Binta masih tak mengerti tentang jalur pemikiran istrinya. Mengakui anak yang dikandung Tia sebagai anaknya, itu tak mungkin. Binta masih mendiamkan Vio setelah sampai dirumah. Ia merasa sebal, bagaimana bisa Vio meminta untuk hal yang ia benci. Apalagi usulan Vio tentang Tia yang tinggal dirumah ini. Minta disate mamahnya?.
Malam ini keluarganya akan berkumpul, dan ia akan mengatakan jika ia sudah menikahi Vio. Ia akan tanggung semua resiko yang ada. Jika perlu membuka aib pun tak masalah, asal ide konyol Vio tak berjalan. Binta membuang nafas kasar, ia memutuskan untuk berenang.
Vio sedang meminum susunya dengan tenang. Akhir akhir ini Vio sangat suka mencampur susu dengan sedikit madu. Seperti saat ini ia sudah hampir habis dua gelas. Ia masih memikirkan rencananya, sekarang ia yang akan melindungi keluarganya. Ia tak akan tinggal diam. Mulai dari kak Davi, kebun bunganya, bahkan sekarang mengancam nyawanya.
Vio akan mencari tahu dimulai dari nomor telfon, Vio yakin pelakunya orang terdekatnya. Tentang kebunnya, pasti ada sangkut pautnya dengan wasiat neneknya. Ya Tuhan bagaimana ia bisa lupa soal cucu angkat neneknya. Dimana ia sekarang? Bagaimana kondisinya.
Otak Vio mulai mencerna semuanya, sedikit demi sedikit ia telah mengetahui motif dari terror yang ia terima. Sekarang ia akan meyakinkan Binta tentang idenya. Ia tahu Binta masih marah sekarang, walaupun ada cara ampuh membujuknya tapi Vio memilih mencari cara aman.
Vio memutuskan membuat puding coklat dengan sedikit kreasi yang ia bisa. Vio mulai membuat cemilan mudah itu dan membuat jus mangga. Ia tadi melihat Binta berenang dibelakang.
Setelah satu jam ia membuat dan agak memaksa pudingnya cepat kenyal dengan memasukkannya pada freezer. Ia puas dengan hasilnya, jika Binta masih merajuk ia juga akan merajuk.Vio meletakkan puding dengan selai kacang dan lelehan coklat diatasnya,didekat meja kolam renang. Agak aneh memang selera Binta kalo menyangkut soal puding, hhhhe.
Vio menatap tubuh Binta dengan nafsu, sial hormon ini membuat Vio frustasi. Ia merasa jengah jika mengingat ini adalah masa suburnya. Karena dimasa masa ini Vio benar benar rentan oleh nafsu birahi. Namun ia tak bisa diam saja kalau rencananya tak berjalan.
Bahkan Binta sengaja bersama lama didalam kolam renang. Vio yang merasa geram akhirnya masuk kedalam kamar. Well rencana halus memang tidak mempan maka ia akan memakai cara licik. Sebenarnya agak risih juga saat ia harus menjalankan aksinya ini.
Lingerie ini hadiah dari kak Gina, dengan warna abu abu pucat dan tembus pandang. Bahkan ini lebih seksi dari baju renang mamahnya yang two peace. Vio menghela nafas panjang, ia tak punya waktu lagi. Keluarga mereka akan datang nanti malam, dan kemungkinan akan ada hal besar yang dibicarakan. Terlihat dari suara mamahnya yang lebih tegas.
Dengan nekat Vio berjalan kearah balkon sambil menerima telefon dari Miftha. Angin mengibarkan rambutnya dan membuat lapisan lingerie itu melekat pas di badannya. Vio tahu dari tadi Binta mengawasi dari kolam. Tapi ia masa bodoh, saat ini Miftha mengabarkan bahwa ia akan ke singapura selama dua bulan. Vio mengiyakan dan berpesan untuk hati hati.
Vio tentu penasaran kenapa Miftha terlihat senang, dan yang paling membuat ia bingung. Ucapan Miftha tentang musuh dalam selimut. Jadi firasat Vio selama ini benar, ada yang menusuknya dari belakang.
Terlalu lama merenung ia tak menyadari jika Binta berada dibelakangnya dengan tatapan amarah. Fikiran Vio masih berkutat tentang nasehat Miftha.
Binta meraih selimut dan memasangnya di tubuh Vio, seketika itu juga Vio terkejut. Saat ia berbalik ia dapat melihat amarah diwajah imut Binta. "Pudingnya enak?". Tanya Vio santai, namun justru membuat Binta semakin marah.
"Jika kau menyogokku dengan puding untuk rencana konyolmu, tak akan mempan Vii. Dan sekarang apa? Kau mau menggodaku dengan baju itu?". Desis Binta menakutkan. Vio menelan ludahnya dengan susah payah.
KAMU SEDANG MEMBACA
me and my brothers
Любовные романыBanyak typo banyak kesalahan tp ini asli buah dr otak saya walaupun harus diperes dulu. Untuk reader setia Terimakasih untuk vote nya dan kesetiaannya untuk mengikuti cerita ini. Untuk yang baru mau baca silahkan tanpa vote tak masalah asal ngga di...