Chapter 26 - Believe

185 13 0
                                    

V O T E

Pagi ini, Trimadya high school sudah dipenuhi oleh anak Osis yang berwara-wiri mempersiapkan acara yang akan segera dilaksanakan di sekolah.

Arvin sudah sampai di sekolah dari tadi pagi, ia segera masuk ke dalam kelas mencari kedua temannya, dan tentu saja Cilla.

Tapi Arvin hanya melihat kedua temannya dan juga Marsha, tidak ada Cilla disana.

"Vin. Tumben lo sendirian," kata Alvan setelah Arvin duduk di sampingnya.

Vino yang duduk di atas meja ikut-ikutan. "Iya, Gracella mana?"

Arvin mengeluarkan ponselnya, lalu menghubungi seseorang yang tak lain Cilla.

"Gak tau nih, dia si kemaren bilangnya gak mau bareng gue, katanya dianter Bokapnya. Tapi sekarang gue telpon gak diangkat," jawab Arvin.

"HP nya low kali," kata Vino.

Arvin mengangkat bahu tidak tau. Segera ia menghampiri Marsha yang sedang berbincang dengan teman sekelasnya yang lain.

"Marsha. Liat Celle gak?" Tanya Arvin langsung.

"Kayanya belum dateng deh Vin." Jawab Marsha.

"Tapi dia dateng gak?"

Marsha mengeluarkan ponselnya, memberi unjuk isi chat dia dan Cilla. "Dateng ko, tuh lo baca aja."

"Aldo udah dateng?"

Marsha mengangguk. "Tadi gue bareng dia,"

Arvin mengucapkan terima kasih lalu keluar kelas, berharap Cilla sudah datang.

Pas di dekat lapangan, Arvin melihat ada Cilla disana berjalan kearah kelas, Arvin hendak menghampirinya, tapi tidak jadi. Dilihatnya Cilla berjalan bersama Gilang dan Gista.

"Arvin!" Teriak seseorang yang Arvin sudah tau pasti itu adalah Cilla.

Arvin membalikan badannya menghadap Cilla. "Lo bareng siapa?"

"Dianter Papa, terus ketemu Gilang sama Gista tadi di depan, gue gak telat kan?"

Arvin menggeleng, menatap sebentar kearah Gilang dan Gista, lalu berjalan bersamaan ke dalam kelas.

"Cilla!" Panggil Marsha.

Cilla yang merasa terpanggil segera menghampiri sahabatnya tersebut. "Kenapa Sha?"

"Tadi Arvin nyariin lo. Udah ketemu?"

"Ketemu. Tuh Arvin!" Jawab Cilla sambil menunjuk Arvin.

"Oh oke deh, kenapa lo gak bareng Arvin aja si?"

"Papa tadi yang ngater, katanya mumpung lagi gak ada kerjaan, jadi dia nganterin gue."

Marsha mengangguk, lalu izin keluar untuk bersiap tampil, Cilla mengangguk lalu ikut keluar untuk menonton Marsha.

Arvin tidak ikut keluar untuk menonton, karena dia dan yang lainnya harus bersiap untuk Futsal juga.

Jadilah Cilla menonton bersama Gista, yang sebenarnya Cilla tidak begitu nyaman, ya karena memang keduanya tidak begitu dekat.

"Gracella,"

Merasa terpanggil Cilla menoleh. "Kenapa? Lo manggil gue?"

Gista melipat kedua tangannya di depan dada. "Iya. Lo udah lama deket sama Arvin?"

"Lumayan, dari kelas sepuluh." Jawab Cilla jujur.

"Lo suka sama dia?" Tanya Gista langsung.

Cilla sedikit kaget mendengar pertanyaan yang diberikan Gista. "Kenapa emang?"

Gracella [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang