Karena sebuah cinta dapat menyembuhkan hati yang luka.
Karena cinta.. Aku tauu.. Dimana hatiku akan berpulang..
Aqilah♥
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Glaniel POV
Aku mengerjapkan mataku berulang kali. Bau obat-obatan menyeruak memaksa masuk kedalam hidungku. Aku memegang keningku yang terasa berdenyut.
"Jangan disentuh". Ucap seorang perempuan yang kembali menjauhkan tanganku saat aku ingin menyentuh keningku.
Aku menyipitkan mataku untuk melihatnya. Mataku masih buram untuk melihat wajah jelasnya.
Kuharap itu kamu.. Glaza..
Aku menghembuskan nafas berat. Kupejamkan mataku dan membukanya berulang kali. Kini kataku kembali normal dapat melihat dengan jelas.
Kulihat tubuhku sudah menggunakan pakaian rumah sakit. Tangan penuh luka dan perban. Kaki juga sama seperti tanganku. Entahlah wajahku sekarang seperti apa.
"Kamu sudah sadar?". Tanya seorang perempuan menggenggam tanganku. Aku menoleh ke arahnya dan tersenyum. Saat aku melihatnya wajahku berubah menjadi dingin. Senyumku kembali memudar.
"Kamu tertidur selama lima hari akibat kepalamu membentur stir mobil dengan kencang". Ucap Gadis yang masih setia menggenggam tanganku.
"Dimana Glaza?". Tanyaku dengan nada pelan dan tak membentak.
"Dia ada diruang sebelah". Ucap Gadis santai sambil menekan tombol panggilan dokter.
Tak lamanya pintu ruanganku terbuka. Nampak lah disana dokter dan suster sedang berjalan ke arahku.
"Apa dia sadar sudah lama?". Tanya dokter yang mulai menge-cek keadaanku.
"Tidak lama". Jawab Gadis menatapku yang sedang diperiksa.
"Dokter apa boleh saya keruang sebelah? Saya ingin menemui kekasih saya". Ucapku saat dokter telah selesai memeriksaku. Gadis membulatkan matanya dan tersenyum.
"Kamu boleh kemana-mana besok karena kondisi kamu yang masih sedikit lemah dianjurkan kamu harus banyak istirahat lebih dulu". Ucap dokter membuatku frustasi.
Aku rindu gadisku.
"mendingan kamu tidur dulu yaa". Ucap Gadis. Aku mengangguk dan tertidur lagi.
Nathan POV
Aku disini— duduk menggenggam tangannya yang sedang tidur dengan nyenyak nya. Tidur panjang yang akan dia alami. Aku sempat shock saat tau bahwa Glaza akan mengalami koma.
Aku akan selalu menemaninya dalam tidurnya. Aku akan menjadi tempatnya untuk bersandar. Aku juga sering mengajaknya bicara. Kata dokter dengan caranya mengajak bicara akan lebih cepat masa penyembuhannya.
"Kamu masih betah tidur hm?". Ucapku mengelus rambutnya pelan.
"Aku rindu padamu". Ucapku lagi dengan nada miris.
CEKLEK!
Pintu kamar rawat Glaza terbuka. Nampak disana Samuel dan calon tunangannya.
"Gimana keadaan adik gue?". Tanya Samuel menaruh sekantung plastik berisi makanan yang memang sengaja disiapkannya. Aku pernah bilang aku tidak akan meninggalkan Glaza sendirian.
Bahkan untuk mandi atau ada urusan tentang kamar mandi aku selalu terburu-buru.
"Masih nyaman sama tidurnya". Ucapku tersenyum tipis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Glaza & Glaniel
Teen FictionGlaza, seorang perempuan culun yang berniat mencari kesetiaan teman dalam hidupnya. Hanya itu, jika dia sudah menemukan teman yang benar tulus dengannya Glaza akan merubah dirinya menjadi Glaza yang cantik seperti model. Tapi semua tidak berjalan se...