Jangan lemah hanya disakiti satu laki-laki. Kau tau? Didunia ini banyak lelaki yang lebih baik dari dia atau sebaliknya banyak perempuan yang lebih baik dari dia. Maka lupakanlah dia. Hapus air matamu dan ukir lagi senyummu itu.
Aqilah♥
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
"Jess?". Aku melongo kaget saat bang Samuel berada dikelasku. Tepatnya datang menemui Jessie.
Lagi dan lagi teman sekelasku melongo ke arah kami, bukan--- tepatnya ke arah Samuel. Bahkan aku pun sama.
Sebagian dari teman kelasku histeris berlari ke kelas sebelah untuk memberi tahu bahwa samuel ada disini. Iyaa, dikelasku. Segitu terkenalnya abang gue?.
"Gue bisa jelasin". Ucap Samuel sayu. Jessie hanya menunduk dan kembali duduk ditempatnya.
Bel masuk berdering. Anak kelas sebelah yang tadinya berhamburan ingin ke kelasku untuk melihat Samuel kembali kekelas dengan celotehan mereka masing-masing.
Aku menatap ke arah Samuel dia memberi kode bahwa dia akan mengirim message untuk Jessie tapi Jessie tak mengerti apa yang Samuel maksud. Namun Samuel sudah pergi dan hilang dari pandangan kami semua.
"Maksud abang gue nanti dia bakal sms lo". Ucapku menepuk pundaknya Jessie yang sudah menghela nafas pelan. Lalu tersontak kaget melihat ke arah ku.
"Lo ada apa sih?". Tanya Mara yang masih terlihat kebingungan.
"Gue.. Eumm.. Guee----". Ucap Jessie terbata-bata.
"Lo suka sama Samuel? Atau lo ada hubungan?". Tanya Nabilah antusias dan merapatkan bangkunya ke bangku Jessie.
Aku dan Mara saling tatap lalu kembali fokus pada Jessie.
"Ya". Jawab Jessie singkat membuat aku, Mara, dan Nabilah menutup mulut kami masing-masing dengan telapak tangan kami.
"Pagi anak-anak". Suara bu Tari. Guru fisika ku menyadarkan aku dari rasa kagetku. Semua murid duduk tegap dan menatap ke arah depan.
"Get ready?". Ucap ketua kelas.
"Pray". Sambungnya lagi setelah semua murid siap dan berdoa menurut kepercayaan mereka masing-masing.
"Finish". Lalu murid mendongakan kepalanya melihat papan tulis yang sudah mulai ditulis rapih oleh bu Tari.
"Pr kumpulkan lalu kerjakan soal ini". Aku, Nabilah, Mara dan Jessie saling tatap dan tersenyum.
"Loh bu! Bukannya gak ada pr?". Ucap Faris yang ku tau ingin membodohi bu Tari.
"Iyaa bu! Kan kita kemarin baru dijelasin". Ucap Reo santai tetapi tangannya sibuk bermain tip-ex.
"Betul Za?". Tanya bu Tari ke arahku. Aku menggeleng.
"Ada pr kok bu. Buku paket halaman 102". Ucapku santai maju kedepan dan mengumpulkan tugas.
Mara, Jessie dan Nabilah ikut mengumpulkan. Begitupun sang ketua kelas.
"Hanya segini?". Tanya bu Tari mengangkat buku pr yang sudah dikumpulkan dan menatap tajam murid.
"Ahhh Glaza gak setia kawann!". Teriak Reo.
"Tauu lo!". Sambung Faris. Aku hanya terkekeh pelan.
"Gue kan udah ngerjain. Kecuali gue belom ngerjain gue bakal bilang gak ada pr". Bisikku namun terdengar oleh Faris dan Reo.
Murid sekelasku menghembuskan nafas pelan dan mau tak mau mengumpulkan pr yang diberikan. Walau baru satu atau tiga nomor yang terisi.
°♥°♥°♥°♥°

KAMU SEDANG MEMBACA
Glaza & Glaniel
Fiksi RemajaGlaza, seorang perempuan culun yang berniat mencari kesetiaan teman dalam hidupnya. Hanya itu, jika dia sudah menemukan teman yang benar tulus dengannya Glaza akan merubah dirinya menjadi Glaza yang cantik seperti model. Tapi semua tidak berjalan se...