V O T E .
Arvin terbangun karena handphonenya berbunyi, dilihatnya siapa yang pagi-pagi meneleponnya.
Alvan.
Ternyata Alvan yang meneleponnya, dengan segera diangkat teleponnya itu.
"Kenapa si nyet, pagi-pagi udah nelepon aja, apaan?" Tanya Arvin langsung.
"Nyet, monyet! Lo tuh monyet, gue sama Vino di rumah lo nih, tapi kata Nyokap lo, lo lagi di rumah Cilla, ngapain lo?" Alvan malah balik bertanya.
Arvin yang masih setengah mengantuk hanya menarik nafasnya kasar. "Di suruh jagain Gracella gue sama Bokap, Nyokapnya," jawab Arvin jujur.
"Astaga! Vin lo jangan macem-macem!" Teriak Alvan.
Arvin langsung menjauhkan teleponnya dari kupingnya karena suara Alvan yang begitu keras.
"Berisik monyet! Siapa yang macem-macem si! Orang ada pembantunya juga, udah ah gue mau siap-siap." Jawab Arvin, lalu mematikan teleponnya secara sepihak.
Dilihatnya Cilla yang tertidur di sofa, perempuam itu masih tidur pulas.
"Ah gak tega gue banguninnya," gumam Arvin. "Tapi kalo gak dibangunin ntar kesiangan ke sekolah," lanjutnya
"Bangunin aja deh," kata Arvin sambil menguncang pelan tangan Cilla.
"Celle, bangun. Ntar kesiangan ke sekolah," kata Arvin lembut.
Tidak ada tanggapan dari Cilla, dia malah terlihat tambah pulas. Tapi Arvin tidak bisa membiarkan Cilla.
Sorry ya Cel, gue terpaksa. Batin Arvin.
"Bangun kebo!!" Teriak Arvin tepat di kuping Cilla.
Cilla terduduk sambil menatap Arvin kesal, mimpi indahnya di rusak oleh Arvin.
"Apasih Arvin! Ganggu mimpi gue aja! Lo ngapain si?!" Bentak Cilla.
Arvin tersenyum lega. "Akhirnya lo bangun. Gue bangunin lo, gece mandi, nanti kita telat!" Kata Arvin lagi.
Cilla melihat kearah jam dinding. Jam enam pagi, benar juga kata Arvin. Dengan segera Cilla berdiri dari sofa lalu naik ke kamarnya.
"Mbok Ina udah dateng belum?" Tanya Cilla sambil berdiri di tengah tangga.
Arvin mengangkat bahu tidak tahu. "Gak tau, gue gak liat dari tadi."
Cilla mengangguk. "Ikut gue, gue kasih tau kamar lo," kata Cilla, Arvin mengangguk.
Arvin mengikuti Cilla di belakangnya, sambil membawa tasnya. Cilla membuka kamar yang tepat berhadapan dengan kamarnya.
Cilla membuka pintu kamarnya. "Nih lo di sini gapapa kan? Udah diberesin sama Mbok kok," kata Cilla.
Arvin masuk ke dalam kamar, lalu mengangguk berterima kasih.
"Yaudah lo mandi gih, siap-siap." Kata Arvin mengingatkan.
Cilla mengangguk, lalu berbalik ke kamarnya.
Keluarnya Cilla dari kamar tamu, segera Arvin juga bersiap-siap. Setelah selesai mandi dan bersiap, Arvin segera keluar kamar, dan mengetuk pintu kamar Cilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gracella [ON EDITING]
Teen FictionIni cerita gue sama dia. Tentang gue, dia, dan nggak akan ada orang lain yang ganggu. Dia adalah cewek bodoh karena selalu remed. cewek ceroboh yang gila, nggak tau malu, malu-maluin, dan manis secara bersamaan. Dan lo tau? Itu semua bisa bikin gue...