Pagi ini Cilla bangun tidur karena alarm yang berbunyi nyaring, Cilla mematikan alarm itu tapi, sejak kapan Cilla memasang alarm?
Cilla mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan. Melihat ke sekeliling, ini di ruang tamu, ah lagi-lagi Cilla ketiduran di ruang tamu.
Arvin mana deh? Batin Cilla.
"Non, sarapan udah Mbok siapin ya di atas meja makan." Kata Mbok Ina mengingatkan.
Cilla mengangguk lalu langsung ke lantai dua untuk bersiap berangkat ke sekolah.
Di depan kamar tamu, Cilla mengetuk pintunya, berniat membangunkan Arvin.
Belum juga di ketuk pintunya, Arvin sudah keluar dari dalam kamar, dalam keadaan rapih.
"Lo baru bangun Cel?" Tanya Arvin sambil memperhatikan Cilla dari atas sampe bawah.
"Iya. Lo yang masang alarm ya Vin?" Tanya Cilla.
Arvin cengengesan gak jelas. "Iyaa, hehe. Habisnya gue kalo bangunin lo suka gak tega, gue sarapan duluan ya, laper." Jawab Arvin lalu turun ke bawah.
Cilla berjalan ke kamar mandi untuk mandi dan memakai seragamnya.
Setelah siap, Cilla turun ke bawah juga, dan bergabung sarapan bersama Arvin.
"Hai Celle!" Sapa Arvin sambil mengunyah roti bakarnya.
"Iya Arvin. Tapi lain kali telen dulu rotinya, baru ngomong." Jawab Cilla sambil duduk di sebelah Arvin.
Arvin cengengesan. "Hehe, iya. Oh iya, Celle lo yang bawa mobil ya?"
Cilla mengerutkan dahinya. "Kok gue, emang kenapa gak lo aja?" Cilla berbalik tanya.
"Sekali-kali dong lo yang bawa, ya-ya-ya?" Tanya Arvin sambil memasang muka memelas.
Cilla menggaruk pipinya yang gatal. "Yaudah iya, tapi pulang lo yang bawa!"
Arvin tersenyum puas, lalu memberi hormat kepada Cilla. "Siap Nona!"
Lalu keduanya menghabiskan sarapannya, kemudian berangkat ke sekolah, Cilla yang membawa mobil Arvin.
* * *
Bel masuk berbunyi. Begitu pula dengan anak-anak yang berlarian memasuki kelasnya masing-masing.
Bu Ngatini guru Kimia masuk ke kelas, menjelaskan tentang rumus- rumus yang tak satupun masuk di otak minim Cilla.
"Diumumkan bagi anak kelas sebelas, dua belas dan sepuluh diizinkan pulang, karena adanya rapat guru dengan orang kementrian pendidikan."
Ucap sebuah suara di speaker informasi sekolah sontak membuat seluruh anak Trimadya bersorak lalu mengemas barang tanpa memperdulikan guru mereka yang ada di kelas lagi.
"Baik anak-anak, kita sudahi, saya permisi." Ucap bu Ngatini lalu keluar kelas.
"Asik, akhirnya balik cepet!" Teriak Cilla sambil melompat- lompat dan berlarian memutari kelas dengan suara jeritannya.
"AW!" Ringis seseorang membuat Cilla diam seketika, dan ia baru sadar bahwa dirinya sudah menginjak kaki seseorang.
Cilla terkekeh melihat siapa yang diinjaknya, "Mampus lo, hahaha!"
Arvin. Ya, cowo itu yang diinjak Cilla.
"Sakit Cel astaga!" Seru Arvin.
"Suruh siapa kaki lo ngehalangin jalan gue?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gracella [ON EDITING]
Genç KurguIni cerita gue sama dia. Tentang gue, dia, dan nggak akan ada orang lain yang ganggu. Dia adalah cewek bodoh karena selalu remed. cewek ceroboh yang gila, nggak tau malu, malu-maluin, dan manis secara bersamaan. Dan lo tau? Itu semua bisa bikin gue...