Kelas 11-B akan melaksanakan praktek berenang hari ini, semua sudah siap dengan pakaian berenang mereka, namun Pak Rizal belum datang.
Tidak dengan Cilla, ia sama sekali tidak siap. Walaupun tubuhnya sudah terbungkus pakaian renang sedengkul kaki, tapi ia sama sekali tidak siap.
Sementara di sisi lain, Arvin sudah siap dengan celana renang birunya. Dari tadi Arvin dan teman-temannya selalu dapat pandangan yang berbeda dari para siswi-siswi.
Bagaimana tidak? Seorang Arvin, Alvan dan Vino shirtless, memamerkan tubuh atletis yang mereka bertiga punya pasti buat kaum hawa langsung salah fokus.
Arvin menghampiri Cilla yang sedang menggigit kuku jari tangannya. "Celle, kita serasi nih biru-biru, jangan-jangan jodoh."
Cilla memutar bola matanya. "Berisik lo!" cewek itu pun langsung melihat Arvin dari atas sampai bawah, ia berusaha fokus.
Astaga Gracella, fokus! Batin Cilla, jantungnya mulai berdebar sekarang.
"Lo lagi liatin gue ya?" Tanya Arvin sontak membuat Cilla salting. "Lo lucu dah kalo lagi salting." Arvin tertawa.
"Nyebelin lo!" Sungut Cilla lalu ia memutuskan untuk menghampiri sahabatnya dari pada beradu mulut dengan Arvin. Arvin terkekeh lalu kembali bersama kedua sahabatnya lagi.
"Sha, gue takut, gue kan nggak bisa renang, gimana dong?" Cilla menggoyang-goyangkan lengan Marsha.
Marsha diam tak berkutik. Cilla mengerutkan dahi, "Ih Marsha!"
Marsha tampak gelagapan. "Eh Cil, kenapa?" Tanyanya polos.
Cilla memajukan bibirnya kesal. "Nggak jadi." Jawabnya datar lalu meninggalkan Marsha yang kembali dengan apa yang ada di otaknya.
"Eh Cel, kita jodoh beneran kali ya ketemu mulu." Kaga Arvin, ntah sejak kapan cowok itu ada di sebelah Cilla.
Cilla mendengus, "Ngarep!"
"Gapapa, kan gue ngarepnya sama lo, hehe." Arvin terkekeh.
"Eh, kok Pak Rizal belom dateng ya?" Tanya Arvin ke Cilla, dan Cilla hanya menggendikkan bahu sebagai jawabannya.
Jangan sampe dateng, Batinnya Cilla.
"Semuanya! Pak Rizal sakit dan berhalangan hadir, jadi ganti baju dan balik ke kelas!" Teriak Mamat si ketua kelas sontak membuat anak kelas 11 IPA B menyuraki Mamat.
Cilla beranjak dengan hati senang, namun tangannya di cekal oleh Arvin, "Apaan?" Tanyanya to the point.
Arvin memajukan badannya lalu menengok kanan kiri. "Sepi Cel, mending berenang dulu yuk?" Ajak Arvin sambil menyengir.
Cilla melotot lalu bergidik ngeri. "Jangan macem-macem lo!" Teriaknya lalu mendorong Arvin hingga tercebur ke kolam, karena memang mereka di tepi kolam renang.
Arvin tercebur. "Celle! Toloooong tolooong , uhuk!" Teriak Arvin gelegepan di dalam air sana.
Cilla melihat ke tepi kolam yang lain. Kedalaman 2 Meter!
Itu Arvin beneran tenggelem, gue harus apa? Arvin nggak bisa renang? Astaga Cilla baru tau kalo itu dalem nya 2 meter! Batinnya panik.
Arvin masih berusaha mengambil napas, "Tolooong Celle to- tolooo- uhuk!"
Cilla yang salah. Dengan cekatan ia melompat ke dalam air lalu menangkap tubuh Arvin yang berlelanjang dada membuat darahnya berdesir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gracella [ON EDITING]
Teen FictionIni cerita gue sama dia. Tentang gue, dia, dan nggak akan ada orang lain yang ganggu. Dia adalah cewek bodoh karena selalu remed. cewek ceroboh yang gila, nggak tau malu, malu-maluin, dan manis secara bersamaan. Dan lo tau? Itu semua bisa bikin gue...