part 13

79 8 1
                                    

Aku berjalan menuju kelasku yang mulai ramai di huni para murid. Tampa mempedulikan siapapun yang berada di dalam kelas itu, aku berjalan terus menuju bangku ku.

Baru saja aku ingin duduk, salah satu temanku langsung saja menghampiriku.

"Nif, dari mana aja lo? Tumben baru datang?" Tanyanya.

"Aduh udah deh pagi-pagi udah kepo ajah."

"Hmm.. dipanggil tadi" lanjutnya.

"Sama?"

"Murid sebelah. Kayaknya lo di cariin sama bu Santa"

"Mau ngapain?"

"Yah mana gue tahu. Yah lo pergi aja jumpain bu Santa sana"

Ingin sebenarnya menjumpai bu Santa. Namun niatku yang terlalu malas bergerak. Mungkin setelah keluar main saja baru aku datang ke kantornya.

***

Akhirnya aku memutuskan untuk mencari posisi wenak, untuk tertidur.
Baru ajah mencari posisi PW kembali lagi ia mengganggu ku dengen memukul atas mejaku dengan keras.
Pukkk!!..

"Baru ajah pagi, dah mau molor aja lu. Pr lu dah siap belum?"

Sontak pertanyaan itu membuatku kaget, dan membolangkan mataku padanya.

"Pr? Seriusan lo?"

"Yah ialah. Ngapain juga gue bahong sama lo."

"Kenapa lo gak bilang si dari tadi. Pr apaan?" dengan cepat ku buka isi tas ku dan mengeluarkan buku.

"Bahasa Indonesia" jawabnya simple.

"Din, Din pinjam punya lo dong!" Pintaku yang terburu-buru.

"Enggak. Tadi ajah lo marah-marah gue kepoin."

"Yah ampun pake ngambek segala. Buruan deh, entar ibu itu datang" melihat wajahnya yang mulai songong karena sudah selesai.

"Mintanya bagusan dikit!" Katanya, yang membuatku geli.

Tapi, dengan keadaan mendesak seperti ini, aku harus melakukannya.

"Ia.. ia deh. Dinda cantik, pinjam buku lo dong! Gue belum siap tugas nih" pintaku padanya yang tersenyum tipis dan ia segera mengambil bukunya dari dalam tasnya.

Belum sempat ia memberikannya padaku, aku langsung saja merampas dari tangannya karena gerakannya yang terlalu sok imut. Kelamaan, "pinjem yah" tanyaku disambung tawaan.

Aku tidak mempedulikan apapun yang terjadi lagi, pikiranku hanya 1 tugas ini siap sudah selesai semua.

Kecepatan tangankupun mulai jadi bahan ledekan Dinda "gilak, giliran menyalin lancar banget tangan lo".

Terlalu sibuk dengan apa yang ku tulis hingga aku tidak mempedulikannya yang terus saja menginaku dengan candaannya.

Tapi baru saja menuju nomor 3, semua murid mengagetkanku yang mulai berlarian ke tempat duduknya masing-masing. Matakupun tertuju oleh mereka semua, dan salah satu murid yang berteriak, "bu Linda datang"

Sontak aku kaget dan melihat ke luar jendela dan melihat bu Linda yang sedang berjalan ke arah kelas kami. Aku langsung cepat menyalin ulang tugas tersebut. Hanya dalam 1 detik suasana kelas menjadi hening dan sunyi. Jelas saja, buk Linda terkenal seorang guru yang paling killer disini.

Tap tap tap

Suara sepatu bu Linda yang sudah memasuki kelas, ia langsung meletakkan buku serta kotak pensil hello kitty nya di atas meja dan duduk di kursinya.

Kemudian, salah satu murid menyiapkan dan disambung oleh seluruh kelas. Aku yang sedang sibuk saat itu, tidak mempedulikan apapun yang terjadi. Aku terus melancarkan aksiku agar tugas ku selesai, tapi suara bu Linda mengagetkanku dan memaksaku untuk menghentikan tugasku.

"Selamat pagi Anif" sapa bu Linda dengan nada yang sangat lembut namun sangat mematikan.

"Eh.. iya buk. Pagi buk. He..he.." jawabku tersendak-sendak dan sedikit ketakutan.

-----------------------------&-----------------------------

Sori kalau ceritanya gaje
Dan ini aku akan refisi lagi ceritanya.
Jadi buat yang ngerasa ceritanya banyak typo, bisa bantuin aku dong untuk Komen di mana letak kesalahannya.

Oh iya jangan lupa habis dibaca
di Vote dan di Command yah!!! 😉

MawarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang