part 2

202 10 4
                                    

Di kamar kecil inilah, tempat aku menumpahkan semua air mataku. Menceritakan semua kesedihanku yang aku pendam selama ini. Aku tidak tahu sudah berapa lama aku menangis, lalu aku menghapus air mataku dan berdoa pada Tuhan. Karena, aku tahu tidak ada lagi orang yang dapat mengerti aku selain Bapaku sendiri.

Di dalam doa, aku kembali meneteskan air mata. Berdoa pada Tuhan, apa arti ibuku selalu memarahiku, mungkinkan dia membenciku? tidak. Pasti ibuku sangat sayang padaku sehingga ia berusaha agar aku dapat pandai di bidang belajar.

"Tuhan, terimakasih telah memberikan seorang ibu yang selalu sayang padaku. Tapi, Tuhan aku manusia yang lemah, aku tidak sanggup jika harus di marah-marahi selalu. Bantulah ibuku Tuhan untuk menegetahui itu semua. Amin."

***

Mataku sudah sangat lembab dan terlalu bengkak, kelopak mataku menarik mataku untuk tertidur. Aku mencoba untuk tidak mengantuk, karena aku takut bila ibu memanggilku.
Tetapi, mungkin aku sudah tidak tahan lalu aku tertidur sampai jam lima sore.

Aku terbangun dan segera keluar dari kamar melihat situasi di rumahku. Rumah yang masih berantakan, aku segera bergegas membersihkan rumah. Aku tidak tahu di mana semua orang di rumah, yang jelas aku sedang tidak ingin berbicara dengan mereka.

Setelah siap aku membersikan semuanya, aku merasa lelah sekali sampai aku tertidur di kamarku dengan kipas dan tv hidup. Aku memang sangat-sangat lelah aku membersikan rumahku sendirian. Aku tidak tahu sudah berapa jam aku tertidur, tiba-tiba aku mendengar suara ibuku membangunkan dengan nada suara yang melengking. Aku spontan bangun dan menyadarkan diri, aku melihat ibuku sudah berdiri di hadapanku dengan tatapan yang sangat tajam.

"memanglah kau ya sudah bodoh, jorok lagi. Kau tengok dulu kamar kau ini!" katanya sambil menunjuk ke arahku.

aku menunduk dan mencoba mencerna perkataannya kembali. Sungguh kata-kata yang sangat menyakitkan yang langsung mengenai hatiku. Aku dikatakan BODOH. Ia aku paling tidak suka di katakan bodoh.

"kau dengarnya apa yang ku bilang _____?" kata-kata kotor keluar dari bibirnya. Spontan aku melihat kearah ibu, yang membuat dia semakin marah dan meluncurkan tangannya ke pipiku yang mulai meneteskan air mata. Lalu, di sambung dengan jambakan kuat yang membuatku tanpa sadar menjerit kesakitan "ahh... am.am.pun buk..! suara tersendak-sedak. Air mataku semakin deras mengalir. Lalu, ibuku mencampakkan aku dari gumpalan rambutku yang di tariknya.

Aku tidak kuasa melihat ibuku, hampir saja aku ingin pingsan saat itu. Entah mengapa badanku menjadi menggigil, bibirku bergetar tak karuan, serta tangan air mulai dingin kurasakan, dan air mata yang mengalir deras. Aku mencoba menahan semua rasa aneh itu agar tidak terlihat oleh ibuku.

"kau bersihkan kamar ini!" katanya langsung meninggalkanku.

Aku tidak menjawab ibuku, karena rasa getar itu sudah tidak sanggup ku tahan. Aku terus mencoba menahan dan mulai membersihkan kamarku. Tetapi, kakiku saat itu tidak sanggup menopang tubuhku yang lemah. Getaran hebat di dalam tubuhku, ku biarkan sampai pulih kembali. Aku sudah tidak tahan, bola mataku seperti berputar-putar sehingga membuat kepalaku pusing berat. Aku memejamkan mata dan membiarkan tubuhku lemat terjatuh di bahawah lantai kasurku.

Aku tidak tahu sudah berapa lama aku tertidur diam saat itu, yang jelas tubuhku sudah mulai bisa aku kontrol. Aku langsung mengambil posisi tegap berdiri, dan segera membersihkan kamarku. Aku merapikan semua barang-barang yang berantakan. Untung saja waktu aku tertidur tadi, ibu tidak masuk ke kamarku. Kalau tidak, ibu mungkin memarahiku sampai-sampai aku tidak bisa tidur. Aku mematikan tv, dan merapikan buku-buku yang berserak di meja belajarku. Setelah siap, aku kembali tertidur di kasurku karena badan ku masih terasa lelah.

"kak.. kak..." Kata adikku membangunkanku sambil menggoyang-goyangkan tubuhku.

"ehh.... Melody. Kenapa?" sambil melihat kea rah jam.

"kakak gak makan. Astaga... kakak belum mandi ya? Ini dah jam berapa." Tanyanya.

"astaga, sudah jam Sembilan." Sambil berjalan menuju kamar mandi, dan segera mandi.

Aku selesai mandi jam setengah sepuluh, badan ku terasa lelah. Aku heran mengapa badan aku bisa selelah ini. Belum perah aku merasakan seperti ini sebelumnya. Aku duduk di pinggir kasurku sambil mengeringkan rambutku yang basah kuyup.

Setelah selesai aku menjatuhkan badanku di kasurku. Yang sebentar menatap langit-langit kamarku yang di beri warna cat biru kesukaanku. Aku tersenyum kecil, melihat indah hasil cat yang ku buat dulu.

Walau, kenangan pahit yang aku dapat saat itu. Saat ibuku memarahiku kembali karena ibuku berfikir menjorokkan kamarku dan hanya membuang-buang waktu saja.

---------------------------&-------------------------------

Sori kalau ceritanya gaje
Dan ini aku akan refisi lagi ceritanya.
Jadi buat yang ngerasa ceritanya banyak typo, bisa bantuin aku dong untuk Komen di mana letak kesalahannya.

Oh yah guys, jangan lupa di Vote dan Command kalau sudah di baca yah. Pliss!!!😉

MawarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang