PART 18

30.2K 1.6K 22
                                        

PART 18

"Aku tidak pulang malam ini, Nayra titipkan pada ibumu," ucap Asha sambil menyisir rambut.

Dave yang baru saja bangun tidur dan sedang mengerjap-ngerjapkan mata menahan silau cahaya matahari pagi, menjadi jengkel mendengar kalimat Asha.

Nayra masih tertidur pulas, dan ia juga baru bangun, sementara Asha sudah terlihat segar dan rapi. Tadi malam ia berhasil bercinta dengan Asha. Setelah seminggu tidak bisa membuat Asha terangsang oleh cumbuannya, tadi malam Asha menyambutnya dengan sangat panas dan liar. Hingga sekarang, rasa percintaan mereka masih membekas kuat di hati Dave.

"Mau ke mana?" tanya Dave kesal sambil bangun lalu duduk di pinggir ranjang. Ia menarik selimut hingga ke pinggang untuk menutupi tubuhnya yang polos.

"Bukan urusanmu," jawab Asha dingin sambil memoles lipstik berwarna lembut pada bibirnya yang tipis.

Mendengar suara Asha yang dingin, suasana hati Dave yang awalnya baik, berubah buruk. Asha tak pernah menghormatinya dan selalu bersikap dingin, tapi entah mengapa, pada Asha juga hatinya terpaut. Asha juga yang bisa menarik perhatiannya.

"Aku calon suamimu! Aku berhak tahu semua urusanmu!"

Asha berbalik dan menatap Dave dengan wajah memerah. "Aku tak pernah setuju untuk menjadi istrimu!"

Mendengar jawaban Asha, sontak amarah Dave makin memuncak. Asha sangat tidak tahu diuntung, dari sekian banyak wanita, Asha yang ia pilih untuk menjadi istrinya, tapi Asha malah menolak dan membalasnya dengan kata-kata seperti itu.

"Jadi kamu lebih suka menjadi budak nafsuku tanpa status?" tanya Dave kesal.

"Itu lebih baik daripada menjadi istrimu seumur hidup dan terkekang! Aku hanya butuh waktu untuk mengembalikan uangmu!" Asha meraih tas dan berjalan meninggalkan Dave tanpa menoleh sedikitpun.

Dave segera berdiri dan berjalan cepat mengejar Asha. Tepat di depan pintu kamar yang belum terbuka, ia berhasil meraih tangan Asha.

Dave tak peduli saat melihat wajah Asha yang merona melihat tubuh polosnya. Asha sudah sering melihatnya bahkan sudah tahu rasa miliknya, untuk apa lagi malu?

"Aku tidak mengizinkanmu ke manapun! Belajar jadi istri dan ibu yang baik!" Dave memutar kunci kamar, mencabut, lalu menggenggam erat kuncinya.

Napas Asha memburu melihat itu. "Kamu berengsek!" maki Asha sambil membanting tasnya ke dada Dave.

Dave bergeming dan menyeringai. Asha bukan hanya suka menyulut amarahnya, tapi juga gairah!

Dengan amarah bercampur hasrat yang memuncak, Dave meraih tubuh Asha, membopong dan menghempasnya ke atas sofa yang ada di kamar. Tanpa menunggu lama, Dave melucuti pakaian Asha, jerit tertahan tanda protes dari bibir Asha sama sekali tidak membuat niatnya untuk menggauli Asha mengendur.

Wangi tubuh Asha sehabis mandi justru makin membuat api gairahnya berkobar-kobar. Tanpa peduli dengan rontaan Asha, Dave mulai mencumbunya. Kali ini dia tahu, sekuat apa pun Asha bertahan, Asha akan gagal dan kalah.

Sekali lagi, Asha jatuh dalam buaian hasrat mereka. Dave tersenyum menang di dalam hati.

***

Bersambung...

Evathink
IG/Youtube ; evathink

cerita ini tersedia versi PDF, silakan order pada Evathink, WA 08125517788

____________________________________

Note : cerita akan dilanjutkan di wattpad sampai TAMAT
____________________________________

Mr. Arrogant in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang