Walau aku telah hilang ingatan...
Kisah dan kenangan telah terlupa...
Aku yakinn cinta dapat menunjukan dan mengingatkan segalanya...
Bahwa...
Dirimulah yang selalu hadir dalam bunga tidurku...
Glaza ♥
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Author POV
"Glaza mengalami hilang ingatan akibat benturan yang kencang pada kepalanya". Ucap Dokter membuat semua yang tadi menunggu Glaza terkejut.
"Apa dia bisa ingat segala ingatannya lagi dok?". Tanya Mara dengan suara gemetar. Bagaimana tidak? Perasaan ketiga sahabatnya ini sangat panik dan sedih. Begitupun Nathan, Samuel, Glaniel dan Adinda.
"Mungkin dalam waktu yang cukup lama. Dan mungkin juga dia akan ingat beberapa ingatannya yang tidak hilang. Kalian hanya bisa berdoa dan menunggu waktu saja". Ucap Dokter.
"Saya permisi". Sambung Dokter lagi.
Saat Dokter pergi Nathan lebih dulu masuk kedalam ruangan Glaza dan diikuti lainnya. Glaniel, Samuel, Adinda, dan Jessie berada disisi kiri. Sedangkan Nathan, Mara dan Nabilah disisi kanan.
Glaza mengerjapkan matanya. Melihat sekeliling dengan tatapan yang masih buram. Nathan yang ingin mengelus kepala Glaza kembali menurunkan tangannya. Karena Glaniel sudah lebih dulu melakukannya.
Pandangan Glaza kembali normal. Tubuh Glaza tiba-tiba menegang dan takut. Glaza tidak mengenal sebagian orang disekitarnya itu. Glaza menatap Glaniel dan menepis jauh tangan Glaniel hingga tidak kembali mengelus kepala Glaza.
"Who are you!?". Ucap Glaza dengan nada yang meninggi. Membulatkan matanya saat tau Glaniel mengelus kepalanya. Glaniel mengeryitkan keningnya dan menatap yang lainnya.
"Zaa apa lo inget kita?". Tanya Mara. Glaza menggeleng keras. Tubuhnya hendak beranjak bangun tapi kembali lemah karena kondisi tubuhnya belum stabil akibat lama tertidur.
"Siapa kalian!!". Bentak Glaza takut. Glaza melihat sekelilingnya. Menatap satu-satu wajah yang berada disekitarnya itu. Mungkin dia akan mengenal salah satunya.
"Nathan?". Ucap Glaza lirih dan tatapannya berhenti dihadapan Nathan. Nathan membulatkan matanya. Glaniel menatap Nathan tak percaya. Yang lainnya pun begitu. Sangat terkejut saat tau bahwa Glaza hanya mengingat Nathan.
Flashback On!
"Bunda aku gak sabar ketemu Glaza!". Teriak Glaniel yang terus meronta-ronta. Menahan sakit pada kepalanya. Dia tidak peduli. Sekarang yang ada difikirannya hanyalah Glaza saja.
Saat tau dokter bilang bahwa Glaniel tidak bisa bertemu Glaza karena kepalanya yang masih parah. Dokter memutuskan untuk selalu membius obat tidur pada Glaniel setiap kali dia mulai tidak bisa diberi tahu.
"Sabar sayang kamu harus pulih dulu". Ucap Siska yaitu bunda Glaniel yang selalu menenangkan Glaniel.
Nathan mendengus lemah. Melihat sekeliling dan berjalan keluar menuju ruangan Glaza.
"Bun please aku udah sembuh". Ucap Glaniel menggenggam erat tangan Siska.
Siska tersenyum tipis menahan air matanya yang sebentar lagi menyeruak keluar. Ia tidak tega melihat anaknya begini. Ia sadar setelah kejadian semua ini terungkap bahwa keluarga Nike lah yang ada sangkut pautnya dengan masalah ini. Keluarga Frans menjauh setelah membuat perjanjian keluarga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Glaza & Glaniel
Genç KurguGlaza, seorang perempuan culun yang berniat mencari kesetiaan teman dalam hidupnya. Hanya itu, jika dia sudah menemukan teman yang benar tulus dengannya Glaza akan merubah dirinya menjadi Glaza yang cantik seperti model. Tapi semua tidak berjalan se...