Natan ingin mengeluarkan emosinya saat polisi bilang tak ada saksi disini. Ingin rasanya ia menggebrak meja yang ada didepannya. Ada yang bermain dengan adik kesayangannya. Ada yang mencoba mengusik keluarganya.
Ekspresi Vio bahkan masih kosong ia seperti masih shock. Ia hanya diam namun air matanya tak berhenti menetes. Bahkan Arini memeluknya mengajaknya bicara namun Vio masih terdiam. Namun saat hpnya berdering Vio langsung mengalihkan perhatiannya. Nomer yang berbeda tapi Vio hafal dengan angka triple 3 disetiap nomer.
"Hai cantik bagaimana kejutannya, bagus bukan atau kurang menantang. Mau menunggu atau langsung untuk kejutan berikutnya?". Suara itu suara yang Vio benci, mendadak Vio merasa emosi. "AAAPA SALAAH KUUU, KENAPA HARUS AKU. KENAPA HARUS KEBUN INI!!!!" teriak Vio histeris. Arini tersentak kaget saat ia melihat reaksi Vio. Bahkan Vio langsung melempar hpnya ke tembok. Derap langkah mendekati Vio seluruh keluarganya ada di sini.
Vio merasakan pelukan itu begitu menenangkannya. Pelukan yang ia rindukan pelukan seorang ayah. Tangisan Vio meledak lagi, ia lelah ia ingin bersandar. Tubuhnya luruh, satu satunya hal yang akan ia banggakan. Satu satunya peninggalan orang tuanya, tak bisa ia jaga. Ia merasa gagal, ia merasa malu.
"Papah papah Vio gagal, Vioo malu sama eyang Vio malu sama ayah paahh. Kenapa harus gini pah, apa salah Viooo". Tangisan itu meledak memilukan siapapun yang mendengarkan. Rama sebagai orang yang tahu perjuangan Vio bisa merasakan kesedihannya.
Rama memeluk Vio erat, anak gadisnya yang ia jaga bahkan ia kasihi seperti anaknya sendiri. Anak dari orang yang menyelamatkan nyawanya. Ia marah sangat marah, namun yang terpenting sekarang adalah kondisi mental Vii. Semua ini sudah diurus oleh Natan dan juga Davi.
Binta, Etna dan mamah yang tak tahu apapun merasa kecewa sebenarnya namun saat mereka melihat semuanya. Dan juga penjelasan Natan mereka meredam semua kecewa yang ada.
"Dia mengambil semuanya.... Apa salah Vii pah, kenapa dia tega, apa Vii ngga pantas bahagia. Vii benci dia pahh VII BENCIIIIIIII". Teriakan itu mewakili emosi Vio yang selama ini ia pendam sendiri. Vio pingsan sesaat setelah luapan emosinya tadi.
___________
"Kenapa kau ijinkan dia bekerja pah, kau tahukan resikonya. Dan ternyata lebih mengerikan dari apa yang kita takutkan". Omel Fina saat mereka dirumah. "Apa aku harus melarangnya mah, sedangkan saat aku melihat senyum bahagianya aku tak bisa berkata apa apa. Melarangnya untuk menerima yang memang haknya?" Kalimat itu membuat Fina bungkam.
"Kalian tahu bagaimana ekspresi Vii saat ia memberikanku surat wasiat dari neneknya. Semangat untuk memberikan yang terbaik untuk kalian. Ia ingin menunjukkan bahwa ia juga mampu. Bahkan sangat mampu menurutku. Membiayai kuliahnya sendiri. Menabung menjalankan perkebunan itu seorang diri. Binta papah minta kamu tidak bertanya apapun pada Vii saat ini biarkan ia bercerita jika ia mau". Kata Rama panjang lebar.
Kondisi Vio sangat labil saat ini dan ini mengkhawatirkan. Pasalnya mereka tahu dari Miftha jika hal ini terus menerus berlanjut maka Vii bisa gangguan mental. Dari tadi Vio tak mau ditemui oleh siapapun. Hanya Miftha yang sanggup menenangkan Vio saat ini. Bahkan Binta yang selaku tunangannya pun tak boleh masuk.
Sementara didalam Vio menatap kosong kearah jendela kamarnya. Sekarang ia tak punya apa apa lagi, tabungannya sudah habis tak tersisa. Ia malu sangat malu terutama pada papah dan juga Natan yang telah mendukungnya. Miftha yang sendari tadi disampingnya hanya mengelus kepalanya dengan lembut. Mengantarkan sensasi menenangkan yang dulu pernah ia dapatkan.
"Apakah nenek akan marah padaku Mift? Apakah mereka kecewa padaku?. Aku malu Mift.. Andai aku menuruti kata kata mamah bahwa aku tak boleh bekerja mungkin rasa sakit ini tak ada." Bersamaan dengan kalimat itu air mata Vio kembali menetes. "Maukah kau percaya padaku Vii, mereka keluargamu. Mereka akan memaafkanmu, mereka tak akan meninggalkanmu". Jawab intu malah membuat Vio makin meringis kecut.
![](https://img.wattpad.com/cover/41230672-288-k116874.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
me and my brothers
RomanceBanyak typo banyak kesalahan tp ini asli buah dr otak saya walaupun harus diperes dulu. Untuk reader setia Terimakasih untuk vote nya dan kesetiaannya untuk mengikuti cerita ini. Untuk yang baru mau baca silahkan tanpa vote tak masalah asal ngga di...