part 14

71 7 1
                                    

"Ngerjain apah itu?" Tanya bu Linda kembali dengan suara yang lebih halus.

"Ha? Enggak ada buk" jawabku menyakinkan bu Linda.

"Oh, gitu. Okeh sekarang anak-anak ada tugaskan? Nah, kumpul semuanya kedepan, yang tidak siap silahkan keluar dan cari kesibukannya masing-masing. Jangan mengganggu kelas, karena hari ini kita masuk materi baru." Jelas bu Linda panjang lebar.

" aduh mati aku" ucapku yang kembali melanjutkan salinanku yang masih banyak yang belum terselesaikan.

Aku menyalin kini di belakang Danu di badan besarnya. Semua murid-murid kini beranjak dari kursinya dan menyerahkan tugasnya seperti yang di perintahkan bu Linda tadi.

"Nif, buruan dong!" Pinta Dinda

"Ia, ia entaran. Tar gue yang ngumpul deh" jawabku tampa melihatnya karena terlalu fokus menyalin tugas terasebut.

"Udah nak, udah semua ini?" Tanya bu Linda yang sedang merapikan buku-buku yang di ada di atas mejanya sembari menghitung.

"Buruan dong Nif. Tar gue dihukum lagi" pinta Dinda yang lagi-lagi membuat jantung ku yang sudah berdetak kencang menjadi semakin kencang.

"Iyah. Iyah bentar dong Din" balasku.

***

" kenapa cuman 24 ini? Kalian semuakan ada 27, kemana tiga lagi?" Tanyanya kembali.

"Udah, siapa yang gak siap keluar sana jangan buat saya marah!" Tegas bu Linda.

Aku menulis sambil melirik kearah bu Linda. Tiba-tiba Dinda langsung merampas bukunya dari atas mejaku dan berjalan mengumpulkan tugas miliknya.

"Ehh..eh..." kagetku dan menghentikan semua aktifitas yang ku lakukan. Aku bingung dan tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya aku memutuskan untuk mengumpul saja tugasku yang belum selasai.

Ku beranikan melangkah dan meletakan tugasku di atas tumpukan buku meja bu Linda. Setelah ku buat di atas mejanya lalu aku berbalik ke bangku ku, baru saja berbalik dan hendak melangkahkan kakiku bu Linda memanggilku.

"Anif" panggilnya, suaranya kini tidak selembut yang tadi suaranya naik 3 oktaf lebih kuat. Akupun langsung berbalik dan memandang bu Linda tampa rasa bersalah sama sekali.

" ia buk?" Jawabku yang mencoba untuk terlihat lebih santai.

"Belum siap?" Tanyanya.

Aku sama sekali tidak bisa menjawab apa-apa dan hanya tersenyum tipis.

"Ke samping ibu dulu nak!" Surunya yang kini membuat wajahku menjadi pucat.

"Okeh, siapa lagi yang belum kumpulkan tugasnya?" Tanya bu Linda yang jujur saja membuatku terkejut karena baru ku sadari ternyata aku tidak sendiri. Tapi siapa? tanyaku dalam hati. Aku melihat ke seluruh ruangan kelas dan mendapati Fino berdiri dari bangkunya.

"Apah? Enggak-enggak, Fino yang belum kerjain tugasnya?" Tanyaku dalam hati.

Finopun berjalan ke sampingku serta memberikan kode dengan menaikkan satu alisnya yang entah apa maksudnya.
Membuatku menjadi ilfil padanya.

"Jadi cuman mereka berdua saja?" Tanya bu Linda.

"Sepasang yah. Okeh baiklah kalau begitu, sekarang hukuman kalian berdua, gandeng tangan pasangan kalian. Lalu, berjalan bergandengan kelilingi semua lorong kelas 9" jelasnya.

Sontak pernyataan itu membuatku kaget setengah mati.

"Aduh janganlah buk" pintaku memohon padanya.

"Ets... siapa suruh tidak mengerjakan tugas" katanya disambung dengan tawa penghinaan.

"Eh.. buk. Pliss bukk"

"Kalau kamu mengeluh sekali lagi, hukuman ibu tambah, menjadi kelilingi 1 sekolahan ini" jelasnya.

Ahh yang bener aja dong satu sekolah ini, begitu luasnya sekolah ini. Akupun langsung diam tampa berkutik sedikitpun.

Tiba-tiba Fino langsung menggandeng tanganku yang sontak membuatku terkejut. Aku melihat kearahnya yang memberikan senyum lebar kepadaku. Kelasku yang sedari tadi tengan menjadi heboh, dengan serentak semuanya mengatakan kalimat "cieee" dan di sambung dengan tawa yang sangat gembira.

Banyak juga yang memukul-mukul meja dari kelompotan anak cowok.

"Wihh.. Fin, menang banyak ya lo hari ini. Hahaha" seluruh satu kelas tertawa.

Benar-benar hari yang sangat sial, kenapa coba belakangan ini aku harus dihadapkan dengan Fino. Memang Fino ganteng dan banyak dari anak cewek-cewek yang menyukainya, tapi aku sama sekali tidak tertarik dengannya.

-----------------------------&-----------------------------

Sori kalau ceritanya gaje
Dan ini aku akan refisi lagi ceritanya.
Jadi buat yang ngerasa ceritanya banyak typo, bisa bantuin aku dong untuk Komen di mana letak kesalahannya.

Oh iya jangan lupa habis dibaca
di Vote dan di Command yah!!! 😉

MawarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang