Hari ini hari pernikahan Alvin dan hari yang paling dibenci Jeje. Bukan karena kakaknya akan menjadi suami orang lain. Tapi karena sepupunya yang rese rese. Di umur 11 tahun pipi nya masih saja tembem. Badan Jeje terbilang kurus namun kedua pipinya masih kayak bakpao.
Ia benci Natan junior, anak dari paman Natan yang paling sabar. Tapi tidak buat si Natnat, cowok yang berpaut 3 tahun diatasnya itu bikin ia takut. Gimana enggak tiap ketemu pasti nyium kedua pipinya. Jeje ingat saat ia masih Tk, Natnat pernah mengigit pipi kirinya hingga berdarah. Dan tentu ia trauma.
Kini ia sudah memakai kebaya yang sama dengan milik kakak perempuannya. Tapi dengan wajah cemberut ia berjalan di belakang sang kakak. "Kak please biarin Jeje sama kakak terus ya. Jeje takut sendirian, Jeje janji nggak akan cerewet ato bikin kakak Risih". Pinta Jeje dengan nada memelas.
Alice melihat adiknya sesaat, ada rasa iba sebenarnya. Tapi saat ini ia tak sendiri, Q pasti jadi incaran gadis gadis lajang. Dan tentu saja Alice nggak akan terima. "Je kakak sama kak Q, gimana kalau kamu nempel sama eyang Nana. Pasti nggak akan ada yang berani ganggu kamu". Saran Alice sambil menunjukkan Eyangnya yang sendirian duduk di kursi roda.
Wajah Jeje langsung berbinar senang. Ia paling suka eyang Nana, karena ia paling dimanja. Sebagai cucu yang paling kecil, ditambah lagi eyang Nana paling senang mendongeng. Untuk saat ini Jeje aman, karena ada eyang tercinta yang menemani.
______
Vio menatap bahagia ke arah pelaminan. Anak sulungnya telah menikah, tak terasa umurnya sudah bertambah. Ia mendukung pilihan Alvin untuk menikah muda, di usia yang baru 22 tahun. Ia tak ingin kesalahan masalalunya menular ke anak anaknya.
Binta memeluk Vio dari belakang dan mendapatkan cubitan dari Vii. "Jangan ganje ayah, ini ditempat umum. Banyak tamu". Peringat Vio, tapi Binta masih santai. Bahkan ia mengecup pelipis Vio dan mendapatkan sorakan dari saudara saudaranya.
Tak hayal wajah Vio memerah seperti kepiting rebus. "Mencintaimu, menikahimu, memilikimu, mempertahankanmu. Adalah hal terindah yang kumiliki. Makasih my queen, tanpa kamu aku hanya rangka tanpa nyawa". Bisik Binta yang membuat Vio memeluknya erat.
"My Al kita nanti bakal sampai tua nggak? Jadi iri bisa kayak mereka". Bisik Q ke telinga Alice. "Tergantung pengorbanan kamu dan aku. Dan bagaimana kita mempertahankan apa yang kita miliki". Jawab Al lembut.
"Nggak sabar buat nikahin kamu, jangan lama lama Al skripsi nya". Canda Q sambil merangkul Al yang hanya tersenyum singkat.
____
Mungkin cerita kita telah selesai, perjuangan kita membawa hasil yang manis. Menggenggam janji suci yang dulu kita sepakati adalah hal yang tak pernah aku sesali. Kau membagi tawa, bahagia, tangis, amarah, egois, kekecewaan, kesetiaan, kepercayaanmu hanya untukku. Terimakasih telah menunggu ku selama ini. Terimakasih mencoba menjadi imam terbaikku selama ini. Binta.
Terimakasih tak akan cukup untuk membalas semua yang kau berikan padaku. Malaikat kecilku, dan kau tentu saja bidadari surgaku. Dimana kau mempertahankan surga kecil kita selam ini. Kau sosok yang ku cintai setelah ibuku. Aku belum sempurna tapi bukan alasan untukmu meninggalkanku. Kata maaf juga tak akan mampu menghapus segala luka dan tangis yang ku torehkan. Baik sengaja maupun yang tak sengaja. Aku mencintai dan aku bahagia memiliki kalian sebagai bagian dari hidupku.
End
_______
Naahh udah selesai MaMb nya... Saya punya kejutan buat kalian. Saya udah buat sequel dari MaMb. Mencoba dari kehidupan Alice dulu. Untuk Alvin dan Jeje menunggu saya bertapa dulu. Biar dapat wangsit hhhha
Makasih saya haturkan untuk semuanya. Maaf saya sampai kan untuk segala kesalahan...
Sampai ketemu di cerita sebelah ya...😇☺😊
KAMU SEDANG MEMBACA
me and my brothers
RomansaBanyak typo banyak kesalahan tp ini asli buah dr otak saya walaupun harus diperes dulu. Untuk reader setia Terimakasih untuk vote nya dan kesetiaannya untuk mengikuti cerita ini. Untuk yang baru mau baca silahkan tanpa vote tak masalah asal ngga di...