Asha terdiam. Rasa perih karena terhina menoreh hatinya. Dave berniat memberinya uang agar ia terus menemani anaknya. Apa dia pikir Asha pengasuh? Kalau hanya pengasuh, itu masih lebih baik. Namun Dave juga sudah berpuluh-puluh kali menikmati tubuhnya. Asha merasa tidak punya harga diri lagi.
Asha larut dalam perasaan sedih yang datang secara tiba-tiba. Ia tidak menoleh, juga tidak merespons Dave yang duduk di sampingnya. Ia ingin sekali menangis saat ini, namun air matanya tak kunjung keluar. Semua beban serasa tertampung di dada dan sungguh menyesakkan.
"Aku butuh lima ratus juta. Kontan!" Asha menyembunyikan rasa terhina dan terluka dari nada suaranya. Bukankah bila ia mendapat uang lima ratus juta, ia bisa mengembalikan uang yang digelapkan oleh kakaknya? Setelah itu, ia bisa bebas dan lepas dari Dave. Tak perlu lagi menjadi budak nafsunya meski mungkin nanti ia akan merindukan belaian Dave. Asha akan berusaha menyingkirkan semua kerinduan dan keinginan untuk menjadi istri Dave yang pernah singgah di hatinya.
"Untuk apa uang sebanyak itu?" tanya Dave sambil menatap Asha dengan raut wajah terkejut.
"Bukankah tadi kamu bilang akan memberiku uang berapa pun aku mau?" tukas Asha sambil menatap Dave dengan wajah terangkat dan raut angkuh yang dibuat-buat.
Tiba-tiba Dave menyeringai. "Tapi bukan berarti sebanyak itu, Sayang." Dave berdiri.
"Bilang saja kamu pelit!" tukas Asha sengit. Sengaja mengejek agar Dave terpancing dan menuruti kemauannya.
Asha tahu memang sangat tidak mungkin Dave memberinya uang sebanyak itu. Jika dipikirkan dengan akal sehat, untuk apa gadis seusianya dengan uang sebanyak itu?
Dave berbalik dan berdiri di dekat Asha. Ia sedikit membungkuk. "Bukan pelit, Sayang, tapi aku takut kamu salah gunakan uangnya, misalnya untuk menutupi utang kakakmu." Setelah mengucapkan kalimat itu, Dave tergelak. Terlihat senang bisa menyudutkan Asha.
Masih dengan suara tawanya yang terdengar menyebalkan, Dave melangkah menuju lemari. Meninggalkan Asha yang terlihat geram dengan wajah cemberut.
Bila saja tidak ada Nayra di sampingnya, Asha pasti sudah mengajaknya bertengkar, tapi kali ini ia masih bisa menahan diri mengingat tidak baik bertengkar di hadapan anak kecil.
"Nayra mau ikut Mommy, Sayang?" tanya Asha lembut pada Nayra yang sejak tadi hanya diam dan menatapnya dan Dave silih berganti.
Dave yang sedang meraih kemeja, berbalik dan menatap Asha dengan tatapan tajam menusuk pertanda tidak suka.
Asha hanya mengangkat bahu. Ia tidak mungkin tidak membuka tokonya atau ia tidak akan bisa membayar gaji karyawannya.
"Ke mana, Mommy?"
"Aku tidak akan mengizinkanmu membawa Nayra ke tokomu," kata Dave tegas sebelum Asha sempat menjawab pertanyaan Nayra.
"Kalau begitu, Nayra akan tinggal bersama Bi Sarti."
"Mommy..." Nayra memanggil Asha sambil menarik ujung kaus Asha.
Asha menatapnya lembut. Ia mulai jatuh cinta pada bidadari kecil itu dan ingin sekali terus menemaninya, tapi sayangnya ia juga harus bekerja.
Asha menggendong Nayra dan berdiri.
"Ini seratus juta, kurasa cukup untuk keperluanmu."
Asha tidak sadar sejak kapan Dave mendekatinya, tahu-tahu saja, pria itu sudah berdiri di dekatnya dengan tangan mengulur selembar cek. Jantung Asha berdegup dua kali lebih cepat saat wangi tubuh Dave menyentuh indra penciumannya.
Asha berusaha meredakan detak jantungnya. Ia bergeming tanpa mengambil cek dari Dave. Bukan seratus juta yang ia butuhkan. Uang sebanyak itu tidak mungkin cukup untuk mengembalikan uang Dave yang telah digelapkan oleh kakaknya.
Tanpa mengambil pemberian Dave, Asha beranjak menuju pintu kamar.
"Asha!" panggil Dave dengan suara keras.
Asha sama sekali tidak mau menoleh. Ia melangkah setegar mungkin. Untuk kehidupan sehari-hari, Asha tidak butuh uang Dave. Selama ini, sebelum kenal Dave, ia masih bisa hidup serba berkecukupan. Ia mampu membayar kredit mobil, meski bukan mobil mahal, tapi cukup membuatnya berteduh dari hujan dan panas.
"Mommy dipanggil Daddy," kata Nayra dalam gendongan Asha. Ia menatap Asha dengan mata beningnya yang terlihat kebingungan.
Tanpa menanggapi kalimat Nayra dan peduli pada teriakan Dave, Asha menuruni anak tangga dan memanggil pengasuh Nayra.
***
Bersambung....
Evathink
18 april 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Arrogant in Love
Roman d'amourKarena perbuatan kakaknya menggelapkan uang perusahaan, Asha terpaksa mengorbankan diri menjadi teman tidur Dave, atasan kakaknya yang sangat tampan tapi arogan. Demi melindungi kakaknya dari ancaman masuk penjara, Asha merelakan kegadisan dan harga...