The Chaos Briefing

8.8K 710 46
                                    

Maafkan aku baru bisa update hari ini, writer block dan kehidupan drama saya membuat saya harus jauh-jauh dari laptop. Hiks

Terima kasih untuk mamak bon cabe yang rajin memberikan ide gilanya diantara jadwal konsultasinya yang padat. :D

Semoga kalian gak benci saya ya, hehe

***The Chaos Briefing***

Clara menginjak gasnya dalam-dalam, membuat mobil eagle miliknya melaju cepat menembus jalanan kota New York yang sibuk. Marvin melirik jam tangannya, pukul 8.15 a.m. Itu berarti Marvin terlambat lima belas menit dari jam briefing pertamanya.

"Kita sudah terlambat," Marvin menarik nafas kasar. Menatap jam tangan dan Clara bergantian. "Kita sudah tidak punya waktu-"

"Shut up!" Clara mendegus, sibuk dengan stir ditangan. "Aku tidak percaya kau menyerah begitu saja. Lagipula, kenapa kau tidak bangun lebih awal jika kau ada briefing film hari ini." Clara kesal, ini jelas salah Marvin. Tapi, kenapa malah dirinya yang terlihat seperti orang yang salah.

"Aku tidak tahu, setahuku tadi aku menyetel wekerku seperti hari biasa, tapi entah kenapa jam sialan itu tidak berfungsi sebagai mestinya."

"Really? Are you kidding me! Aku mendengar dengan telingaku sendiri jika weker sialanmu itu berdering seperti alarm kebakaran. Membuat gendang telingaku rasanya mau pecah. Kau tahu? Bahkan aku harus menyumpal telingaku dengan kapas." Clara berkata cepat. Penuh emosi. Matanya sibuk kejalanan. Menghindari motor yang menyalip dari samping kiri.

"Holy Shit!" Clara menginjak rem sekaligus. Membuat ban mobil berdecit, berisik.

"Aw...." Mata Marvin melotot, tangannya mengelus dahinya yang malang. Dahi Marvin membentur kaca mobil.

"Jangan mengerem tiba-tiba! Kau menyakiti dahiku. Ini aset tahu!" Marvin mendesis, menatap Clara yang sibuk melihat kedepan. Seorang manula yang sedang menyebrang seperti siput.

"Disana ada manula, Marvin." Clara memutar bola mata, "Jangan salahkan aku jika dahimu yang malang itu mencium kaca mobil. Tadikan aku sudah bilang, pakai seatbeltnya, dan kau," Clara menghela nafas, "Mengabaikannya. Jadi itu bukan salahku."

Marvin terdiam. Tidak berani membantah Clara, karena ini seratus persen salahnya.

"Jam berapa sekarang?"

"8.17 a.m."

"Kau terlambat 17 menit. Pakai seatbeltnya, aku akan menggunakan mode pembalap."

"A-apa?" Marvin tercekat, menatap Clara tak percaya. Kemudian menggenakan seatbeltnya tanpa berpikir.

Ini buruk. Clara akan menggunakan mode pembalapnya. Dan itu berarti....

"Arghhhhhh...."Marvin berteriak ketika tiba-tiba Clara menginjak gas dalam sekali hentakan. Membuat tubuh Marvin condong ke depan, kemudian ke belakang lagi karena tertarik sabuk pengaman.

"Clarry, kau gila, awas mobil di depanmu!"

Dengan cekatan, Clara membanting stir, membuat mobil berbelok ke gang sempit.

"Kau mau kemana? Ini bukan jalan menuju gedung Smith Entertainment, ini-"

"Shut up and watch!!" Clara berteriak, suaranya naik dua oktaf. Matanya berkilat berbahaya. Marvin tidak menyukai sisi pembalap dari Clara. Dia berbahaya dalam mode ini. Lebih berbahaya dibandingkan mode marah dan stick ditangannya.

" For God Sake, kau gila Clarry," Marvin mendengus."Awas!!!" Marvin kembali berteriak, menunjuk seorang pria besar yang sedang menyebrang.

"Brengsek! Jangan kebut-kebutan!" Si pria berteriak menghindari mobil, mengelus dadanya setelah dia nyaris dihantam mobil eagle Clara.

MISSINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang