Aku sudah disekolah pagi ini. Duduk manis dibangku ku lalu membaca novel ku. Aku tersenyum sendiri saat kejadian semalam selalu terlintas difikiran ku.
"My favorite girl is youu".
Kata-kata itu terus terputar ditelinga dan otakku.
"Ciee senyum-senyum". Aku terlonjak kaget saat Nabilah sudah berada didepanku.
"Tumben dateng pagi Bil?". Tanyaku menatapnya bingung. Untuk mengalihkan pembicaraan juga.
"Kan ada pr matematika tau. Lo udah belom?". Tanya Nabilah yang sudah duduk dibangkunya.
"Udah". Ucapku kembali membaca novel.
"Liat dong". Nabilah menatapku dan memasang wajah memohon.
"Enggak ah susah tau ngerjainnya. Semalem aja gue tidur jam 1 malem gara-gara nih pr". Ucapku memutarkan bola mataku.
"Yahh Aza mah gituu. Pliss kali ini aja". Mohon Nabilah lagi ke arahku.
"Iya deh iya daripada lo ganggu gue belajar". Ucapku mengambil buku matematika ku ditas.
"Nihh". Ucapku memberikan buku matematika ku kepada Nabilah. Mata Nabilah berbinar senang.
"Yeayy! Makasih Aza! Aza baik deh hari ini". Aku hanya menggeleng pelan saja lalu kembali membaca novel.
Tak lamanya murid kelasku sudah datang semua. Hanya Mara saja yang belum hadir.
"Nih makasih pr nya". Ucap Nabilah dan Jessie. Iyaa, tadi Jessie yang baru hadir langsung mencontek prku.
"Sama-sama". Jawabku mengambil buku matematika ku.
"Aduh-aduh". Tiba-tiba saja Mara datang dengan nafas yang memburu. Aku, Jessie, dan Nabilah menatapnya bingung.
"Lo kenapa?". Tanya Jessie. Nabilah mengangguk setuju akan pertanyaan Jessie.
"Gue belom kerjain mtk!". Teriaknya yang mengobrak-abrik tasnya mencari buku matematikanya.
"Gue pinjem buku lo. Faris mana Faris?!". Sambungnya yang langsung mengambil buku matematika ku saat aku ingin memasuki buku matematika ku kedalam tas. Aku menggeleng pelan.
"Emang kenapa sih? Lo bilang lo belom ngerjain Matematika yaudah kerjain lah! Apa hubungannya coba sama Faris". Ucap Nabilah dengan nada sewot.
"Aduhh pensil gue diambil sama diaa!!". Teriak Mara yang langsung mengobrak-abrik tas Faris. Kebetulan Faris memang sedang ke kantin.
Faris teman sekelasku yang super nakal. Apalagi geng nya itu. Yaa, walaupun geng mereka sangat dicintai para wanita karena ketampanan mereka.
"Ehhh mau ngapain lo!!". Teriak Faris dari arah pintu. Mara tetap mengobrak-abrik tas Faris. Bahkan semua isi yang ada di tas Faris ditumpahkan semua.
"Eh eh! Mau nyuri lo ya!". Teriak Reo yang geng termasuk geng Faris juga. Dia juga sekelas denganku.
"Pala lo peyang! Ada juga temen lo nih yang nyuri!". Jawab Mara aku hanya tertawa pelan saja.
"Nah kan pensil sama pulpen gue sama lo!". Teriak Mara didepan wajah Faris saat tau ada pulpen dan pensilnya didalam tas Faris. Lalu Mara meninggalkan Faris dan kembali ke tempat duduknya dan mengerjakan pr matematikanya.
"Gila ya lo bikin keramaian disini". Tawaku bersamaan dengan Jessie.
Kulihat Faris yang membereskan barang-barangnya yang berserakan akibat amukan oleh Mara. Aku, Jessie dan Nabilah tertawa terbahak-bahak.
"Weyy ini kan tip-ex gue!!". Teriak Miftah yang merupakan wakil kelas disini.
"Hehehe". Faris hanya nyengir saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glaza & Glaniel
Подростковая литератураGlaza, seorang perempuan culun yang berniat mencari kesetiaan teman dalam hidupnya. Hanya itu, jika dia sudah menemukan teman yang benar tulus dengannya Glaza akan merubah dirinya menjadi Glaza yang cantik seperti model. Tapi semua tidak berjalan se...