Langit begitu cerah dengan sang surya yang tak lelah memancarkan sinar nya di seluruh permukaan bumi.
Seperti biasa para manusia melakukan aktifitas rutin mereka. Semua berjalan seperti biasa.
Tapi semua itu tidak berlaku bagi penghuni sebuah rumah mewah di pojok komplek. Hari ini adalah hari ketiga rumah tersebut dipenuhi dengan aura mencekam.
Tak ada tawa atau keributan kecil seperti biasanya. Semua penghuni nya seakan membisukan mulut masing2. Tidak ada yang berbicara jika tidak penting.
Yang mereka lakukan hanyalah diam menunggui seorang gadis yang tengah berbaring di ranjang. Seorang gadis yang sudah tiga hari ini terlelap dalam mimpi2 nya sendiri. Seakan tak perduli dengan orang2 yang tengah cemas menunggu nya membuka mata.
Semua sedang bersedih namun ada seseorang yang lebih dari sekedar bersedih. Seorang pria dengan mata sayu dan wajah pucat yang sedang duduk di sisi ranjang.
Menemani sang gadis dengan kesetiaan nya. Bahkan tak sedetik pun dia beranjak dari kursi nya. Bahkan kedua mata nya sama sekali tidak terpejam selama 3 hari ini.
Tangan besar nya terus menggenggam tangan mungil sang gadis. Tak ada yang bisa dia lakukan selain menunggu sang gadis membuka mata.
Mereka semua tak lain adalah Devdand bersaudara. Sedangkan pria dan gadis itu sudah bisa dipastikan bahwa mereka adalah pasangan Liand dan Caressia.
Keheningan kamar terpecah saat suara langkah sepatu masuk ke dalam kamar. Mengantarkan seorang pria dewasa bertubuh sempurna yang berdiri tegak di sisi ranjang berseberangan dengan tempat duduk Liand.
Prince of Julius Kingdom, prince Gerald telah datang. Setelah dua hari ini sibuk membuat barier untuk melindungi rumah Devdan dari kekuatan jahat. Kini dia kembali untuk melihat perkembangan sang princess.
Barier dibuat oleh Gerald langsung bukan tanpa alasan. Itu hanya karna ingin melindungi seorang gadis yang tinggal di dalam nya. Caressia, putri sekaligus adik nya sendiri. Gadis itu adalah prioritas nya, dia rela mengeluarkan banyak energi demi membuat barier tersebut.
Meski tidak lahir dalam satu rahim, pangeran Gerald sangat menyayangi Carresia melebihi rasa sayang nya pada Juno adik sedarah nya.
Tak ada yang bisa memungkiri kenyataan itu, bahkan Liand sendiri yang notaben nya kekasih Carry tidak bisa mendustai nya. Terkadang ada perasaan tak suka ketika Gerald dengan santai nya memperlakukan tubuh layu Carry dengan begitu lembut melebihi dirinya.
Namun apa dikata, dia tidak bisa berkata jangan sekedar untuk mencegah nya. Dia masih sadar bahwa Gerald adalah kakak dari gadis nya. Dan Gerald jauh lebih dulu bersama Carry dari padanya.
Sekarang Liand masih sedikit merasa lega karna disini hanya ada Gerald. Tak bisa dibayangkan bagaimana frustasi nya jika Juno pun bergabung disini.
Meski pangeran kedua itu tak pernah menampakan wujud nya tetap saja Liand was2. Mengingat cerita yang disampaikan Gerald bahwa Juno pun sangat menyayangi Caressia sama seperti nya. Bahkan jika di sandingkan Juno lah yang lebih menunjukan itu daripada Gerald sendiri.
Hahh, tak akan ada habis nya jika membahas ataupun mencemaskan hal seperti itu. Saat ini kesadaran Carry lebih utama di otak Liand.
"Sudah tiba waktu nya Carry bangun. Berdiri dan mundur sedikit, beri dia ruang untuk kembali" ucap Gerald datar namun mengandung perintah.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is MINE [COMPLETE]
FanfictionTak ada yang boleh Menyentuh Milik Ku, Tak ada yang boleh Menyakiti Milik Ku, Hanya aku yang berhak atas Nya, Hanya aku bukan orang lain. ***** Aliand Devdand *****