"Ja,,, jadi kau ?"
Sekejap tubuh Carry meluruh ke lantai dingin dengan pandangan sayu. Hatinya berdenyut sakit dengan nafas tersengal karna sesak di dada.
Bagaimana bisa dia melupakan semua nya ? Dia, seorang Carresia melupakan bagian terpenting masa lalu nya ? Bukan, bahkan dulu dia tak pernah berpikir akan menjadikan kenangan itu hanya sebuah masa lalu. Karna dia sekarang ingat betul, bagaimana terpuruknya saat perpisahan itu terjadi. Setiap pagi dia selalu menyempatkan diri untuk datang ke ladang perbatasan hutan hanya berharap bayangan yang dia tunggu muncul walau hanya sedetik.
Itu untuk hari biasa, di hari libur Carry dengan semangat nya pergi ke tempat yang sama hingga menjelang petang. Begitu seterusnya sampai kejadian tak diharapkan terjadi dan semua berubah. Kepergian prince di susul oleh papa dan mama Carry. Dan detik itu seolah ada yang menghapus memori nya, semua menjadi hilang.
Sekarang ingatan itu sempurna memaksanya untuk mengingat. Membuat tubuh Carry semakin lemas tak berdaya. Ingin menjerit tapi tak ada suara yang keluar. Bahkan air mata pun rasanya enggan untuk meluncur.
Melihat itu membuat hati Cleon semakin perih. Dia tau gadis kecil nya sudah mengingat semua nya, karna ini juga terjadi karna kehendak nya sendiri. Tapi melihat betapa hancur nya gadis itu, membuat Cleon semakin merasa gagal dalam menjaga nya. Menjaga secara fisik mungkin dia sudah berhasil, tapi dengan hati. Dia gagal segagal gagalnya.
"Maaf,,, Maafkan aku" sebuah bisikan lembut penuh ketulusan dan penyesalan terdengar jelas di telinga Carry. Entah sejak kapan pria yang berjarak dengan nya tadi sudah berjongkok tepat di depan nya.
Dengan tangan kanan menekan dadanya sendiri, Carry mendongak menatap lekat wajah di depan nya.
Matanya menatap intens dari tai lalat di bawah bibir yang hampir sama dengan miliknya, beralih ke bibir, hidung dan berhenti di kedua mata hitam pekat nan tajam.Mata hitam itu bercahaya layaknya black pearl yang mengagumkan. Bahkan dari situ Carry dapat melihat jelas bayangan nya sendiri. Indah, mata itu masih sama dengan pancaran hangat yang dia sukai.
"prince ?"
Hanya itu yang mampu keluar dari bibir tipis Carry.Cleonard mengangguk sebanyak yang dia bisa. Dia menunduk penuh tak kuat menatap mata penuh luka gadis di depan nya. Mengingat dia turut andil membuat luka itu.
"Maaf,, maaf,,, maaf,,"
Lagi Cleonard hanya mengucapkan kata yang sama.Membuat gadis di depan nya tersenyum getir dengan perasaan nyeri yang sama.
"Aku berhasil menemukan mu sekarang" ucap Carry lirih. Pandangan nya masih lurus menatap sakit pria yang tertunduk di depan nya.
"A-apa ini artinya aku sudah boleh melenyapkan nyawa mu ?"
Pertanyaan bernada halus itu membuat Cleonard sedikit tersentak. Namun dia sadar akan sumpah nya sendiri dan takdir perubahan besar yang dikendalikan oleh gadis tercinta nya.
Cleonard pun mengangkat wajah nya hingga mata nya terkunci dua mata coklat yang sangat dia rindukan. Cleon tersenyum hangat dan mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Carry.
Lagi Carry meringis getir,
"Tak ku sangka, kau masih bisa menampkan senyum itu walau kematian sudah di depan mata"."Aku sudah bersumpah atas nyawa ku dan pria sejati tak akan mengingkari sumpah nya sendiri" Cleon menjawab tegas tanpa melepas senyum nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is MINE [COMPLETE]
FanfictionTak ada yang boleh Menyentuh Milik Ku, Tak ada yang boleh Menyakiti Milik Ku, Hanya aku yang berhak atas Nya, Hanya aku bukan orang lain. ***** Aliand Devdand *****