PART 9 - 1

39.9K 1.9K 10
                                    

PART 9

Begitu melihat sosok mungil itu sudah terlelap di sampingnya, Asha beranjak bangun. Ranjang besar yang biasa ditempatinya berdua Dave, kini juga ditempati Nayra. Karena terlalu mendadak, Dave sama sekali belum sempat menyiapkan kamar balita untuk Nayra, hingga akhirnya Nayra harus tidur di kamar Dave. Ranjang yang semula berada di tengah kamar, digeser hingga menyentuh dinding, agar Nayra tidak jatuh saat tidur.

Hati Asha tersentuh melihat Nayra begitu manja kepadanya. Ia ingin bertanya pada Dave ke mana ibunya Nayra, tapi tidak berani—dan juga gengsi. Ia takut pria itu berpikir kalau dirinya tertarik dengan kehidupan pribadinya.

"Mau ke mana?" tanya Dave yang baru saja masuk ke dalam kamar.

Asha yang sedang meraih tas tidak menoleh. "Pulang," jawabnya singkat sambil menenteng tas dan berjalan menuju pintu kamar.

Tiba-tiba Asha tersentak. Dave meraih tangannya dan membawanya ke dalam pelukan dalam satu tarikan.

"Kamu belum melayaniku, Sayang," bisik Dave nakal.

"Lepaskan!" teriak Asha dengan suara tertahan, takut Nayra terbangun bila mendengar suara mereka yang berisik.

Dave tersenyum sinis. Keangkuhan terlihat jelas di wajahnya. "Kamu lupa tanggung jawabmu, Sayang?" bisiknya sambil membelai pipi Asha. "Kamu belum memberiku jatah malam ini." Sebelah tangan Dave meremas bokong Asha.

Wajah Asha memerah dan memanas. Dasar Dave berotak cabul! Terkadang, Asha merasa dirinya sangat rendah dan hina. Ia digauli oleh Dave tanpa ikatan sama sekali. Setiap hari menimbun dosa dan menjadi budak nafsu.

"Cari saja wanita lain!" bentak Asha kesal sambil berusaha menghentikan remasan tangan Dave di bokongnya. "Aku ingin pulang."

"Nanti anak kita mencarimu, Sayang." Dave menunduk dan mencium leher Asha.

Anak? Asha mengumpat dalam hati. Nayra adalah anak Dave, bukan anaknya! Walau di dalam hatinya mulai terbit sayang kepada Nayra, tapi Asha tidak berani banyak berharap menjadi ibu pengganti untuk Nayra. Ia hanyalah wanita pelepas nafsu Dave semata.

Asha punya sejuta pertanyaan dan ketakutan dalam benaknya. Ke mana istri Dave? Kenapa Nayra bisa menganggapnya ibunya? Dan bagaimana nanti jika istri Dave kembali? Akankah Nayra tetap menganggapnya Mommy?

Sungguh Asha takut perasaan sayangnya pada Nayra semakin berkembang. Takut sedih bila melihat Dave dan istrinya bermesraan dengan Nayra dan melupakannya begitu saja.

Istrinya? Ah, mengapa hatinya seperti tertusuk duri mengingat kalau sebenarnya Dave sudah menikah dan memiliki istri? Ia hanyalah teman tidur Dave dan tidak berhak cemburu sedikit pun pada kehidupan pribadi pria itu.

"Aku menginginkanmu," bisik Dave di telinga Asha.

Kali ini hati Asha sedih bercampur kesal. Betapa egoisnya Dave. Dia bisa memiliki istri dan menikmati tubuh Asha pada waktu bersamaan.

Tanpa sadar Asha mendesah frustrasi. Sepertinya ia mulai gila. Untuk apa ia kesal dan sedih? Bukannya selama ini ia tidak pernah suka pada Dave? Lagi pula istri Dave bukanlah urusannya. Sejak awal ia hanyalah pemuas nafsu Dave.

"Aku tidak menginginkanmu. Malam ini aku janji tidur dengan pacarku." Asha sengaja memancing amarah Dave agar mau melepaskannya. Ia tahu Dave tidak suka bila dirinya bersama pria manapun. Pria angkuh itu sudah mengatakan dengan gamblang kalau dia tidak suka berbagi dengan yang lain.

"Wanita murahan!" umpat Dave marah. Napasnya memburu diserang amarah.

Mr. Arrogant in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang