PART 14
"Kenapa Nayra tidur di tengah?" tanya Dave kesal begitu masuk ke kamar dan melihat Nayra tidur di tengah-tengah ranjang. Sebisa mungkin ia menekan nada suaranya menjadi lebih pelan agar tidur Nayra tidak terganggu.
Kamar untuk Nayra sudah selesai didekor dan siap di tempati, tapi Nayra berkeras ingin tidur di kamarnya bersama Asha dan dirinya. Terutama Asha. Bagi Nayra, Asha adalah Mommy-nya, dan dia sama sekali tidak mau jauh-jauh dari Asha.
Dave masih bisa menerima Nayra tetap tidur di kamarnya. Yang tidak bisa ia tolerir adalah, Asha dengan sengaja menempatkan Nayra di tengah-tengah ranjang.
Dave menatap jengkel Asha yang bergeming dan menarik selimut, lalu berbalik menghadap dinding.
"Pindahkan Nayra ke samping sana, Sha!" kata Dave kesal. Tentu saja malam ini ia ingin tidur sambil memeluk Asha, dan bukan Nayra.
Tapi Asha seperti tuli. Tidak bergerak atau bersuara sama sekali, membuat Dave makin naik darah.
"Sha!" panggil Dave lagi sedikit keras.
Karena masih tidak mendapat jawaban, akhirnya Dave mengitari ranjang lalu naik dan menindih tubuh Asha.
Berbeda seperti biasanya. Kali ini Asha tidak berontak. Asha juga tidak berteriak melawan.
"Buka matamu!" perintah Dave kesal. Ia tidak suka bila Asha tiba-tiba mematung seperti ini. Ia suka Asha yang selalu marah-marah dan berontak bila akan digauli olehnya.
Sekali lagi Asha bergeming sehingga Dave makin naik darah. Ia menunduk dan mulai mencumbu Asha. Tapi Asha seperti maneken. Kaku dan tidak bergerak sama sekali. Asha juga tidak mendesah seperti biasa.
Dengan gusar Dave menarik diri dan turun dari ranjang. Ia tidak menyangka Asha bisa berubah mati rasa.
Dave meraih rokoknya dan berjalan menuju balkon kamar. Mungkin Asha sedang kesal karena ia memukul Deo hingga membuat gairahnya menguap begitu saja. Biasanya, seperti apa pun Asha marah, dia akan larut dalam cumbuannya dan berakhir dengan desahan tertahan. Tapi kali ini Asha benar-benar membeku.
Dave menghela napas panjang, lalu menyulut rokok dan menghisapnya dalam-dalam. Ia tidak salah. Deo-lah yang memulainya. Ia hanya membela diri dan sedikit kebablasan. Ia sendiri juga tidak menyangka akan memukul Deo hingga seperti itu.
Awalnya Dave hanya kesal pada Asha yang tak kunjung pulang saat malam semakin larut, padahal Asha tahu, Nayra sangat membutuhkannya. Dan saat kekesalannya memuncak karena mendapati Asha berada di rumahnya sendiri, Deo malah memancing emosinya dan membuat ia lupa diri.
Harusnya Asha tidak boleh menyalahkannya saja. Deo juga salah.
***
Bersambung...
Evathink
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Arrogant in Love
RomantikKarena perbuatan kakaknya menggelapkan uang perusahaan, Asha terpaksa mengorbankan diri menjadi teman tidur Dave, atasan kakaknya yang sangat tampan tapi arogan. Demi melindungi kakaknya dari ancaman masuk penjara, Asha merelakan kegadisan dan harga...