PART 7 - 3

62.5K 2.2K 33
                                    

Dengan senyum terpaksa, Asha mengulurkan tangan dengan sopan pada ibu Dave tanpa acara cipika-cipiki karena Nayra sedang memeluk kakinya.

"Asha..." ujar Asha pelan menyebut namanya.

"Vanda," sambut wanita itu dengan senyum lebar.

"Mommy..." panggil si kecil, "Nay rindu Mommy," ucapnya polos.

Asha tersenyum kaku menanggapi kata-kata si kecil yang masih terus memeluk kakinya. Sejujurnya ia tidak tahu harus bersikap bagaimana.

"Ayo masuk, Mi," ajak Dave dengan nada ringan.

Asha tersadar. Ternyata sudah terlalu lama mereka berdiri di tengah pintu rumah Dave.

"Bi, buatkan kopi untukku dan teh manis untuk Asha dan Mami," suruh Dave kepada wanita yang tadi datang bersama ibunya. Wajahnya datar tanpa ekspresi. Seolah semuanya baik-baik saja. Tak perlu merasa sungkan dipergoki ibunya bahwa mereka sudah tidur bersama.

Dave langsung mengajak ibunya duduk di ruang tamu.

Asha melirik pembantu keluarga Dave yang sudah masuk dan menuju dapur. Nayra masih terus memeluk kakinya seolah takut ia pergi dan meninggalkannya.

Asha tersentuh melihat tingkah Nayra. Ia menunduk dan meraihnya ke dalam gendongan.

Dengan langkah terpaksa, ia berjalan menuju sofa dengan Nayra dalam gendongannya. Ia mendudukkan Nayra di salah satu sofa yang berhadapan dengan Dave dan ibunya, lalu duduk di sampingnya.

Asha bisa merasakan mata ibu Dave yang terus-menerus memperhatikannya. Sebisa mungkin Asha menyembunyikan kegugupannya dengan bersikap tenang dan manis. Ia tahu ibu Dave sedang menilainya.

"Mommy... nanti malam Nay mau tidur sama Mommy."

"Eh?" Asha tersentak oleh kalimat Nayra dan bingung harus bagaimana menanggapi permintaan si kecil yang duduk di sampingnya.

Nayra berpindah duduk di pangkuan Asha dengan manja, membuat Asha semakin kelabakan dan bingung.

"Nayra..." tegur Bu Vanda.

"Biarkan saja, Mi. Nanti juga pastinya Nayra memanggil Mommy pada Asha bila kami sudah menikah," kata Dave kepada ibunya.

Wajah Asha memerah dan memucat silih berganti. Apa maksud Dave? Siapa yang mau menikah dengannya? Asha tak sudi jadi istri Dave, apalagi istri kedua atau ketiga. Dave sengaja menjebaknya masuk ke perangkapnya lebih dalam.

Nayra yang berada dalam pangkuan Asha, menempelkan kepala di dadanya dan bermanja-manja. Setitik rasa sayang muncul di hati Asha. Ia tersentuh. Ke mana ibunya Nayra? Mengapa anak ini seperti sangat haus kasih sayang seorang ibu?

Tiba-tiba ponsel Asha berdering. Dengan Nayra masih berada dalam pangkuannya, Asha meraih ponsel dari dalam tas. Tertera nama pemanggilnya Hendrik.

"Halo?"

"Sha? Lagi di mana? Bagaimana kalau kita sarapan bareng pagi ini?"

Terdengar suara Hendrik di ujung sana. Asha melirik Dave yang menatapnya dengan wajah tegang dan tatapan tajam menusuk.

"Aku..."

"Mommy..." panggil Nayra.

Dada Asha berdebar tak menentu. Gawat. Ia tidak mau Hendrik tahu tentang Nayra dan Dave.

"Hen, aku sedang sibuk, lain kali saja. Sudah dulu, ya," kata Asha buru-buru dan langsung menyentuh tanda mengakhiri panggilan. Ia tidak mau nanti Hendrik banyak bertanya bila mendengar suara Nayra yang terus memanggilnya Mommy. Suara Nayra pasti sangat jelas bisa didengar oleh Hendrik. Ia tidak mau Hendrik tahu kalau sekarang ia sudah menjadi tawanan Dave.

"Dave, aku harus pulang," kata Asha sambil menatap Dave sejenak. "Tante, maaf... saya pamit," sambil menggendong Nayra, Asha berdiri, berniat menyerahkan gadis kecil itu kepada neneknya.

Tapi Nayra tidak mau melepasnya. Tangannya kini justru merangkul leher Asha. "Mommy mau ke mana?" tanyanya dengan suara sedih dan polos.

Asha bingung harus membahasakan dirinya apa. Jika ia menyebut dirinya dengan sebutan Tante, maukah Nayra mengerti? Apa hatinya tidak terluka?

"Asha, buru-buru mau ke mana? Sepertinya Nayra sangat menyukaimu dan berpikir kamu ibunya," kata Bu Vanda ramah dengan senyum manis.

Asha terdiam. Serba salah. Ia ingin segera pergi dari hadapan Dave dan keluarganya, tapi kasihan melihat Nayra. Apa dia tidak pernah melihat dan bertemu ibunya hingga begitu melihat seorang wanita di rumah Daddy-nya, dia langsung berpikir kalau itu Mommy-nya?

Akhirnya, tanpa punya pilihan, Asha terpaksa harus terjepit di antara Dave dan ibunya, dan membiarkan Nayra terus bermanja padanya.

***

Bersambung...

Please vote dan komen ya, kawan2. Makasi.

Evathink —» IG : evathink
4 april 2019


Mr. Arrogant in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang