part 6

116 11 6
                                    

Aku berjalan menuju taman di kelas 7 yang sengaja di buat biar kelihatan lebih indah. Yah di sekolah kami memang di setiap kelas ada tamanya.

Aku duduk sambil melihat banyak sekali orang yang berlalu lalang di hadapanku.

"Anif? Heh.. ngapain di sini?" Tanya Fino yang spontan membuatku kaget dan melihat kearahnya. Aku hanya bisa diam, karena memang masih bingung mau jawab apa.

Fino langsung duduk di sebelahku, yang membuatku terlalu takut anak-anak lain melihat kejadian ini. Baru aja sekitar 1 menitan, lonceng bel masuk di bunyikan..
huh syukurlah kataku dalam hati.

"kamu gak masuk?" Tanya Fino.

"hemm.. kenapa kamu mau masuk ke kalas, masuk aja diluan. Aku mau ke toilet dulu." Jawabku yang langsung berjalan meninggalkan Fino.

Entah mau apa aku di toilet, aku langsung aja mengeluarkan hpku dan mengeluarkan haindshet dari saku rokku, dan memutar music lagu favoriteku Maddy Jane- Jar Of Hearts. Sambil aku berkaca dan membersihkan mukaku dari sedikit jerawat yang cukup mengganggu.

Entah sudah berapa lama aku di dalam kamar mandi itu, dan aku juga sudah cukup bosan. Aku keluar dan berniat kembali ke taman di depan kelas kelas 7 itu yang memang suasana cukup tenang untuk mendengar lagu favoriteku.
Apalagi semua anak-anak sudah masuk ke dalam kelas.

Setelah sampai dengan menunduk-nunduk agar tidak di lihat guru, aku melihat lelaki itu masih duduk di tempatku tadi, "hah... Fino, kamu ngapain masih di sini?" tanyaku dengan sangat heran, aku segera melepas kedua handshet ku dan ingin mendengar perjelasan darinya.

"ehh... Anif. Hehehe kamu juga ngapain masih disini? Bukannya masuk ke dalam kelas."

"hmm... aku lagi malas masuk ke dalam kelas. Kamu?"

"aku juga.. " jawabnya sambil tersenyum kecil.

Aku bingung harus apa, aku sudah terlanjur keluar dari kelas, kalau aku masuk lagi apa yang akan aku katakan. Aku langsung duduk di sebelah Fino, yang masih saja tersenyum kecil padaku.

"kamu sering kesini yah?" Tanyanya yang cukup membuatku risih.

Aku hanya menggangguk iya, dan menutup semua percakapan dengan kembali ku pasang heandshet ke dua telingaku. Fino hanya melihatku dengan diam, dan aku juga tidak memperdulikan dia aku asik dengan duniaku. Aku mengambil posisi tidur di tempat duduk tersebut dan membelakangi Fino yang entah sedang apa.

Setelah habis lagu yang sedang aku dengarkan, aku berniat untuk memutarnya ulang. Tampa sengaja aku melihat kearah Fino yang juga tidur di kursi tersebut. Aku terdiam melihat bulu matanya yang lentik itu tertidur, dan posisi tidur yang menurutku sangat keren, rambutnya yang juga sengaja dia dirikan yang membuat hal itu dia sangat perfect.

Entah mengapa aku jantungan saat didekatnya saat itu. Tetapi, sungguh aku tidak tahan melihatnya, langsung saja aku keluarkan handphone dari saku bajuku dan langsung memotonya releks. Aku melihat hasilnya, dan sungguh membuat tanganku bergetar dan basah.

Aku bingung, dan langsung meninggalkan Fino saat itu juga. Aku berniat masuk ke dalam kelas dan mulai berfikir apa yang nanti akan aku katakan pada ibu itu saat aku harus ditanyakan dari mana. Akhirnya, aku sudah dapat menemukan jawaban yang sesuai.

-----------------------------&-----------------------------

Sori kalau ceritanya gaje
Dan ini aku akan refisi lagi ceritanya.
Jadi buat yang ngerasa ceritanya banyak typo, bisa bantuin aku dong untuk Komen di mana letak kesalahannya.

Oh iya jangan lupa habis dibaca
di Vote dan di Command yah!!! 😉

MawarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang