part 21

51 4 0
                                    

Aku melihat sekeliling ku sebelum akhirnya aku naik ke motornya Fino, setelah aku merasa benar-benar aman akhirnya aku memutuskan segera naik sebelum ibu atau Ody melihatku.

Finopun melajukan motornya dengan kecepatan rendah. Terasa sekali pagi itu sangat menusuk, walaupun aku sudah memakai jacket namun hawa dingin itu dapat menembus kulitku.

"Nif, kamu kedinginan?" Tanya Fino yang menatapku sesekali ke belakang.

"Lumayan. Hehehe" balasku singkat.

" kalau kamu masih kedinginan, buat aja tangan kamu di saku jacketku! Gakpapa kok" sambung Fino yang masih melajukan motornya.

Aku terdiam untuk berfikir sejenak apa yang di katakan Fino tadi. Kepalaku pusing memikirkan apa yang maksud barusan, apa ia menuruhku untuk memeluknya?
"Nif?" Tanya Fino yang bingung karna tidak ada sambungan dari nya.

" ehh.. iya. Apa Fin?" Jawabku.

" kamu denger apa yang aku bilang tadi?" Tanyanya kembali.

"Ha? Yang mana?" Tanyakku pada Fino yang berpura-pura lupa apa yang ia katakan tadi.

" kalau kamu kedinginan, buat ajah tangan kamu di saku jaketku" teriaknya keras.

Suara itu dapat ku tangkap jelas, dan tidak ada alasan untuk aku pura-pura tidak mendengarnya.
" hmm.. gak usah Fin" balasku.
Setelah itu, aku tidak mendengar suara apa-apa lagi.

Setibanya kami di depan gerbang sekolah, aku memhentikan Fino sebelum hendak masuk ke sekolah.
"Ehh.. eh..m aku disini ajah Fin" kutepuk-tepuk pundaknya agar ia berhenti. Finopun langsung menghentikan motornya, aku langsung saja turun dan mengucapkan terima kasih padanya.

"Thank..." belum sempat ku tuntaskan ucapan terimakasihku, Fino langsung memotong pembicaraanku.

"Eh.. Nif, lo kenapa sih gak mau masuk barengan sama gue." Tanyanya.

Jelaslah itu sebuah masalah besar, pasti seluruh wanita-wanita satu sekolahan ini nanti bakal menanya-nanyainku tentang ada apa kau dan aku, ucapku dalam hati.

"Hmm.. gak kenapa. Gue duluan yah!" Jawabku terburu-buru sambil melemparkan senyum padanya dan akhirnya aku meninggalkannya sendiri.

***

Seperti biasa, aku langsung mengeluarkan heandset dan memasangnya di kedua telingaku. Pagi itu aku datang terlalu pagi, dan jelas aja di kelas cuman ada aku dan temanmu yang memang sering datang kepagian yang berada di sekolah. Fino, dia pasti masih di parkiran dan akan masuk setelah lonceng berbunyi.

Aku melewati beberapa lorong kelas sampai aku berhenti tepat di depan kelasku. Aku melihat temanku Rendi yang sudah duduk di bangkunya yang sedang memainkan hp nya. Entah ia tidak menyadari kehadiranku atau dia yang terlalu tidak peduli yang jelas aku masuk ke dalam kelas dan langsung duduk di bangku tempatku biasa.
Saat aku sedang tertidur di atas mejaku, seseorang membangunkanku dengan mengguncang-guncang tubuhku. Aku melihat Fino berdiri tepat di sampingku, ternyata dia yang telah membangunkanku.

"Fino?" Kataku.

" iyah, tar pulang sekolah kamu ada acara gak?" Tanyanya.

" acara? Acara apaan?" Tanyaku yang kebingungan.

" yah entah acara apa saja" jelasnya.

" acara apa? Enggak. Aku gak punya acara apa-apaan"

" oh baguslah"

" emang kenapa?"

" kalau gitu, nanti pulang sekolah kita jalan-jalan yok!" Pintanya sambil melemparkan senyum lebar miliknya.

"Ha?" Aku tidak bisa berkata apa-apa, aku masih bingung dengan perkataan Fino barusan

" iyah. Kamu mau gak?" Tanyanya kembali.

" ke?"

" yah... kemana ajah. Oh gimana kalau cari makanan?"

Kini akhirnya aku sadar apa yang baru saja terjadi padaku. Fino mengajakku jalan-jalan, mengapa anak ini terlalu antusias padaku. Oh Tuhan semoga ia tidak melakukan apapun seperti yang ada di pikiranku.

"Nif?" Tanya Fino menyadarkan diriku yang masih larut dalam lamunanku.

"Ha.. iya?"

"Gimana? Mau gak? Mau dong yah plis!" Ia memohon seperti anaka kecil yang meminta permen pada ibunya. Jujur aku tidak tahan dengan posisi yang seperti ini.
"Plis dong Nif, kali ini aja" Fino mensejajarkan posisinya dengan ku dengan menjongkok seperti seperti sedang memohon.

-----------------------------&------------------------------

Hay Readers..
Sori yah kalau bayak pemberitahuan dari cerita ini😂.
Yah aku memang cukup ceroboh, jadi terlalu bayak Typonya.

Yah udah baca, plis vote and command yah Guys!!!

MawarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang