Chapter 15 - Hari Ke Empat

245 23 11
                                    

Arvin mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan. Terduduk di atas tempat tidurnya.

"Tumben Celle gak bangunin gue, apa dia masih tidur?" Gumam Arvin sambil keluar dari kamar.

Di depan kamarnya, dia melihat Cilla sedang​ bermain dengan Grave sambil tertawa. Ah sepertinya Cilla sudah baikan.


"Hai Arvin! Udah bangun ya?" Tanya Cilla girang.

Arvin ikut duduk di depan kamar. "Lo udah gapapa?"

Cilla mengangguk antusias. "Udah kok, ih semalem gue cengeng banget ya, maaf ya." Ucap Cilla menunduk.

Arvin tersenyum lalu mengacak rambut Cilla gemas. "Iya gapapa. Oh iya sekarang jam berapa?"

"Jam setengah satu. Lo laper?"

Arvin mengangguk, "Ayo siap-siap, kita makan di luar aja kalo lo lagi males masak." Ucap Arvin.

Cilla menyengir kuda, "Hehe, emang gue lagi males masak, yaudah deh gue siap-siap dulu, lo tolong kasih Grave makan dulu ya Vin,"

Arvin menhangguk, lalu menggendong Grave dan membawanya ke lantai satu.

"Ayo Grave, lo harus makan, biar cepet gede, jagain Gracella, oke?" Kata Arvin sambil memberikan makan Grave.

Grave menggonggong, seakan mengiyakan semua perkataannya.

Arvin terkekeh pelan, "Lucu banget lo." Gumamnya lalu naik ke atas untuk mengganti bajunya. Arvin memakai baju abu- abu dengan celana jeans panjang.

Cilla keluar kamar mandi dengan menggunakan baju abu-abu, celana hitam pendek dan rambut coklat kepirangannya tercepol indah di balik punggungnya.

"Celle, sama! Jangan-jangan kiya berjodoh!" Ucap Arvin heboh ke arah Cilla.

"Kebetulan aja kali. Ayo ah laper gue," Cilla menarik tangan Arvin agar cepat turun ke bawah.

Arvin tersenyum sambil melihat pergelangan tangannya yang ditarik oleh Cilla dengan tidak sabaran.

* * *

Kini Arvin dan Cilla berada di salah satu restoran seafood di kota. Mereka memilih duduk di sudut ruangan dengan lampu yang terang.

Arvin memanggil salah satu pelayan lalu memesan beberapa seafood kesukaannya juga kesukaan Cilla.

Seperti, udang, gurame, cumi, dan salmon juga milkshake coklat dan vanilla sebagai minumannya tak lupa silverqueen cookies dan puding sebagai pencuci mulut yang manis.

Pesanan datang. Karena belum makan dari semalam, mereka berdua tampak kelaparan dan memakan makanannya masing-masing dengan lahap.

Di tengah-tengah makan mereka, tiba-tiba Cilla merasa ingin pipis. "Arvin, Cilla ke kamar mandi dulu ya, kebelet hehe." Ucapnya jujur lalu segera pergi ke kamar mandi.

Drrrrtt.. drrrtt..

Arvin memandang handphonennya. Mamanya menelpom, segera saja ia mengangkat telepon itu.

"Iya halo Ma?" Sapa Arvin.

"Arvin,"

Itu bukan suara mamanya, melainkan suara papanya. Arvin mengepalkan tangannya, menaham marah.

"Kenapa?" Tanyanya sarkistik.

Papanya membuang nafas kasar di sebrang sana. "Kamu, kalo orangtua Gracella sudah pulang, kamu langsung pulang ke rumah ya, bantu Papa."

Gracella [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang