part 8

93 8 1
                                    

Aku mengeluarkan Handphone ku dan memasang handset di kedua telingaku dan terus berjalan tampa mempedulikan orang-orang yang berlalu lalang di jalan raya tersebut.

Sudah hampir setengah jalan aku berjalan, aku merasa lelah dan berhenti dan duduk di halte bus. Sambil mengeluarkan air minum ku, aku minum sampai aku sedikit lega.

"kenapa aku bodoh sekali yah, bisa-bisanya uangku hilang." Kataku dalam hati, dan segera bangkit untuk menlanjutkan perjalanan.

Tiba-tiba motor itu kembali mengagetkanku dengan berhenti pas di depanku. Aku menghentikan langkah ku, dan dia membuka helm yang di pakainya, dan meletakkan nya di atas motornya.

" Kok kamu jalan?" katanya.

"eh.. Fino, iya hmmm.. tadi uang aku hilang Fin, jadi mau gak mau yah aku harus jalan."

"Astaga, jadi dari sekolah sampai sekarang kamu jalan? Yah udah aku anterin aja, toh juga rumah kita searahkan!" ajaknya.

Aku masih bingung dengan jawabannya, kalau aku naik nanti ibu lihat, terus mama marah-marah lagi. Lalu kalau aku tidak naik motor barengnya, malah masih jauh lagi dan aku sudah capek berjalan.

"ehh.. gak usah deh, kan deket lagi. Aku jalan kaki ajah!" jawabku, ia melihat ku dengan tatapan herannya.

"deket, masih jauh kali Nif, udah deh buruan naik!" ajaknya.

Aku masih sedikit ragu dengan ajakannya, tapi aku segera mengambil keputusan dengan segera naik keatas motornya. Fino langsung melajukan motornya, dengan kecepatan yang rendah.

"Nif, kita makan dulu yok! Gue belum makan soalnya." Tanya dia dengan suara yang lumayan kencang.

"Aduh Fin, tapi gue harus cepet-cepet pulang!" jawab ku yang sedikit menyandarkan badan ke depan agar ia dapat kedengaran.

Fino langsung meminggirkan motornya, yang membuatku menjadi aneh. "ehh.. mau ngapain Fin?" tanyaku keheranan.

Fino menurunkan cagak motornya dan melepas helm yang ia pakai. "Apa lu gak bisa ngawani gue bentar makan? Ngapain sih buru-buru amat?" Tanya dia yang menatapku ke belakang.

Aku yang melihatnya saat itu jadi merasa tidak tega, padahalkan gue udah di anterin, Aku masih diam dan masih mikir kalau aku nemenin dia makan, nanti mama jadi marah-marah lagi karena aku telat pulang. Tapi, kalau tidak aku merasa tidak enak sekali. Tadi pagi dia udah ngenterin dan sekarang ia juga antar aku pulang. Saat aku masih memikirkannya, ia menghancurkan lamunanku. "

ya udah deh, gue antar lu dulu, trus tar gue makan" Jawabnya dan segera memakai helmnya kembali.

"ehh.. iya deh, gue temenin." Jawab ku yang seketika membuat dia meliahat kearahku.

"serius?" Tanya dia menyakinkan. Aku hanya memngangguk setuju, dan dengan cepat dia melajukan motornya ke tukang bakso yang ada di pinggir jalan.

-----------------------------&-----------------------------

Sori kalau ceritanya gaje
Dan ini aku akan refisi lagi ceritanya.
Jadi buat yang ngerasa ceritanya banyak typo, bisa bantuin aku dong untuk Komen di mana letak kesalahannya.

Oh iya jangan lupa habis dibaca
di Vote dan di Command yah!!! 😉

MawarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang