PART 6
Dave tersenyum dalam hati sambil mengendarai mobil menuju rumahnya. Senang berhasil memaksa Asha membatalkan kencannya dengan pemuda itu.
Teringat sosok pemuda itu, tiba-tiba saja hati Dave terasa panas. Sungguh ia sangat tidak suka melihat keakraban dan kemesraan mereka. Rasa kesal langsung menggerogoti hatinya saat melihat pemuda itu merangkul Asha dengan ringan dan santai seolah Asha adalah kekasihnya.
Asha hanya miliknya seorang. Ia sama sekali tidak rela melihat Asha disentuh oleh pria manapun. Entah mengapa, Asha seperti memiliki magnet yang selalu menariknya.
Dave bisa mendapatkan gadis manapun yang ia mau tanpa perlu bersusah-payah berjuang, tapi yang selalu menghiasi benaknya siang dan malam hanyalah Asha seorang. Asha yang sering berucap ketus dan membuatnya naik darah.
"Jaga dirimu hanya untukku! Aku tidak suka bila kamu bermesraan dengan pria manapun!" kata Dave kesal sambil matanya tetap menatap lurus ke jalan raya.
Asha yang hanya mematung tanpa merespons ucapannya membuat Dave jengkel.
"Sha!"
"Hubungan kita hanya sebatas di atas ranjang. Ingat itu, Dave! Aku punya hak untuk menjalani hidupku sendiri selain di atas tempat tidurmu!" tukas Asha tanpa menoleh pada Dave sedikitpun.
Mendengar jawaban Asha, amarah Dave yang sudah terkumpul di dada sejak tadi, naik ke ubun-ubun.
Dave membelokkan mobilnya ke pinggir jalan raya yang sepi.
"Mungkin aku harus mengatakan pada pria itu agar dia tahu kalau kita sudah sering tidur bersama," balas Dave licik dengan seringai kejam.
Asha menoleh cepat. "Kamu tidak berhak mencampuri urusan pribadiku!"
Dave tergelak sinis. "Tentu saja aku berhak, Sayang. Bukankah hingga saat ini kamu masih milikku? Kakakmu belum mampu mengembalikan uangku." Dave tidak berniat berkata seperti itu. Tapi ia benar-benar gusar melihat Asha dan pemuda itu terlalu mesra. Padahal ia sudah menyuruh detektif pribadinya untuk mencari informasi tentang hubungan mereka. Informasi yang ia dapat mengatakan bahwa Asha dan pria bernama Hendrik itu hanya teman biasa. Tapi sikap mereka sangat jauh dari katagori itu.
Asha membuang muka menatap ke luar jendela.
Lampu-lampu mobil yang lewat sesekali menerangi mobil mereka.
Dave menunduk ke arah Asha dan sekilas mencium leher jenjang gadis itu yang bebas dari geraian rambut panjangnya yang sedang dijepit ke atas. Mencium wanginya tubuh Asha, membuat hasrat Dave seketika naik ke permukaan.
"Kamu mesum!" teriak Asha kesal sambil mendorong wajah Dave.
Dave menarik dirinya sambil tergelak. "Aku memang mesum, Sayang. Kamu selalu membuatku ingin bercinta denganmu tanpa henti, tanpa kenal waktu." Setelah mengucapkan kalimat itu, dengan perasaan puas karena sudah bisa membuat Asha marah, Dave kembali menjalankan mobilnya. Yang jelas, malam ini Asha harus kembali menginap di rumahnya. Memuaskan hasratnya yang akhir-akhir ini sama sekali tidak bisa dibendung.
***
bersambung...
yuks vote dan komen, kawan2. thanks
Love,
Evathink
repost, 29 maret 2019

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Arrogant in Love
RomanceKarena perbuatan kakaknya menggelapkan uang perusahaan, Asha terpaksa mengorbankan diri menjadi teman tidur Dave, atasan kakaknya yang sangat tampan tapi arogan. Demi melindungi kakaknya dari ancaman masuk penjara, Asha merelakan kegadisan dan harga...