"Maaf? Kamu..?"
Belum selesai pertanyaan wanita separuh baya itu terucap, Dave muncul di belakang Asha.
"Ada apa pagi-pagi ke sini, Mi?" tanya Dave sambil mengerjap-ngerjapkan mata, silau oleh cahaya matahari pagi yang sudah menerangi bumi.
Dave hanya mengenakan celana santai sebatas lutut tanpa baju. Yang membuat wajah Asha memerah adalah tanda gigitan di bahu kiri Dave. Gigitan Asha saat mencapai puncak kenikmatan tadi malam.
Dan melihat tatapan wanita separuh baya—yang mungkin adalah ibunya Dave—mengarah ke tanda gigitan itu, spontan wajah Asha semakin memerah dan memanas. Ia malu tak terkira.
"Daddy, Nayra rindu."
Suara si gadis kecil membuyarkan lamunan Asha.
Gadis kecil yang membahasakan dirinya Nayra itu mengulurkan tangannya pada Dave.
Daddy? Jadi ini anak Dave? Berarti Dave sudah menikah? Asha mengumpat marah dalam hati. Ada rasa kesal, tak rela, dan kecewa. Ternyata pria mesum yang sudah menggagahinya itu sudah pun menikah dan memiliki anak. Tapi... mengapa anaknya memanggilnya Mommy? Seharusnya anak seumuran Nayra pasti sudah bisa membedakan siapa ibunya.
Setelah Nayra berpindah ke dalam gendongan Dave, dengan wajah yang terus-menerus merona, Asha memberi senyum tipis pada wanita setengah baya di depannya.
"Maaf, saya permisi dulu," ujar Asha pelan dengan muka tebal menahan malu. Ia beranjak ingin meninggalkan mereka.
"Mommy mau ke mana?"
Panggilan si kecil membuat langkah Asha terhenti. Apa anak itu memanggilnya?
Asha menoleh. Terlihat Nayra meminta Dave menurunkannya. Nayra langsung berlari kecil ke arahnya begitu kakinya menyentuh lantai.
"Mommy..." panggilnya sambil menyentuh paha Asha.
Seketika hati Asha tersentuh. Kenapa anak ini seperti mencari sosok seorang ibu? Ke mana ibunya?
"Anakku, Sha," jelas Dave dengan wajah datar. Tidak merasa sungkan atau salah tingkah karena ketahuan sudah memiliki anak.
Asha mengutuki dirinya sendiri karena berpikir Dave akan merasa salah tingkah atau malu padanya setelah ketahuan. Betapa naif dirinya. Untuk apa Dave merasa sungkan? Mereka tidak berpacaran. Ia bukan kekasih Dave yang berhak marah setelah mengetahui kenyataan ini. Ia hanyalah teman tidur Dave, alat jaminan karena kesalahan yang telah dilakukan oleh kakaknya. Tapi entah mengapa, Asha merasa marah.
"Ini..." wanita paruh baya itu menatap keduanya silih berganti dengan pandangan bertanya.
"Calon istri Dave, Mi." kata Dave pada ibunya. "Kenalkan, Sha, Mami-ku." Dave menoleh kepada Asha.
Asha terdiam dengan wajah pucat. Calon istri? Sejak kapan Dave melamarnya? Dan siapa yang sudi menjadi istri keduanya? Atau jangan-jangan ketiga. Asha sama sekali tidak tahu-menahu kehidupan pribadi Dave. Dan tentu saja ia tidak mau menjadi istri pria itu.
Ibunya Dave tersenyum manis kepada Asha, membuat Asha semakin bingung dan hanya bisa diam mematung. Sungguh, mimpi apa ia tadi malam? Pagi ini ia dapat banyak bonus. Tiba-tiba saja dapat anak cantik berwajah blasteran, lalu menjadi calon istri Dave dan bisa berkenalan langsung dengan calon ibu mertua. Benar-benar bonus yang menggemparkan!
Asha menahan kesal. Dave memang hebat menjebak dan mempermainkannya seenaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Arrogant in Love
RomansaKarena perbuatan kakaknya menggelapkan uang perusahaan, Asha terpaksa mengorbankan diri menjadi teman tidur Dave, atasan kakaknya yang sangat tampan tapi arogan. Demi melindungi kakaknya dari ancaman masuk penjara, Asha merelakan kegadisan dan harga...