Semuanya masih tampak berkilau--bintang-bintang itu--walaupun mataku penuh dengan kerabunan karena mengantuk.
Setelah lama duduk, aku akhirnya memilih untuk kembali ke van. Vannya tampak seperti biru tua saat malam.
Di atas atap van, Jane berbaring memandangi langit, atau mungkin tertidur disana. Aku tidak tahu pasti.
Aku memanjat, berpegangan pada pintu mobil sampai aku bisa mencapainya.
Aku berbaring di sebelah Jane. Rambut merahnya terhampar, membuatnya seakan-akan tewas ditembak.
Jane tertidur, lalu dia mengerjap saat merasakan vannya bergetar. Dia terbangun tapi tidak bereaksi.
"Aku hanya ingin duduk disini, tidurlah saja," kataku.
"Aku tidak bisa. Sekeras apapun aku mencoba aku tidak bisa. Akan sangat sakit untuk mencoba tidur." Jane menghela nafas panjang.
"Insomnia?"
"Tidak. Hanya kesulitan tidur."
"Pernah mencoba teh Chamomile."
"Kau tahu kan itu tidak ada disini?"
Aku terdiam.
"Aku benci semua orang."
"Aku juga. Dulu."
"Kau bisa menceritakan bagaimana rasanya bersama James?"
Aku hanya diam, mulut terkatup, seharusnya aku bisa bicara tapi tidak bisa. Ini toh bukan sesuatu yang susah dijawab--ini hanya aneh..
"Kau tahu dia memiliki banyak rahasia?"
"Ya. Aku menghargainya. Aku tidak akan mengusiknya."
"Itu jauh dari yang kau pikirkan. Dia punya banyak. Lautan rahasia."
"Aku tahu. Aku menghargai privasinya."
"Ya. Aku juga tahu. Tapi apa menurutmu dia nanti akan meninggalkanmu?"
"Apa maksudmu?"
"Bagaimana kalau dia pergi menelantarkanmu?"
"Jane, apa-apaan? Aku tidak tahu apa maksudmu."
"Dia akan meninggalkanmu."
"Jane apa-apaan. Kau gila? Kenapa kau bicara seperti ini." Aku mulai terdengar marah.
Aku menurunkan satu kakiku ke bawa van bersiap untuk turun. Sekarang aku membenci keketusan Jane yang seperti ini. "Tunggu." Tiba-tiba saja Jane memegangi tanganku, mencegahku turun.
"Dia sa--"
"Lepaskan!"
Aku menarik tanganku dengan cepat, lalu berbalik walaupun aku tidak sempat mendengar apa yang akan dikatakannya. Aku pergi menuju hamparan karpet dimana yang lainnya tidur.
Bisa kupastikan wajahku merah. Aku marah. Marah karena ketidak jelasan Jane. Apa yang dia katakan dan perkataan tentang James akan meninggalkanku.
Aku menoleh sedikit ke belakang, dan masih bisa melihat Jane yang terduduk di atap van.
Aku mengangkat tanganku kepadanya lalu mengacungkan jari tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Ride to Home (On Going)
RomanceRachel tidak menyangka tersesat di hutan membuatnya bertemu dengan seorang cowok tampan, dan menyeretnya ke dalam perjalanan panjang menuju Virginia Beach. Sebelumnya, hidup Rachel adalah sebuah bencana. Kini hidupnya adalah anugerah. Dia menemukan...