kamu

9.8K 327 5
                                    

Tuhan salahkah aku jika mencintainya, salahkah aku jika aku ingin memilikinya. Selama hidup ku sampai matiku datang. Bolehkah aku menjadi masa depanya. Menjadi cita citanya, menjadi pendamping hidupnya. Tuhan ingin ku memang terlalu banyak. Tapi bisakah aku melawan takdir mu, sedikit mengubah sekenario yang ada. Bukan untuk bersamanya Tuhan, tapi menghapus cinta dihati ini.
Jika memang cinta itu anugrah kenapa ini begitu sakit. Kenapa cinta ini tak bisa menyempurnakan ku, tapi malah menyiksaku. Tidak bisakah ia berpaling dari sosok itu. Yang begitu sempurna dan menyilaukan untuk ku. Sejak awal aku mengaguminya dalam diam. Sejak ia berhasil membuatku menangis setelah kepergian mereka. Sejak ia bisa membuat hatiku lega bahwa bukan aku penyebab semua ini. Dia kebanggan keluarga ini dan aku tak ingin membuat dua orang yang mengasuhku dan memberiku kehangatan keluarga kecewa. Hanya karena anak emas mereka mencintai gadis yang tak punya apa apa.

.............

Vio menguap lebar saat ia baru menyelesaikan laporan bulanan kebun bunganya. Jam menunjukan pukul 3 pagi, pantas ia sudah sangat ngantuk. Setelah membereskan barang barangnya dari perpustakaan. Vio melangkah menuju kekamarnya, tapi langkahnya terhenti saat melihat binta diruang tamu. Masih menggunakan baju dokternya dan sepatunya. Sepertinya ia ketiduran karena habis lembur. Vio mendekati binta perlahan ia tak mau binta bangun karenanya. Melihat posisi binta pasti ia besok akan sakit kepala dan lehernya kram. Apalagi sofa yang diduduki binta adalah sofa yang ukurannya kecil.
Vio mencium kening binta pelan, hatinya agak teriris melihat binta. Kisah cintanya yang bertepuk sebelah tangan sekian lama. Dengan keberhasilan 0,1 persen untuk bersama. Vio tersenyum kecut, selama bertahun tahun ini bisa menyembunyikan perasaannya dari binta dan orang lain. Dia pengecut sekali.
Ia juga merasa sedikit ketakutan jika benar binta mempunyai perasaan yang lebih padanya. Ia tak sanggup jika harus kehilangan binta, jika binta tau tentang dirinya. Ia takut bernasib sama seperti ayahnya.
Ditinggalkan oleh orang yang ia cintai. Vio menghela nafas panjang, memikirkan semuanya membuat ia pusing. "Binta bangun bin,,,, hey bangun kamu bs sakit kalo tidur begini." Akhirnya vio membangunkan binta,ia tak mungkin melihat binta salah urat besuk. Karena besuk mereka akan kejogja, datang ke pernikahan kak gemilang.
Binta membuka matanya perlahan, ia mendapati vio dengan wajah lelah menatapnya. "Tidurlah dikamar binta kalo disini nanti malah sakit" kata vio sambil berjalan meniggalkan binta. Tapi binta malah mengikuti vio sampai kamarnya. "Aku merindukanmu vio, biar begini sebentar saja" kata binta sambil memeluk tubuh mungil itu.
Vio pasrah kalo udah kayak gini binta bakalan numpang tidur dikamarnya. Vio hafal kebiasaan itu dan ia bisa apa jika binta sudah tertidur di bahunya.
-------
Binta menatap wajah damai vio dengan cinta. Ya ia jatuh cinta pada pandangan pertama saat vio datang kerumahnya . 15 tahun lalu saat usianya baru 8 tahun. Saat ia melihat seorang gadis dengan senyum lesung pipit yang menawan dan tulus itu. Ia telah meikrarkan bahwa vio adalah cinta pertama dan terakhirnya
Binta pernah pacaran dengan lily teman masa kecilnya dulu. Tapi itu hanya bertahan 2 bulan. Lily terlalu menyita waktunya dengan hal hal yang tak penting. Cewek itu manjanya 5x lipat dibanding vio. Kalo ngga diturutin nangis lalu ngadu ke papa nya yg super galak. Kalo dah gitu etna binta dan natan jadi korban. Vio pun malah bela itu cewe katanya kasihan lily gk punya mama. Dasar vio terlalu baik untuk seorang lily.
Lily meninggal karena kecelakaan saat pulang dari clubing. Hal ini lah yang merubah vio menjadi pemurung dan tertekan. Ia menangis terus dan ketakutan. Akhirnya mereka pindah ke kota Malang ini. Setidaknya ini memberi vio ketenangan. Karena disini tempat lahir ayahnya.
Binta menatap vio sayang, mencintai tak harus fisik kan. Itu yang berlaku bagi binta jika menyangkut vio. Bagi orang lain mungkin vio biasa saja tapi untuk binta dan keluarganya vio adalah malaikat yang mereka tunggu tunggu.
Bahkan mamanya langsung membuatkan kamar khusus untuk vio saat vio baru datang kerumahnya dulu. Gadis itu sopan, pintar pekerjaan rumah dan juga tidak boros. Binta dan keluarganya tahu vio tak menggunakan kartu kredit yang mereka berikan pada vio. Bahkan selama 2 tahun ini vio sudah tak ingin diberi uang bulanan oleh mama dan papah.
Kalian tahu vio sangat perduli anak yatim piatu. Bahkan ia yang membuat pembukuan untuk binta dan kakak kakaknya serta ortu mereka agar mereka tidak lupa berbagi dengan orang lain.
Masa kuilah vio isinya hanya jadi relawan. Kadang ia kabur dari pengawasan ke 4 kakaknya jika harus menjadi relawan dilain daerah.
Bukannya binta tidak tahu kalo vio sering mendapat umpatan atau makian bahkan sindiran dari penggemar ke 4 kakaknya. Bahkan pernah kak davi memutuskan pacarnya yang sudah 3 tahun bersama karena si cewek nampar vio dan menghina vio ditengah tengah pesta.
Tapi vio tetap tegar, binta kadang bingung terbuat dari apa hati vio. Ia terlalu baik atau terlalu oon untuk melawan. Bahkan ia tahu pakde mereka tak menyukai vio. Tapi vio masih sopan bahkan sangat hormat ditimbang ponakan ponakan yg lain.

Binta mencintai wanita ini seperti ia pada mamanya. Terkadang ia bermimpi bahwa ia mempunyai sebuah keluarga kecil dengan vio. Ke 3 kakaknya bahkan tau yang binta rasakan pada vio. Mereka tak melarang hanya kadang menasehati bahwa mungkin orang tua mereka yang tidak setuju.
_______

Vio mengeliat bangun dari tidurnya, ia melihat kesamping. Ia bernafas lega karena tak menemukan binta disitu. Ia merasa sepi jam berapa ini, jam 9.15 buset baru kali ini dia bangun begitu siang. Buru buru ia masuk kamar mandi dan membersihkan diri. Ia langsung turun kebawah dengan cepat, ia lupa kalau hari ini jadwal mamanya chek up.

Tapi saat sampai diruang tengah ia tak melihat aktifitas apa pun
"Mah kenapa ngga bangunin vio" tanya vio saat pangilannya dijawab.
"Kata binta kamu lagi capek sayang, lagian ini mamah juga udah mau pulang tinggal tebus obatnya"
"Tapi kan vio pengen ikut mah, lagian vio ngga capek kok. Binta aja yang sok tau" sungut vio.
"Tumben anak mamah manja, kamu pengen dibeliin apa sayang? Nanti biar mama suruh etna mampir dulu"
"Hmmm vio pengen leci, terus rendang mah yang biasanya ya. Sama vio pengen martabak telor juga sama....."
"Udah udah vio satu satu dulu, nanti kamu nKgga bakalan habis. Mamah beliin leci sama rendang ya"
"Ya udah vio nurut, mamah pulangnya hati hati ya. Bilang ma kak etna jangan ngebut.
"Iya cantik tunggu dirumah ya"

Saat mamah sampai rumah sama etna mereka malah tak menemukan vio dimana mana. "Vio kayaknya pergi etna" ujar mamahnya. "Ngga mungkin mah itu motor buntutnya masih di garasi, lagian mobil juga masih lengkap. Etna tau vio dimana" jawab etna sambil mmendorong kursi roda mamah nya kehalaman belakang.

Sang mamah heran saat etna menggoyangkan pohon jambu biji di belakang rumah mereka. "Vio bangun woi.. molor aja, kamu belum makan udah makan jambu biji mau usus buntu lagi" teriak etna. "Vio ngga bakalan usus buntu lagi kak kan ususnya udah lurus ngga ada gang buntu lagi" jawab vio sambil turun dari pohon jambu. "Ayo cepetan mamah udah nungguin" sahut etna

"Kamu vio bener bener ya ngga bisa dibilangin. Jangan makan jambu biji sama isinya. Bahaya" omel mamahnya saat dimeja makan.
"Mah itu lah sensasi nikmatnya makan jambu biji apa lagi kalo baru dipetik" eyel vio
"Bener bener mamah tebang itu jambu vio"
"Yah mamah jangan, itukan kesukaan vio. Apalagi vio rawat terus, buahnya manis banget mah. Nanti mamah cobain kalo ada yang matang"
"Kalo papah kamu tau pasti langsung digorok itu jambu sialan. Kamu juga etna kenapa ngga ngelarang vio"
"Lha vio mah kalo udah diatas pohon kayak monyet mah, ngga mau turun. Tanyain itu ma binta mereka kan 11 12 mah" sahut etna.
Udah mah lagian salah vio juga kok, jangan ditebang ya mah. Buat kenang kenangan kalo vio udah ngga disini." Jawaban vio membuat etna terhenyak, begitu juga sang mamah.
"Emang kamu mau kemana sayang?" Tanya sang mamah lembut.
"Vio ngga tau mah, kan buat jaga jaga apa salahnya mah" jawab vio enteng.

me and my brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang