Chapter 17 - Hari Ke Enam (Anak Baru)

253 21 6
                                    

Mulmed Gilang sama Gista ya.

Pagi ini anak kelas 11-B sedang ricuh. Seperti biasanya, anak laki-laki yang di ketui oleh Arvin sibuk mengganggu anak kelas lain.

Anak perempuan bergosip dengan jutaan gosip terbaru artis Hollywood.

Langkah kaki beralaskan sepatu fantopel masuk ke dalam kelas 11-B, dan langkah kaki itu milik Bu Erlina. Mendadak semuanya kembali duduk di tempat masing-masing dan hening.

Bu Erlina meletakan laptopnya di meja guru lalu menatap seluruh muridnya dan tersenyum.

"Ya anak-anak, saya akan memperkenalkan teman baru kalian. Silahkan masuk." Ucap Bu Erlina. Dan masuklah dua orang siswa baru.

"Perkenalkan diri kalian." Ucap Bu Erlina mempersilahkan.

"Gue Gilang Adiputra di panggil Gilang. Pindahan dari Surabaya, bantuannya ya semua." Ucap Gilang memperkenalkan dirinya.

Cewek di sebelahnya tersenyum manis, "Hai, gue Gista Adiputra di panggil Gista. Adek kembarnya Gilang. Semoga kalian bisa berteman baik sama gue dan Gilang, mohon bantuannya semua." Ujar Gista dengan girangnya.

"Cantik juga, si Gista." Bisik Arvin ke Cilla.

Cilla menggendikkan bahunya cuek, mood nya tiba-tiba turun saat Arvin mengatakan Gista cantik. "Lo suka? Deketin aja!" Ketus Cilla mendadak kesal.

"Gak mau ah, gak ada cewek yang sebaik dan setulus lo, hehe. Tadi gue bercanda kok, cemburu ya?" Canda Arvin.

Cilla mendelik. "Siapa yang cemburu? Kalo lo emang suka, ya bagus, gak usah pake alesan gue cemburu. Gue nggak cemburu!"

Arvin terkekeh lalu mengacak rambut Cilla gemas. "Cemburu juga gapapa, gue seneng kalo lo cemburu sama gue." Cilla cemberut.

"Baik, ada yang ingin bertanya?" Tanya Bu Erlina kepada murid- muridnya.

"Gista udah punya pacar?"

"Gilang, mau jadi pacar gue nggak?"

"Id line ada gak Gista?"

"Gista! Kembaran lo buat gue ya?"

"Gilang ada id line gak?"

"Gista pacaran yuk!"

Dan sederet pertanyaan-pertanyaan tidak bermutu lainnya yang di teriakkan membuat kelas 11 IPA B mendadak ricuh.

"SUDAH, DIAM!" Teriak Bu Erlina sambil menggebrak meja.

Hening.

Bu Erlina menatap lembut kedua murid barunya. "Pilih bangku yang kalian suka." Ucap Bu Erlina sambil tersenyum, keduanya mengangguk.

Gilang duduk di bangku paling belakang, sementara Gista menghampiri bangku Cilla. "Misi ya, gue mau duduk." Ucap Gista sambil menepuk bahu Cilla pelan.

"Harus banget ya duduk di sini?" Cibir Cilla.

"Ya nggak si. Tapi kan kata Bu Erlina pilih bangku sesuka gue, ya gue sukanya di sini, gue mau kenalan sama dia." Seru Gista sambil menunjuk Arvin, yang ditunjuk tampak acuh.

Cilla mendengus kasar lalu bangkit dari tempat duduknya sambil membawa tasnya.

Arvin menahan tangan Cilla. "Lo mau kemana deh? Udah sini aja, dan lo Gista kan? Lo duduk sama kembaran lo aja ya, oke." Ujar Arvin datar kearah Gista.

Gracella [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang