Sebelum kamu mencintai orang lain. Cintailah dirimu sendiri terlebih dahulu.
Aqilah♥
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
"Gadis?". Ucapku keget. Ternyata wanita yang tadi baru masuk itu Gadis.
"Selamat ya". Ucapnya mengulurkan tangannya. Aku menautkan alis bingung.
"Tadi penampilan lo keren banget. Dan selamat buat lo yang mau nikah sama Glaniel". Ucapnya dengan tangannya yang masih terulur kearahku. Aku mengangkat tanganku untuk bersalaman dengannya. Lalu tiba-tiba saja ditepis Glaniel.
"Mau apa lo dateng lagi?". Tanya Glaniel lembut namun penuh penekanan.
"Gue cuma mau kasih undangan buat kalian". Ucap Gadis tersenyum sambil mengambil sesuatu didalam tasnya.
"Nih". Sambungnya memberi kami satu persatu undangan.
"Lo mau nikah sama Nathan?!". Teriak Mara yang langsung dibekap bibirnya itu oleh Adit.
"Sa...ma Nat..han?". Ucap Nabilah putus-putus dengan pandangannya yang masih menatap undangan itu.
"Iyaa dateng ya". Ucap Gadis dengan antusias. Kami mengangguk paham.
"Nathan dimana? Satu tahun ini gak pernah muncul". Ucap Glaniel. Entah kenapa hatiku sedikit sakit entah kenapa.
"Gue disini". Semua membulatkan mata saat Nathan muncul dibelakang Gadis. Wajahnya berubah total. Makin tampan bahkan wajahnya lebih mirip orang luar sekarang.
"I...ni....". Ucap Mara yang tidak bisa melanjutkan kata-katanya.
"Nathan?". Ucap kami bersamaan. Nathan hanya mengangguk dan tersenyum ke arahku.
Deg
******
"Gimana kabar kamu?". Tanya Nathan menatap lurus-lurus kedepan.
Aku sedang berada di taman belakang. Duduk dipinggir kolam renang. Menyelupkan kedua kakiku kedalam kolam. Aku hanya berdua dengan Nathan tentunya setelah mendapat izin dari Glaniel.
"Baik--- kamu?". Tanyaku menatap gemercik air akibat kakiku yang tak henti-hentinya bermain didalam sana.
"Baru baik". Aku mengeryitkan keningku bingung dan menatapnya. Tiba-tiba saja Nathan menatapku membuat tatapan mata kami bertemu kembali setelah satu tahun yang lalu.
"Kenapa?". Tanyaku hati-hati lalu kembali mengalihkan pandangan mataku kedalam air kolam. Aku tak mau jatuh hati lagi padanya.
"Karena aku baru bisa mencintai orang lain selain kamu". Ucapnya enteng tapi berefek untukku. Aku masih menunduk dengan perasaan entahlah tidak bisa kujelaskan. Antara sakit dan senang.
Aku masih ingat kejadian satu tahun yang lalu. Dimana dia meninggalkanku begitu saja untuk bersama Glaniel. Bahkan saat aku masuk rumah sakit aku masih mengharapkannya agar datang dan mendekapku. Menjagaku seperti saat aku mengalami tidur panjang atau koma waktu itu.
Tapi semua diluar dugaanku. Nathan tak pernah kembali. Nathan tak pernah menghubungiku kemana kepergiannya. Jujur aku sempat cemas dan takut akan keadaannya. Tapi--- seiring berjalannya waktu rasaku untukknya memudar. Perlahan demi perlahan walau rasanya sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glaza & Glaniel
Fiksi RemajaGlaza, seorang perempuan culun yang berniat mencari kesetiaan teman dalam hidupnya. Hanya itu, jika dia sudah menemukan teman yang benar tulus dengannya Glaza akan merubah dirinya menjadi Glaza yang cantik seperti model. Tapi semua tidak berjalan se...