki rumah Glaniel bersama Nathan. Hatiku kembali sakit saat aku sedikit mendongakan kepalaku. Melihat kamar Glaniel yang memang terlihat dari lantai bawah.

Aku kembali menundukkan kepalaku dan terus berjalan dibelakang Nathan.

BUKK!

"Aww Shi--". Ucapku terpotong saat ada yang membekap mulutku. Keningku membentur sesuatu didepanku.

"Jangan ngomong kasar. Makanya jalannya disamping gue lo kan bukan pembantu atau asisten gue". Ucap Nathan aku menggigit tangannya yang masih menutup mulutku itu.

"Awww! Sakit Za!". Teriak Nathan mengelus telapak tangannya.

"Biarinn!". Aku menjulurkan lidahku.

"Ehh nak Glaza. Sini duduk". Ucap Bundanya Glaniel. Aku menunduk sopan lalu duduk disofa. Nathan memberiku tatapan tajam dan aku membalasnya.

"Maaf Bunda nyuruh kamu kesini dulu".

"Ahh gak pa-pa tante". Ucapku menunduk malu.

"Panggil tante Bunda aja bisa kan?". Tanya Bunda Glaniel dan aku mengangguk patuh.

"Bunda akan resmikan hubungan Glaniel dengan Gadis". Ucap Bunda Glaniel tiba-tiba membuat aku menegak kan badanku dan menatap Bunda Glaniel tak percaya.

"Bunda akan jodohkan mereka berdua dengan secepatnya. Bunda awalnya tau kalau Gadis hanya memanfaatkan keluarga kami--". Aku membulatkan mataku. Ternyata semua sudah kebongkar.

"Tapi kami sudah buat perjanjian bahwa tidak ada perebutan harta. Jadi kalian bisa berteman baik termasuk kamu Glaza. Gadis akan meminta maaf sama kamu. Gadis minta sama Bunda supaya kamu mau ajarin Gadis gimana caranya supaya Glaniel mencintai Gadis seutuhnya". Ucap Bundanya. Aku menahan rasa sakit pada hatiku.

Aku menghembuskan nafas lelah.

"Bunda mohon kamu jauhin Glaniel dan jangan dekati dia. Bunda juga akan jodohkan kamu dengan Nathan secepatnya". Aku kembali menegakkan badanku. Nathan membulatkan matanya tak percaya dengan kata-kata bundanya itu.

"Bun tapi Nathan masih sekolah dan harus lanjut impian Nathan". Ucap Nathan membantah kata-kata Bundanya itu.

"Bunda tau. Tapi ini demi perusahaan Ayah juga Nathan. Dengan pernikahan Glaniel bersama Gadis akan membuat perusahaan Ayah makin maju dan dengan kerja samanya keluarga Frans dan keluarga Gadis juga". Aku tidak kuat membendung air mataku. Air mataku perlahan-lahan mulai jatuh. Aku menunduk untuk menutupi air mataku yang mulai jatuh.

Glaza & GlanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang