Chapter 9

973 57 0
                                    

Keesokan harinya..
Dimas dan Syafira masih menunggu kevin untuk sadar.

"Pah..masa sampai sekarang kevin belum sadar juga?" Ucap syafira

"Sabar mah kevin pasti sadar ko" ucap dimas

"Papah ga kerja ini udah jam 7 loh"

"Ga.. papah bakal nungguin kevin sadar dulu"

"Wih.. ada yang takut kenapa napa anak kesayangannya"

"Iya lah mah.."

"Udah akh si mamah,kita sarapan dulu yu mah"
Dimas dan Syafira pun berjalan keluar tapi
Tiba tiba ada suara yang memanggil dimas dan syafira.
"Pah..Mah.."

"Eh tunggu ada yang manggil ya ?" Ucap syafira . Mereka berdua pun berbalik badan dilihatnya kevin sudah membuka matanya dan sedikit tersenyum pada keduanya.
Lalu mereka pun menghampiri kevin..
"Kevin,nak kamu ga apa apa kan?" Ucap syafira khawatir

"Kepala kamu ga sakit kan vin? Ga ada yang sakit lagi kan?" Ucap dimas cemas

"Ng..gak ko mah..pah,ta..pi kepala aku masih pusing sama sedikit sakit" ucap kevin yang masih setengah sadar

"Ya udah kamu istirahat aja" ucap syafira
Sambil mengusap rambut kevin

Malam harinya di rumah jesica.
Dia sedang bermain permainan di laptopnya. Tiba tiba suara nada dering telepon genggam jesica berbunyi lalu jesica mengambilnya dan melihat dilayar nya "Ayah",Jesica pun mengangkatnya.

"Iya yah?" Ucap jesica

"Bagaimana kamu sudah atur strategi buat ngebunuh orang itu?" Ucap alex

"Sudah yah,ayah tenang saja"

"Baiklah ayah percayakan ini kepadamu,ayah minta secepatnya"

"Iya yah..tapi jesica butuh waktu"

"Oke.. ya sudah ayah sedang banyak urusan,Good luck girl"

"Yes my father"
Alex pun menutup teleponnya.

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang