The Alarm

3.7K 202 51
                                    

Hallo Semuanya, semoga kalian sehat selalu. Akhirnya saya bisa menyelesaikan tulisan ini yang benar-benar missing. Janjiku sudah di tepati bertahun-tahun silam. Semoga kalian suka dengan endingnya dan jangan lupa untuk vote dan commentnya ya :D

Ditunggu komennya!!! #maksa

***The Alarm***

"Ya ampun kak, kenapa harus aku terus yang mengalah pada Rayne, padahal kali ini seharusnya aku yang mendapatkan kue ukuran besar seperti janjimu dua hari lalu." Isaac menggelembungkan mulutnya, menatap tak percaya pada Marvin yang sibuk mengurusi Rayne dan tangannya yang terbalut gyps.

"Apakah kau tidak lihat apa yang terjadi dengan saudaramu." Marvin menjawab cepat, masih sibuk dengan Rayne.

"Kak," Isaac melangkahkan dua kakinya ke depan, perlahan menatap tidak suka pada Rayne yang pasti dengan sengaja mencuri perhatian kakaknya dengan berpura - pura mengaduh.

Jelas sekali jika Rayne sedang mencuri perhatian Marvin.

"Apa kau sudah minum obatmu?" Lagi - lagi Isaac diabaikan. Sekarang Marvin lebih memperhatikan Rayne daripada dirinya. Menyebalkan sekali.

Rayne mengangguk kecil sebagai jawabannya, dirinya malas untuk berkata-kata, memilih menggeleng dan mengangguk. Malas bicara, tangannya yang patah membungkam mulutnya.

"Sekarang sudah selesai." Marvin akhirnya menyelesaikan tugasnya, menatap sejenak gyps yang ia pasang. Lantas menatap Rayne yang meringis. "Apakah tanganmu masih sakit?"

Rayne kali ini diam, mengabaikan Marvin yang bertanya padanya, sibuk menatap Isacc yang menatap pada dirinya dengan aura menakutkan.

"Apakah tanganmu masih sakit?" marvin menyipitkan matanya, menatap Rayne yang diam.

Rayne mengangguk perlahan. Menatap Isacc yang menghentakan kaki. Pergi meninggalkan ruangan.

Hari ini memang hari buruk untuknya, pertama - tama karena Daddy yang tidak jadi membelikan mainan yang rusak -yang katanya tidak sengaja di rusak Rayne. "Toko mainannya tutup," Daddy bilang seperti itu tapi, mana ada toko mainan tutup di weekend seperti ini, bukankah mereka semua membuka pintunya lebar-lebar untuk pengunjung di hari weekend. Menyebalkan sekali bukan.

Hal yang menambah buruk hari ini adalah Ketika Mom membatalkan memasakan Casquinha de siri, makasakan favorit Issac, Mom bilang kasihan kalo hari ini memasak udang, Rayne alergi. Jadi akhirnya Mom memutuskan untuk memasak makanan favorit Rayne, karena selera makan Rayne buruk tiga hari ini.

Lihat bagaimana wajahnya kini lebih tirus. Untuk kali kedua Rayne berhasil mengambil perhatian.

Dan yang paling menyebalkan dari semuanya adalah ketika Marvin lebih memperhatikan Rayne daripada dirinya.

Bagi Isaac, Rayne memang menyebalkan selama tiga hari ini, sejak kejadian dirinya jatuh dari sepeda karena berlagak sok jago seperti film yang di putar di televisi. Padahal Dad, Mom dan Marvin sudah mengingatkan untuk tidak melakukannya. Terlalu bahaya. Tapi memang pada dasarnya Rayne memang bebal, jadi Ketika dia berhasil melakukannya sekali, dia mengulanginya. Pamer sekali dia, berharap Mom, Dad dan Marvin memujinya, bertepuk tangan. Dan dalam hitungan beberapa detik selanjutnya Ketika Rayne pamer. Dia Terjatuh dari sepeda dengan tangan menyentuh tanah terlebih dahulu.

Kejadiannya begitu cepat, yang Isacc ingat hanya suara khawatir Mom, Dad, Marvin dan suara Rayne yang menangis, bilang sakit.

Jadi dalam sekejap mata, Rayne di bawa ke rumah sakit bersama Mom, Dad, dan Marvin. Meninggalakan Isacc sendirian di rumah.

MISSINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang