Beloam Beach 2

4.8K 228 25
                                    

17++ mohon pengertianya

Pagi ini Vio terbangun lebih awal dari Binta, ia sengaja tak membangunkan Binta. Karena hari ini ia ingin jalan jalan dengan mamah. Vio perlahan menuju kamar mandy dan mengganti pakaiannya.

Mereka bertemu di teras depan dimana ada beberapa orang yang baru datang untuk menginap. Fina menatap Vio dengan senang. Bagaimana tidak pagi ini Vii mengunakan baju putih yang tipis dan hotpants hijau. Baju ini dibelikan oleh Davi waktu pulang dari Jogja kemarin.

"Kalau Binta tau ia pasti akan marah Vii, kamu seksi banget pagi ini" puji Fina, membuat wajah Vii merona.
"Vii masih kalah ma Tia mah dia seksi banget mah".
"Seseksi apapun wanita itu dia ngga akan bisa geser posisi kamu dari hati Binta Vio".
"Ngomong omong mamah sendiri berani banget pakek One Pieces Bikini? Kalo papah tahu yakin ngga akan kena omel mah?". Vio sedikit ngeri liat mamahnya pakek baju yang ekstrim. Bukannya ngga pantes tapi mamahnya ini awet muda, karena rajin yoga. Umurnya aja yang 50 tahun tapi bodynya ampuun masih siset.

Mereka menelusuri pantai yang masih agak berkabut. Vio bersyukur ada disini dikeluarga yang sangat mencintainya.
"Mau renang ngga Vii? Air lautnya anget lho". Ajak Fina dan dianggukin oleh Vio. Mereka bermain air, bahkan tanpa sadar matahari sudah lumayan tinggi. Vio mengajak Fina untuk balik ke hotel karena ia sudah merasa lapar.

Mereka saling tertawa dan melemparkan candaan. Bahkan Vio sempat tertawa lepas saat sang mamah dengan jayus menggoda salah satu penjaga hotel.
"Kamu Vii kasihan tau nggak, masih bocah itu Vii kamu godain sampai mupeng gitu".
"Lucu tau nggak mah, mukanya merah banget tadi".
"Ya iya ngga merah gimana nahan hasrat itu tadi. Nggak nyangka kamu ternyata genit juga".
"Orang cuma dirangkul doank, mamah tadi nggapain kedip kedip mata. Hayooo ngasih kode ya, inget papah mah".

Mereka terus tertawa sampai menjadi pusat perhatian. Dan mereka terkejut saat mendapati kedua pria mereka menatap tajam. Terutama Rama yang mukanya udah merah banget.
"Jadi mau cari berondong? Gini ya kelakuannya kalau jauh jauh dari saya?". Wajah Fina langsung pucat, mampus kalau udah pakek kata Saya berarti ngambek berat lakinya.
"Pah mamah cuma iseng doank, tanya Vio dech pah. Jangan marah donk sayang, kan tahu aku sukanya sama om om bukan berondong".
"Oow jadi saya om om ya". Telak Rama marah beneran, dengan acuh ia menuju ke kamar mereka.
"Yaaah papah jangan ditinggal donk sayang... Maaf dech maaf". Teriak Fina sambil mengejar suaminya.

Dan kini tinggal Vio dan Binta yang saling menatap, yang satu dengan amarah yang satu begitu tenang. Belum sempat Binta meledakkan lahar kecemburuanya. Sebelah lengannya tiba tiba menjadi berat. Saat ia menoleh disana udah nemplok si Tia dengan mata genitnya. Vio menahan senyumnya dan santai ia berlenggang pergi kekamar mereka.

"Ngapain si kamu Ti udah dibilang jangan deket deket aku".
"Kenapa nggak boleh? Karena abang Binta udah punya calon istri?".
"Salah satunya itu, dan kamu juga nggak baik menggoda calon suami orang Tia. Apalagi kamu sorotan media".
"Yakin bang Binta nikah ma si kurus itu?".
"TIA...". Erang Binta sebal.
"Ok ok, adek kan cuma ngga suka kalo abang dimainin. Tadi aja Tia liat dia rangkul rangkulan sama ABG ". Tia memberikan bukti foto saat Vio merangkul seorang bocah tanggung sambil tersenyum.

Tia berhasil menyiram kebakaran hutan dengan berliter liter pertamax (😁hiperbola banget😆). Dengan kasar Binta melepaskan rangkulan tangan Tia dan bergegas ke kamar. Tia hanya tersenyum licik, jika ia tidak bisa memecahkan sebuah negara tapi setidaknya ia bisa membuat perang dunia.

________

Vio masih mandi saat pintu kamar dibanting dengan keras. Vio tahu sang singa jantan tengah kebakar seluruh rambut dikepalanya. Sampai botak mungkin karena si singa sudah berusaha mendobrak pintu kamar mandi.

me and my brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang