Chapter 8 - Tantangan dari Gracella failed

334 25 17
                                    

V O T E .

Ada satu titik dimana kita harus melihat kebelakang dan merasakan kembali sakit dan pahitnya dalam bayangan.

* * *

Kini giliran Arvin dan Cilla yang naik. Setelah lima belas menit Arvin mengantri plus menenangkan dirinya kini ia 5% siap.

Cilla menarik tangan Arvin ke kursi paling depan, mau tak mau Arvin mengikuti demi harga diri.

Kereta dijalankan, Cilla tampak sumringah. Beda halnya dengan Arvin yang mati gaya.

Turun dari roller coaster Cilla mengajak Arvin untuk melihat foto mereka.

Dan terpampanglah wajah pucat Arvin yang sedang tutup mata, sementara Cilla tertawa dengan wajah berseri.

"Lo mau?" Tanya Arvin saat melihat Cilla tertawa riang melihat foto mereka, ia bertanya tanpa senyum.

Wajahnya masih menampakan ketakutan. Cilla mengangguk, Arvin membeli foto tersebut lalu beranjak pergi.

Tangan Arvin masih basah karena keringat, tubuhnya masih bergetar, matanya sayu juga wajahnya yang pucat.

Cilla yang menyadari itu menoleh, "Vin? Lo kenapa?" Tanya Cilla, terdengar sekali bahwa perempuan ini mengkhawatirkan Arvin.

Arvin hanya tersenyum tipis sebagai jawaban.

Cilla menggiring Arvin untuk duduk di bawah pohon yang cukup rindang, "Lo, gapapa kan?"

Arvin menggeleng, seperti ini lah Arvin apabila phobia nya kambuh. Tangannya bergetar hebat, wajahnya bertambah pucat.

Cilla menoleh kaget, "Vin?" Ia berniat memegang tangan Arvin, tapi langsung ditepisnya tangan Cilla.

Tak berhenti sampai di situ, Cilla terpaksa menampar Arvin dengan sedikit kencang, membuat si empunya, menghadap kearahnya.

"Sakit Cel!" Adu Arvin, tapi tangannya masih bergetar hebat.

Cilla memasang wajah khawatir. "Maaf! Lagian lo kenapa? Gue panik." Kata Cilla sambil memegang tangan Arvin.

"Tangan lo dingin, lo kenapa? Sakit? Kalo sakit kita pulang aja yuk," ajak Cilla karena tidak enak kepada Arvin.

Arvin tersenyum tipis, lalu memegang balik tangan Cilla. "Gue gapapa, kan gue udah janji mau ajak lo jalan."

Cilla mengangguk. Lalu pergi sebentar membelikan minuman untuk menenangkan Arvin, ya walaupun Cilla belum tau sebenarnya ada apa dengan Arvin hari ini.

Cilla kembali dengan dua botol air mineral. "Nih Vin, minum,"

Arvin mengangguk, langsung meminum habis air mineral tadi.

"Vin, lo kalo emang ada masalah, lo bisa cerita ko sama gue, ya emang si gue gak sedeket Vino sama Alvan, tapi kalo misalkan lo emang butuh cerita, gue bisa jadi pendenger yang baik ko," kata Cilla panjang lebar.

Arvin tersenyum lebar. Lalu mengelus rambut Cilla dengan lembut. "Gue gapapa ko, makasih ya Cel,"

Cilla terlihat salah tingkah. Dengan cepat ia mengangguk.

Lama kelamaan Arvin mulai membaik, lalu Arvin mulai mengajak Cilla untuk jalan lagi.

Cilla tersenyum lalu mengikuti Arvin

"Cel, jangan bawa gue ke wahana begituan lagi ya," lirih Arvin memohon.

Cilla mengerutkan alisnya, "Kenapa?" Tanyanya, Arvin menggeleng.

Gracella [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang