Air dan Udara,
Mana yang kau pilih jika keduanya begitu berarti,
Tanpa air kita tak bisa hidup,
Tanpa udara pun kita tak kan bisa bernafas,
Pilihan sulit itu yang akhirnya mengantarkan ku pada sebuah keputusan,
Dimana air dan udara tetap ada.CARESSIA
**********
Julius Kingdom
Indah dan megah, kembali ke keadaan semula. Istana vampir utara telah rapi lagi seolah tak pernah terjadi kekacauan apapun. Dinding2 beton yang hancur kembali berdiri kokoh dengan pilar2 baru bercorak indah. Barang2 mewah yang tak berbentuk terganti dengan pernak pernik lain yang lebih mahal dari sebelum nya. Aktivitas pun kembali normal, dimana orang2 berlalu lalang dengan kesibukan masing2.
Tak hanya dalam istana, perkampungan nya pun kembali ke aktivitas semula. Tak ada ketakutan ataupun kecemasan di raut wajah setiap orang. Semua kembali normal. Ichi, vampir berperawakan imut itu telah sampai di wilayah utara. Masih dengan nafas tak beraturan, matanya menjelajahi daerah yang beberapa hari dia tinggalkan bersama Aliand. Tapi sayang, kini dia kembali sendiri tanpa sang adik. Mengingat itu membuat ekspresi nya kembali sendu. Rasa takut untuk kembali ke istana pun tiba2 menyeruak. Kembali ke istana untuk bertemu dengan saudara2 nya. Dengan Lio, apa yang harus dikatakan nya nanti. Kalau dia jujur tak menuntut kemungkinan nasib nya akan berakhir saat itu juga di tangan Lio.
Dan untuk Caressia, bagaimana dia harus menjelaskan. Oh,, percayalah Ichi tak akan tega berkata jujur pada gadis mungil itu. Sudah terlalu banyak masalah dan Ichi tak mungkin menambahnya lagi. Mengingat ini tentang mate nya. Pasti keadaan Carry tak akan baik2 saja setelah tau semua nya.
Kembali Ichi mengambil nafas dalam. Bertekad untuk mengatakan yang sebenarnya. Apapun yang terjadi dia harus hadapi. Karna Aliand adalah tanggung jawab nya.
*\*\*\*\*\*\*\*\*\
Ichi Pov
Pintu gerbang terbuka lebar saat aku berdiri tepat di depan Julius Kingdom. Seluruh prajurit penjaga gerbang utama menunduk penuh sebagai sambutan. Sedang seorang bergegas masuk ke dalam istana mungkin memberi laporan kepulangan ku pada sang raja.
Lagi aku merasa ragu atas langkah ku sendiri, pelan aku berjalan masuk dengan pikiran penuh jawaban2 yang sudah ku siapkan. Berjaga untuk menjawab semua pertanyaan yang mungkin diberondong padaku nanti.
Sampai di pintu masuk istana sebuah pelukan hangat yang teramat ku rindukan menyambut. Balik memeluk erat tubuhnya, aku mencoba mencari ketenangan yang dia punya. Nyaman. Sesulit apapun keadaan kita dipelukan pasangan semua menjadi mudah.
"Aku bersyukur kau baik2 saja" ucap nya melepas pelukan.
Aku tersenyum, mengecup keningnya lembut dan kembali memeluknya. Oh Tuhan,,, aku benar2 merindukan nya.
"Aku tau kau merindukan ku sayang, tapi kau juga harus ingat masih banyak orang yang kurasa juga merindukan mu" ucap nya lagi yang berhasil membuat ku melepas nya.
Mendadak aku gugup, semua orang katanya. Dan dia bilang merindukan ku.
Aku meringis kecut mendengar itu. Setelah semua nya ku katakan, apa kata rindu itu masih ada. Kurasa tidak.
"Sayang,,, apa ada masalah ?"
Ya, masalah besar.
Jawaban yang hanya bisa tertelan tanpa bisa ku keluarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is MINE [COMPLETE]
FanfictionTak ada yang boleh Menyentuh Milik Ku, Tak ada yang boleh Menyakiti Milik Ku, Hanya aku yang berhak atas Nya, Hanya aku bukan orang lain. ***** Aliand Devdand *****