Mr. Arrogant in Love

PART 12

teman2, kini MR. ARROGANT IN LOVE, POSSESIVE HUSBAND dan cerita saya yang lainnya tersedia versi PDF, yang minat silakan WA saya 08125517788

(cerita dilanjutkan di Wattpad sampai TAMAT)

PART 12

"Berat?" tanya Dave pada Asha yang sedang duduk di sampingnya sambil memangku Nayra yang sudah ketiduran.

Setelah selesai makan, Nayra minta diajak naik komidi putar di tempat permainan anak. Hingga pada pukul satu siang, Nayra sudah ketiduran di dalam mobil yang sedang melaju menuju rumah.

Asha mengelus rambut pirang Nayra. Dave sangat tersentuh setiap kali melihat perlakuan Asha pada Nayra. Entah bagaimana, ia seperti bisa merasakan kasih sayang Asha yang tulus.

Dave sangat ingin segera menikahi Asha agar Asha sah menjadi istrinya dan Mommy Nayra. Keinginannya itu bukan hanya karena Nayra yang sangat membutuhkan sosok Asha sebagai ibu, tapi juga karena ada rasa yang ia sendiri tak mengerti memenuhi hatinya. Siang malam ia menginginkan Asha. Ada rasa cemas Asha menjadi milik pria lain.

Tapi Dave tidak tahu bagaimana memulai obrolan ke arah sana. Ia tahu pasti, Asha gadis yang sangat keras kepala bila berhubungan dengannya. Entah bagaimana reaksinya bila ia nekad melamarnya.

"Aku ingin kamu tinggal di rumahku saja mengurusi Nayra," cetus Dave tiba-tiba.

Dave menggerutu di dalam hati mendengar kalimat yang keluar dari bibirnya. Lain yang ingin diucapkan, lain yang terucap.

Asha menoleh dengan pandangan tidak suka. "Aku punya pekerjaan sendiri," jawab Asha sambil kembali menatap lurus ke depan. Kali ini tangannya mengelus pelan lengan Nayra.

"Aku bisa memberimu uang lebih banyak dari penghasilanmu di toko itu!" Dave jengkel. Ia tahu pasti berapa penghasilan Asha setiap harinya.

"Seratus juta?" tanya Asha sinis sambil menoleh ke Dave. "Itu tidak cukup untuk biaya hidupku."

Dave juga ikut tersenyum sinis. Ia tahu Asha bukan tipikal wanita boros. Waktu itu Asha pasti dengan sengaja meminta uang lima ratus juta darinya agar bisa mengembalikan uang yang digelapkan oleh Deo. Asha ingin melepaskan diri darinya. Namun Dave tidak sebodoh itu untuk dikelabui.

Mobil yang sudah memasuki pekarangan rumah, membuat Dave tidak jadi bersuara untuk menanggapi perkataan Asha. Ia segera keluar dari mobil yang sudah terparkir rapi di pekarangan dan membukakan pintu untuk Asha. Dengan pelan ia meraih Nayra ke dalam gendongannya dan berjalan menuju rumah. Sejak bertemu dengan Asha, Nayra sudah tidak mau lagi pulang ke rumah Grandma-nya dan memilih tinggal bersama Dave agar bisa bersama Asha.

Begitu masuk ke dalam rumah, Dave langsung menaiki anak tangga menuju lantai atas. Tak lama kemudian ia sudah memasuki kamarnya. Untuk sementara ia terpaksa berbagi kamar dengan Nayra sambil menunggu kamar tamu di sebelah kamarnya selesai disulap menjadi kamar balita.

Dave meletakkan Nayra dengan pelan dan hati-hati ke atas ranjangnya. Sepertinya Nayra sudah kelelahan bermain dan tidur dengan sangat pulas.

"Aku pulang dulu."

Dave menoleh mendengar suara di belakangnya. Asha berdiri tidak jauh darinya sambil memeluk tas.

"Bukankah ibu yang baik itu menemani anaknya yang sedang tidur?" Dave berjalan mendekati Asha.

Asha mendengus mendengar kalimat Dave membuat pria itu tergelak.

"Jangan buru-buru pergi, Sayang," cegah Dave sambil membelai pipi Asha yang segera mendapat tepisan. Dave tergelak mendapat reaksi seperti itu. Ia sangat suka sikap Asha. Sudah sekian lama digauli olehnya, Asha masih saja galak. "Kita bersenang-senang dulu ya, Sayang." Setelah mengucapkan kalimat ajakan itu, Dave menunduk dan mencium leher Asha.

Asha mendorong dada Dave dan berjalan menuju pintu.

Secepat kilat Dave meraih tangan Asha dan menariknya ke dalam pelukan.

Tanpa mau bersuara lebih banyak lagi, Dave mencumbu Asha. Tidak ia pedulikan penolakan Asha. Yang jelas, ia menginginkan Asha siang ini. Dan bercinta di sofa juga pilihan yang tidak buruk mengingat ranjang sedang di tempati Nayra.

***
Bersambung...

Evathink