"Kami bisa mengambil mata kalian sekarang juga ! Jika mata menjijikan itu masih menatap Chery ! So, jangan ulangi lagi atau kalian akan menyesal !"
Ichel berucap dengan nada dingin dan sangat tegas. Seperti biasa dia berbicara lewat pikiran nya agar langsung masuk dalam telinga semua orang di sekitarnya.
"Bubar dari sini sekarang juga !"
Tambah El dan sedetik kemudian semua mahasiswa pergi terbirit birit menyingkir dari hadapan Ichel dan El. Ada hal aneh yang dirasakan semua mahasiswa tadi. Pasalnya saat Ichel dan El berbicara suara mereka berdua terdengar begitu dekat di telinga mereka masing2 bahkan sampai masuk ke dalam pikiran mereka.
Namun itu hanya bertahan sekejap saja. Karena setelah mereka semua menyingkir dari hadapan para Devdand, ingatan mereka di hapus paksa oleh El. Sehingga mereka semua tak akan mengingat hal aneh yang barusan mereka alami.
Ichel dan El berhadapan saling melempar senyum penuh kemenangan. Kemudian berjalan santai kembali ke tempat pasangan nya berdiri semula. Saat mereka kembali dapat dilihat ekspresi wajah Liand sudah tidak semarah tadi. Yang ada hanya wajah datar dan sorotan tajam. Begitupun dengan Cerry, gadis mungil itu sudah kembali tenang. Liand berhasil membuatnya rileks lagi dan sekarang ekspresi wajah gadis itu kembali seperti biasa saat di kampus tercinta. Datar, dingin dan cuek.
"Kita masuk sekarang" ucap Dick datar yang diangguki semuanya.
Kemudian mereka berenam pun berjalan beriringan membelah halaman kampus luas dengan langkah santai namun terlihat sangat angkuh. Saat melewati koridor, Lio dan Ichel yang memimpin perjalanan. Di ikuti oleh Dick dan El kemudian Liand dan Cerry di belakang nya. Para pria tak ada yang melepas tangan mereka dari pinggang masing2 pasangan nya. Begitupun dengan Liand. Tangan nya masih bergelantung nyaman di pinggang kecil Cerry. Tak ada perlawanan atau keberontakan dari sang empunya. Dia hanya tetap berjalan datar dengan pandangan ke depan. Sesekali ada beberapa mata yang meliriknya tapi tak dihiraukan nya. Cuek,, ya Cerry mungkin akan membiasakan dirinya sekarang. Jadi pusat perhatian sebagai kekasih Liand, the prince most wanted at campus. Bukan lagi di pandang sebagai gadis cerdas bermuka datar. Sangking cuek nya dia sampai tak sadar. Kalau ada dua gadis cantik dan modis sudah mengawasinya tajam sejak dirinya keluar dari lamborgini kuning Aliand. Kedua nya menatap tajam Cerry dengan sorot penuh kebencian. Tak ada yang menatap Cerry setajam itu jika bukan dua gadis kakak beradik Gracia dan Selia. Saudara tiri dari Cerry sendiri.
Caresia Pov
Seperti yang ku katakan tadi, aku sudah mulai terbiasa pada suasana seperti ini. Tak jauh berbeda dengan di halaman dan koridor, di kelas ini pun semua penghuni nya menatap ku dengan tatapan terkejut dan bingung. Bukan masalah, ini hal yang wajar. Siapa yang tak terkejut jika mahasiswi yang slama ini dikenal menutup diri kini malah berjalan mesra dengan seorang mahasiswa idola kampus. Mesra ? Idola ? Hahahha,,, katakan aku berlebihan tapi kenyataan nya memang begitu bukan. Sejak keluar mobil, Liand tak melepas tangan nya dari pinggang ku membuat ku tak berkutik di samping nya. Dan untuk idola,,, aku tak memungkiri kalau lima mahasiswa baru ini adalah idola baru di kampus. Terutama Liand, pria yang mengklaim aku kekasihnya dia adalah yang paling di idolakan. Terutama di kalangan para gadis.
Sudah lupakan itu semua. Tak akan ada habis nya jika membicarakan mereka semua. Ku lihat Lio, Ichel, Dick dan El sudah memilih tempat duduk mereka. Saat Liand menggiring ku untuk mengambil tempat duduk di belakang Lio, aku menghentikan langkah ku sepihak. Mau tak mau langkah Liand pun ikut berhenti karna tangan nya masih di pinggang ku. Aku mendongak saat wajah menunduk menatap ku dengan alis terangkat sebelah. Aku mengerti maksudnya.
"Bolehkah aku duduk dengan Jesica ? Hanya hari ini" ucap ku meminta ijin padanya.
Aku melirik ke arah Jesica yang sejak tadi melongo menatap ku. Kemudian beralih kembali menatap wajah Liand lagi. Dia masih diam, aku tetap menunggu nya membuka mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is MINE [COMPLETE]
FanficTak ada yang boleh Menyentuh Milik Ku, Tak ada yang boleh Menyakiti Milik Ku, Hanya aku yang berhak atas Nya, Hanya aku bukan orang lain. ***** Aliand Devdand *****